visitaaponce.com

Kim Jong Un Pecat Jenderal Tertinggi Militernya, Persiapkan Perang

Kim Jong Un Pecat Jenderal Tertinggi Militernya, Persiapkan Perang
Kim Jong Un memimpin rapat dengan pejabat militernya pada Rabu (9/8).(AFP/KCNA VIA KNS)

PEMIMPIN Korea Utara Kim Jong Un telah mengganti jenderal tertinggi militernya dan menyerukan peningkatan produksi senjata, perluasan latihan militer, dan persiapan untuk kemungkinan perang.

Kim menyampaikan komentar tersebut pada sebuah pertemuan Komisi Militer Pusat, dia membahas rencana-rencana penanggulangan untuk menghalangi musuh-musuh Korea Utara. Media pemerintah KCNA melaporkan pada Kamis (10/8) tanpa menyebutkan nama-nama musuh-musuh tersebut.

Kantor Berita Yonhap Korea Selatan mengatakan bahwa Korea Utara fokus untuk melenturkan otot militernya. Bahkan Jenderal tertinggi Korea Utara, Kepala Staf Umum Pak Su Il juga diberhentikan. Dia telah menjabat selama sekitar tujuh bulan.

Baca juga : Kim Jong Un Janji Perkuat Kerja sama dengan Tiongkok

Pak digantikan oleh Jenderal Ri Yong Gil, yang sebelumnya menjabat sebagai menteri pertahanan, serta komandan tertinggi pasukan konvensional. Ri juga sebelumnya menjabat sebagai kepala staf angkatan darat.

Ketika Ri digantikan pada tahun 2016, pemecatannya dan ketidakhadirannya dalam acara-acara resmi di Korea Utara memicu spekulasi di Korea Selatan bahwa ia telah dieksekusi. Ri muncul kembali beberapa bulan kemudian ketika dia diangkat ke jabatan senior lainnya.

Baca juga : Ini Drone dan Rudal ICBM Teranyar Korut yang Dipamerkan di Depan Rusia

KCNA mengatakan agenda pertemuan hari Rabu antara Kim dan Komisi Militer Pusat adalah masalah membuat persiapan perang secara penuh termasuk mengamankan sarana pemogokan yang lebih kuat untuk memastikan kesiapan militer yang sempurna untuk perang.

Kim menyerukan agar semua perusahaan industri amunisi untuk mendorong produksi massal berbagai senjata dan peralatan.

"Dia juga menyerukan untuk secara aktif melakukan latihan perang yang sebenarnya untuk mengoperasikan secara efisien senjata dan peralatan terbaru yang baru saja dikerahkan," tambah laporan itu.

Menurut KCNA, Kim menetapkan target untuk meningkatkan kapasitas produksi senjata negara itu. Laporan itu tidak memberikan rinciannya.

Seruan untuk meningkatkan produksi senjata muncul ketika Amerika Serikat (AS) mencurigai Korea Utara menyediakan senjata kepada Rusia untuk perangnya di Ukraina, termasuk peluru artileri, roket, dan rudal. (Aljazeera/Z-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat