visitaaponce.com

Dikuti 27 Delegasi, KTT ASEAN ke-43 akan Fokus Pada Penguatan Kerja sama

Dikuti 27 Delegasi, KTT ASEAN ke-43 akan Fokus Pada Penguatan Kerja sama
Logo Keketuaan ASEAN 2023(AFP/Yasuyoshi Chiba)

SEBANYAK 27 pemimpin negara dan organisasi dunia akan menghadiri perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-43 di Jakarta. Gelaran yang akan berlangsung 5-7 September ini akan difokuskan pada program penguatan kerja sama ASEAN.

"Kami ingin meletakan landasan untuk kerja sama ASEAN yang sifatnya ke depan. Untuk mencapai itu, kami harus memperkuat kelembagaan dan berbagai mekanisme kerjanya," kata Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Sidharto R. Suryodipuro pada Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) bertajuk Persiapan Menuju KTT ASEAN ke-43, Jumat (11/8).

Menurut dia seluruh pemimpin negara-negara anggota ASEAN akan menghadiri acara ini, kecuali Myanmar. Pasalnya sanksi masih berlaku bagi negara yang mengalami kudeta itu sejak Februari 2021.

Baca juga : Bentuk Kerja Sama ASEAN di Bidang Ekonomi dan Peranan Indonesia 

Myanmar, kata dia, hanya akan diperbolehkan untuk mengikuti konferensi itu dari perwakilan yang tidak merepresentasikan politik. 

Sementara itu, para pemimpin negara peserta KTT Asia Timur (EAS), pemimpin Pacific Island Forum (PIF), Direktur Eksekutif Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia akan menghadiri acara yang akan diresmikan Presiden Jokowi tersebut.

Baca juga : Isu Laut China Selatan dan Konflik Rusia-Ukraina Sempat Dibahas di Sidang AIPA

KTT Asia Timur terdiri dari 18 negara peserta, termasuk 10 negara anggota ASEAN, Australia, Tiongkok, India, Jepang, Selandia Baru, Republik Korea, Rusia, dan Amerika Serikat. 

"Termasuk Perdana Menteri (PM) Kanada (Justin Trudeau) juga direncanakan akan hadir KTT ASEAN ke-43," ujar Sidharto.

Sementara fokus acara ini, kata Sidharto, akan membahas agenda ASEAN selama 20 tahun ke depan. Misalnya seperti meningkatkan sumber daya manusia masyarakat ASEAN, dialog-dialog tentang hak asasi manusia dan kerja sama maritim antar negara-negara anggota.

Dia mencatat Indonesia selalu menghasilkan kesepakatan atau biasa disebut ASEAN Concord pada setiap keketuaannya di ASEAN. Indonesia sebelumnya telah berperan sebagai ketua pada 1976, 2003, 2011.

Kesepakatan yang dicapai pada keketuaan Indonesia ASEAN sebelumnya, diantaranya, pembentukan Sekretariat ASEAN, pembahasan Protokol Traktat Kawasan Bebas Senjata Nuklir Asia Tenggara (SEANWFZ), komunitas ASEAN dengan tiga pilar, dan perjanjian perdagangan ekonomi Asia Pasifik (RCEP).

Sementara itu, pembahasan tentang penguatan kelembagaan ASEAN, yang merupakan inisiatif Indonesia, telah dimulai sejak 2022 dengan disahkannya Rekomendasi Satuan Tugas Tingkat Tinggi tentang Visi Komunitas ASEAN Pasca-2025 (HLTF-ACV) untuk Penguatan Kapasitas dan Efektivitas Kelembagaan ASEAN.

Para pemimpin ASEAN juga telah membahas isu tersebut dengan HLTF-ACV pada KTT ke-42 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Mei lalu. Para pemimpin ASEAN menegaskan pentingnya memperkuat kapasitas dan efektivitas kelembagaan ASEAN agar dapat merespons krisis dan situasi darurat secara tepat waktu. (Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat