visitaaponce.com

Ahli Kebakaran Hutan Hawaii Disebabkan Banyak Faktor

Ahli: Kebakaran Hutan Hawaii Disebabkan Banyak Faktor
Kondisi Maui setelah dilanda kebakaran dahsyat(AFP )

KEBAKARAN hutan menyulut kota Maui, Hawaii beberapa waktu lalu. Kebakaran di lahan dan hutan seluas 800 hektare itu mengakibatkan hingga kini 110 orang meninggal dunia.

Menanggapi itu, Guru Besar IPB University Bambang Hero Saharjo mengungkapkan, agak sulit mengatakan bahwa penyebab karhutla hebat di Hawaii karena krisis iklim semata.

"Apakah ini sebagai dampak perubahan iklim? Agak sulit dijawab. Karena kejadian kebakaran di Maui itu adalah kombinasi berbagai macam factor yang dipercepat akibat tersedianya bahan bakar berupa rumput yang sangat sensitif terhadap kebakaran yang tersedia dalam jumlah yang banyak dan menyebar ke seluruh area," kata Bambang saat dihubungi, Jumat (18/8).

Baca juga: Biden Janjikan Dukungan Penuh untuk Penyintas Kebakaran Hutan Hawaii

Menurut dia, berdasarkan pendapat para ahli kebakaran, khususnya yang paham betul soal kebakaran di Maui Hawaii, menyatakan bahwa pada saat kejadian kebakaran tgl.8 Agustus 2023 itu, kondisi kekeringan diwilayah tersebut adalah sangat kering 16 % dan moderate kering 20%.

Diketahui juga bahwa kebakaran tersebut merupakan kombinasi beberapa faktor yang saling berhubungan, di antaranya adanya storm ke arah selatan dengan sangat cepat, adanya tekanan tinggi yang berpengaruh kepada angin dan didukung pula oleh rendahnya kelembaban relatif.

Baca juga: Kebakaran Hutan Meluas, Kanada Kembali Evakuasi Rakyatnya

"Hal ini mengakibatkan perubahan cuaca yang sangat cepat yang membuat kebakaran semakin membesar dan menguat. Kondisi ini diperparah lagi oleh perubahan lanskap yang telah terjadi selama bertahun-tahun sehingga vegetasi yang muncul lebih banyak bukan spesies asli setempat," beber dia.

Hal itu misalnya karena produk aktivitas pertanian menurun mengakibatkan lahan yang tidak diolah meningkat dan vegetasinya digantikan oleh rumput tropis yang hampir merata di wilayah tersebut dan berkembang sangat cepat.

"Sebelum kebakaran yang sekarang, pernah juga terjadi kebakaran namun tidak seburuk seperti yang terjadi saat ini," imbuhnya.

Misalnya pada tahun 2019 terjadi kebakaran di barat Maui yang menghanguskan sekitar 20 rumah, sementara di Maui tengah terjadi kebakaran hutan seluas 20 ribu acre, juga terjadi kebakaran besar pada tahun 2018 di bagian barat Uahu.

"Sehingga dengan demikian terlihat jelas hubungan satu sama lain yang saling mendukung terjadinya kebakaran tersebut, yaitu tersedia bahan bakar dalam jumlah melimpah, perubahan lanskap yang mengurangi vegetasi asli, adanya badai, terdapat tekanan yang memengaruhi kecepatan angin serta difasilitasi oleh kelembaban relatife yang rendah, yang pada akhirnya membuat kebakaran tidak terkendali dan berlangsung secara bersamaan," pungkas dia. (Ata/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat