visitaaponce.com

Jepang dan Korsel Keluarkan Peringatan Badai Khanun, Ratusan Penerbangan Dibatalkan

Jepang dan Korsel Keluarkan Peringatan Badai Khanun, Ratusan Penerbangan Dibatalkan
Prediksi dan jalur yang akan dilintasi topan Khanun.(AFP)

SEJUMLAH maskapai penerbangan membatalkan ratusan penerbangan dan pihak berwenang mengeluarkan peringatan pada Rabu (9/8), karena ancaman badai tropis Khanun bergerak ke arah pantai selatan Jepang menuju Korea Selatan.

Para pejabat pemerintah menyampaikan keprihatinan akan potensi kerusakan yang sangat besar akibat banjir, tanah longsor, dan gelombang pasang yang dipicu oleh angin berkekuatan topan tersebut.

Badai yang diberi nama Khanun ini diperkirakan akan tiba di wilayah selatan dan timur Korea Selatan pada Rabu (9/8) sore. Badan cuaca nasional memperkirakan, Badai akan mencapai pulau resor selatan Jeju beberapa jam kemudian dan mendarat di dekat pelabuhan utama Tongyeong pada Kamis (10/8) pagi.

Baca juga : Badai Khanun Tunda Jadwal Penerbangan di Korea Selatan

Badan tersebut mengatakan bahwa Khanun dapat memberikan dampak dasyat, karena kemungkinan besar akan membelah pusat negara selama beberapa jam, dengan mata badai yang menyapu Ibu Kota Seoul. Bahkan angin yang berhembus dengan kecepatan 90 hingga 154 km/jam (56 hingga 97 mph).

Badai ini diperkirakan akan mencurahkan hujan setinggi 10 hingga 40 sentimeter (4 hingga 16 inci) di wilayah selatan dan tengah, dan sebanyak 60 sentimeter (24 inci) di wilayah timur yang bergunung-gunung hingga hari Jumat. Hujan akan menjadi lebih lemah saat berhembus ke Korea Utara pada pagi hari.

Badan Meteorologi Korea mengukur kekuatan topan Khanun dengan kecepatan angin maksimum 126 km/jam pada pukul 15:10 Rabu (6:10 WIB), saat melewati perairan 290 km (180 mil) di sebelah tenggara Jeju dan bergerak ke arah utara dengan kecepatan 12 km/jam.

Baca juga : Lagi, Pesawat Buatan Boeing Bermasalah

Angin semakin kencang di Jeju pada pukul 15.00, bertiup dengan kecepatan maksimum 86 km/jam di dekat Kota Jeju di sisi utara pulau, dan hujan dengan curah 11 cm (4,3 inci) turun di dekat Kota Seogwipo di sisi selatan pulau. Angin juga meningkat di beberapa wilayah daratan selatan, termasuk kota pelabuhan barat daya Yeosu, di mana kecepatan angin mencapai 86 km/jam (53 mph).

Keadaan lebih tenang di Busan, kota pelabuhan di bagian tenggara, di mana orang-orang masih berjalan di sepanjang Pantai Songjeong yang tidak terlalu berangin, mereka bisa memegang payung dalam kondisi hujan ringan.

Jepang mengukur Khanun sebagai badai tropis yang parah dengan angin berkecepatan 108 km/jam (67 mph) dan hembusan yang lebih tinggi. Peringatan akan kondisi badai, potensi banjir dan risiko lainnya dikeluarkan untuk bagian barat daya pulau Kyushu di selatan Jepang dan daerah sekitarnya.

Baca juga : Topan Lan Hantam Pulau Utama Jepang

Sebagai topan yang lebih kuat minggu lalu, Khanun menghantam Okinawa dan pulau-pulau Jepang lainnya, menyebabkan cedera dan kerusakan.

Penutupan jalan dan pelabuhan di Korsel

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol telah meminta para pejabat untuk lebih agresif dalam melakukan tindakan pencegahan bencana dan evakuasi sambil menekankan bahaya yang ditimbulkan oleh badai tersebut. Kondisi itu terjadi hanya beberapa minggu setelah wilayah tengah dan selatan diguyur hujan lebat yang memicu banjir bandang dan tanah longsor yang menewaskan sedikitnya 47 orang.

Korea Airport Corporation mengatakan setidaknya 144 penerbangan yang masuk dan keluar dari Jeju dibatalkan pada pukul 11 pagi saat Khanun mendekat.

Baca juga : Topan Khanun Buat Korea Selatan Evakuasi 14 Ribu Orang

Layanan feri yang menghubungkan pulau tersebut dengan pelabuhan-pelabuhan di daratan juga dibatalkan sementara pihak berwenang menutup sedikitnya 39 jalan, 26 tempat parkir di tepi sungai, dan 613 jalur pendakian di seluruh negeri sebagai bagian dari tindakan pencegahan yang lebih luas.

Seorang pejabat dari Penjaga Pantai Korea, Lee Hak-beom mengatakan bahwa semua kecuali 200 dari 64.000 kapal penangkap ikan yang terdaftar di negara tersebut telah dievakuasi ke pelabuhan pada Rabu pagi.

Evakuasi peserta jambore Pramuka dunia

Khanun telah memaksa Korea Selatan untuk mengevakuasi peserta Jambore Pramuka Dunia yang sedang berlangsung di sebuah perkemahan di pesisir pantai di wilayah barat daya Buan.

Baca juga : Antisipasi Badai Khanun, Sejumlah Penerbangan di Jepang dan Korsel Dibatalkan

Para pejabat pada Selasa (9/8) mengerahkan lebih dari 1.000 bus untuk memindahkan 37.000 anggota pramuka sedunia ke asrama-asrama universitas, pusat-pusat pelatihan pemerintah dan perusahaan, serta hotel-hotel di ibukota Seoul dan daerah-daerah sekitarnya.

Sementara penyelenggara Korea Selatan mengatakan bahwa Jambore akan terus berlanjut dalam bentuk acara dan kegiatan budaya, termasuk konser K-Pop di Seoul pada hari Jumat bersamaan dengan upacara penutupan, semua kegiatan di luar ruangan akan dilarang mulai hari Kamis sampai badai berlalu.

Menteri Dalam Negeri dan Keamanan Korea Selatan, Lee Sang-min berharap konser K-Pop akan diadakan sesuai rencana di stadion sepak bola Seoul pada Jumat malam, karena Badai Khanun sudah melewati wilayah tersebut. Namun, ia mengakui bahwa badai tersebut dapat mempersulit persiapan.

Baca juga : Diterpa Topan Khanun, Jepang Keluarkan Perintah Evakuasi

"Jika topan masih memiliki pengaruh pada saat itu dan kondisinya tidak ideal untuk mendukung jalannya konser, maka kami harus mempertimbangkan untuk membatalkannya," kata Lee dalam sebuah pengarahan.

Media pemerintah Korea Utara mengatakan bahwa para pejabat mengambil langkah-langkah serius untuk melindungi pabrik-pabrik dari kemungkinan kerusakan akibat badai, termasuk menyiapkan karung pasir, memeriksa sistem pemompaan, dan membuat rencana darurat untuk mengevakuasi mesin-mesin penting dan para pekerja jika terjadi banjir. (AFP/Z-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat