visitaaponce.com

Kunjungan Kenegaraan ke Afrika Indonesia dan Tanzania Sepakati Sejumlah Kerja Sama

Kunjungan Kenegaraan ke Afrika : Indonesia dan Tanzania Sepakati Sejumlah Kerja Sama
Kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo ke Tanzania(Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden)

PRESIDEN Joko Widodo melanjutkan agenda kunjungan kenegaraan hari ketiga di Afrika. Pada Selasa (22/8), Presiden Jokowi bertemu dengan Presiden Republik Persatuan Tanzania Samia Suluhu Hassan. 

Presiden diterima di State House Dar Es Salaam, Tanzania untuk mengikuti rangkaian upacara penyambutan kenegaraan bersama Presiden Tanzania.

Dalam pertemuan bilateral itu, Presiden Jokowi menjelaskan sejumlah kesepakatan dan kerja sama yang akan dilakukan kedua negara. Pertama, ujar presiden, Indonesia mendorong dibentuknya preferential trade agreement (perjanjian prefensi perdagangan) untuk semakin mengoptimalkan potensi perdagangan kedua negara yang tahun 2022 naik 20,7%.

Baca juga : Indonesia- Kenya Sepakat Meningkatkan Kerja Sama Perdagangan dan Investasi di Bidang Energi 

Kedua, Indonesia ingin meningkatkan investasi di Tanzania termasuk pengelolaan blok gas Mnazi Bay oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia serta pengelolaan gas alam menjadi bahan kimia dan pupuk.

"Kerja sama ini sangat strategis dan akan memperkokoh kerja sama antar negara berkembang," terang Jokowi saat memberikan keterangan pers bersama.

Baca juga : Indonesia- Kenya Sepakat Meningkatkan Kerja Sama Perdagangan dan Investasi di Bidang Energi 

Selain itu, presiden mengusulkan dibentuknya bilateral investment treaty untuk menjamin perlindungan dan kelangsungan investasi kedua negara. 

Ketiga, sambung presiden, Indonesia berkomitmen menjadi bagian dalam membangun ketahanan kesehatan Tanzania. Komitmen itu, imbuhnya, dilakukan dalam bentuk ekspor dari perusahaan farmasi Indonesia untuk produk perdananya di Tanzania.

"Sebagai bentuk kontribusi memenuhi kebutuhan produk farmasi di Tanzania," terang presiden.

Keempat, Indonesia akan melakukan walk the talk mewujudkan kolaborasi konkret dengan Afrika. Presiden menyampaikan Indonesia sedang merampungkan grand design pembangunan lima tahun ke depan untuk Afrika, salah satunya melalui rencana revitalisasi farmer agriculture and rural training center di Morogoro, Tanzania.

Presiden Jokowi untuk pertama kalinya melakukan pertemuan bilateral dan kunjungan kenegaraan ke Tanzania. Pada kesempatan itu, presiden menyampaikan bahwa akar sejarah hubungan Indonesia dan negara-negara Afrika sangat kokoh sejak konferensi Asia Afrika tahun 1955 yang digelar di Bandung, Jawa Barat, serta Gerakan Non-blok tahun 1951.

"Spirit Bandung harus kita pertebal untuk solidaritas dan kolaborasi antar negara-negara di global south, harus terus diperkokoh," tutur presiden.

Negara-negara global south atau yang berada di bagian selatan bumi, imbuh presiden, berisikan 85% populasi dunia sehingga dunia seharusnya mendengarkan suara dan kepentingan negara-negara di global south, termasuk hak untuk melakukan lompatan pembangunan. 

Pada akhir pertemuan, presiden mengundang Presiden Samia Hassan untuk berkunjung ke Indonesia. (Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat