visitaaponce.com

Saudi Berencana Gelar Dialog tentang Perang Ukraina

Saudi Berencana Gelar Dialog tentang Perang Ukraina
Jalan raya di Jeddah, Saudi.(AFP/Amer Hilabi.)

ARAB Saudi berencana menjadi tuan rumah dialog pada akhir pekan depan untuk membahas jalan menuju perdamaian di Ukraina. Ajang ini mengundang perwakilan dari Kyiv, kekuatan Barat, dan negara berkembang. Demikian dikatakan para pejabat kepada AFP pada Sabtu (29/7/2023).

Rusia tidak akan menghadiri pertemuan di kota pantai Laut Merah, Jeddah, itu. Ini sama seperti Rusia tidak berpartisipasi dalam pertemuan serupa bulan lalu di Kopenhagen. Tiga pejabat di Teluk yang mengetahui tentang rencana tersebut mengungkapkan hal itu.

Daftar lengkap peserta tidak tersedia. Meskipun demikian, negara-negara termasuk Inggris dan Jepang diharapkan hadir.

Baca juga: Saudi, Iran Panggil Diplomat Swedia atas Penistaan Al-Qur'an

The Wall Street Journal pertama kali melaporkan pembicaraan itu yang diselenggarakan oleh Saudi. Negara-negara berkembang seperti Brasil yang menghadiri pertemuan Kopenhagen juga diharapkan berada di Jeddah.

Langkah tersebut merupakan upaya terbaru Arab Saudi untuk menegaskan dirinya dalam diplomasi terkait perang Ukraina. Pada Mei, kerajaan menjamu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada pertemuan puncak Liga Arab di Jeddah saat dia menuduh beberapa pemimpin Arab menutup mata terhadap kengerian invasi Rusia.

Baca juga: Terima Meloni, Biden Bahas Isu Ukraina dan Abaikan Tiongkok

Riyadh telah mendukung resolusi Dewan Keamanan PBB yang mengecam invasi Rusia serta pencaplokan wilayah Rusia di timur Ukraina. Pada saat yang sama, ia terus berkoordinasi erat dengan Rusia mengenai kebijakan energi, termasuk pemotongan produksi minyak yang disetujui Oktober lalu. Ini menurut Washington pada saat itu sama dengan menyejajarkan diri dengan Rusia dalam perang.

September lalu, Riyadh memainkan peran tak terduga dalam menengahi pembebasan pejuang asing yang ditahan di Ukraina, termasuk dua dari Amerika Serikat dan lima dari Inggris. Awal tahun ini, seorang pejabat Saudi mengatakan kepada wartawan bahwa Riyadh tetap terbuka untuk berkontribusi pada mediasi untuk mengakhiri konflik, terutama pada isu-isu kecil penting yang pada akhirnya dapat membantu secara kumulatif untuk mendapatkan solusi politik dari seluruh masalah.

Pada Februari, Arab Saudi menjanjikan US$400 juta bantuan ke Ukraina, sekitar dua pertiga dalam bentuk produk minyak dan sepertiga dalam bantuan kemanusiaan lain, termasuk alokasi untuk pengungsi Ukraina yang melarikan diri ke negara tetangga. Pejabat Saudi tidak segera menanggapi permintaan komentar pada Sabtu tentang pembicaraan yang akan datang di Jeddah. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat