visitaaponce.com

Badai Khanun Tunda Jadwal Penerbangan di Korea Selatan

Badai Khanun Tunda Jadwal Penerbangan di Korea Selatan
Seorang warga menahan payungnya yang tertiup angin kencang bersamaan mendekatnya badai Khanun di Kota Busan, Korea Selatan, Rabu (9/8).(Anthony WALLACE / AFP)

RATUSAN jadwal penerbangan dan kereta cepat dibatalkan pemerintah Korea Selatan menyusul ancaman dampak topan Khanun. Topan ini juga menimbulkan penutupan pusat bisnis di kota pelabuhan Busan dan perintah evakuasi terhadap 10ribu orang.

Badai Tropis Khanun melanda pada Kamis (10/8), memicu hujan lebat dan angin kencang. Badai yang menghantam Jepang sebelum diprediksi pudar di semenanjung Korea itu mendarat sekitar pukul 09.20 waktu setempat di Korea Selatan.

"Diperkirakan akan bergerak ke wilayah utara, membawa hujan lebat secara nasional," kata Badan Meteorologi Korea Selatan.

Baca juga: Jepang dan Korsel Keluarkan Peringatan Badai Khanun, Ratusan Penerbangan Dibatalkan

Lebih dari 10 ribu orang telah dievakuasi atas perintah Perdana Menteri Han Duck-soo. Dia juga mendesak pemerintah daerah untuk mendata penduduk di daerah yang berisiko tinggi gagal mengungsi.

Peringatan topan ini telah dikeluarkan secara nasional, dengan perkiraan hujan hingga 500mm di wilayah pesisir timur laut dan 100 mm hingga 200 mm di Seoul dan sekitarnya hingga Jumat (11/8) pagi.

Busan dilanda angin kencang, dengan pejalan kaki berjuang untuk berjalan dalam hembusan angin kencang sekitar 145kph. Banyak toko dan kafe tutup.

Baca juga: Tiongkok Dilanda Badai Terburuk Sejak 140 Tahun Terakhir

Sedikitnya 330 penerbangan dibatalkan pada Kamis, dan jalur laut dan kereta cepat ditutup. Topan itu telah mendorong evakuasi puluhan ribu pramuka dari perkemahan jambore mereka di selatan negara itu awal pekan ini.

Jepang Antisipasi Badai Khanun 

Sementara itu, di Jepang, badai mendorong beberapa distrik di wilayah Miyazaki selatan negara itu untuk mengeluarkan peringatan tingkat tertinggi dalam semalam. Pemerintah setempat juga mendesak penduduk untuk segera melindungi hidup mereka karena risiko tanah longsor yang dipicu hujan meningkat.

Penasihat evakuasi tingkat rendah juga dikeluarkan di beberapa bagian wilayah Ehime, Kochi dan Oita, menurut NHK. Pada Kamis (10/8) pukul 09.00 waktu setempat lebih dari 10.000 rumah tangga di pulau Kyushu tetap tanpa aliran listrik akibat badai tersebut.

Japan Airlines dan All Nippon Airways membatalkan sekitar 80 penerbangan pada Kamis (10/8). Pemerintah Korea Selatan telah meminta masyarakat untuk "menahan diri dari keluar dan tetap aman di dalam sampai topan berlalu.

Baca juga: Satu Orang Tewas Usai Topan Doksuri Hantam Filipina

Lebih dari 40 orang tewas akibat banjir dan tanah longsor di Korea Selatan selama musim hujan tahun ini, termasuk satu orang yang terjebak di dalam mobil di terowongan bawah tanah.

Negara itu juga mengalami hujan dan banjir yang memecahkan rekor tahun lalu, yang menyebabkan lebih dari 11 orang tewas.

Mereka termasuk tiga orang yang tewas terperangkap di sebuah apartemen bawah tanah Seoul yang dikenal secara internasional karena film Korea pemenang Oscar Parasite.

Pemerintah saat itu mengatakan bahwa banjir pada 2022 adalah curah hujan terberat sejak pencatatan dimulai 115 tahun lalu, menyalahkan perubahan iklim atas cuaca ekstrem. (AFP/Cah/S-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat