visitaaponce.com

India Jadi Negara Pertama yang Sukses Mendaratkan Pesawat Dekat Kutub Selatan Bulan

India Jadi Negara Pertama yang Sukses Mendaratkan Pesawat Dekat Kutub Selatan Bulan
Warga menyaksikan siaran langsung proses pendaratan pesawat di Bulan di Nehru Science Centre di Mumbai, India, Rabu (23/8).(AFP/Punit PARANJPE)

INDIA, Rabu (23/8), menjadi negara pertama yang berhasil mendaratkan pesawat di dekat kutub selatan Bulan. Hal itu merupakan tonggak bersejarah bagi program luar angkasa negara terpadat di dunia itu.

Pesawat nirawak Chandrayaan-3, yang berarti 'pesawat bulan' dalam bahasa Sansekerta, mendarat sekitar pukul 18:04 waktu setempat atau pukul 19:34 WIB disambut gemuruh oleh teknisi kendali misi.

Pendaratan itu terjadi beberapa hari setelah pesawat milik Rusia terjatuh di dekat kawasan yang sama dan empat tahun sejak India gagal melakukan hal yang sama.

Baca juga : Setelah Mendarat di Bulan, India Menatap Matahari

Perdana Menteri India Narendra Modi tersenyum girang dan melambaikan bendera India dalam siaran langsung untuk mengumumkan kesuksesan misi tesebut.

"Dalam peristiwa berbahagia ini, saya ingin menyampaikan pesan kepada masyarakat dunia," ujar Modi di sela-sela KTT BRICS di Afrika Selatan.

"Kesuksesan misi Bulan India bukan hanya milik India. Ini adalah kesuksesan bagi seluruh umat manusia," lanjutnya.

Baca juga : AS Bersiap untuk Meluncurkan Misi Bulan Baru pada Hari Valentine

Misi Chandrayaan-3 telah menarik perhatian publik sejak diluncurkan, hampir 6 pekan lalu di hadapan ribuan orang.

Politisi Hindu menggelar doa bersama agar misi itu sukses sementara pelajar menonton momen pendaratan itu secara langsung di kelas-kelas mereka.

Chandrayaan-3 membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai Bulan ketimbang misi Apollo pada 1960-an dan 1970-an, yang hanya butuh beberapa hari.

Baca juga : Misi Pendaratan Bulan Swasta AS Gagal, NASA Tunda Kembalikan Astronot ke Bulan

India menggunakan roket tidak seperkasa yang digunakan Amerika Serikat (AS) pada saat itu yang berarti pesawat itu harus mengelilingi Bumi beberapa kali sebelum mendapatkan kecepatan yang dibutuhkan untuk perjalanan panjang mereka.

Kendaraan pendarat, Vikram, yang berarti pemberani dalam bahasa Sansekerta, melepaskan diri dari modul roketnya pekan lalu dan mulai mengirimkan citra permukaan Bulan sejak memasuki orbit satelit Bumi itu pada 5 Agustus.

Kini, setelah Vikram mendarat, kendaraan tenaga surya akan melakukan eksplorasi di permukaan Bulan dan mengirimkan data ke Bumi selama dua pekan masa hidupnya.

Baca juga : Ini Teori Baru Soal Asal-usul Bulan

India secara berlahan berusaha menjadi kekuatan luar angkasa dunia, seperti AS dan Rusia, dengan menggelar banyak misi luar angkasa dengan harga yang lebih murah.

Negara Asia Selatan itu memiliki anggaran yang lebih rendah untuk program luar angkasa mereka namun terus berkembang sejak mereka mengirimkan satelit ke orbit Bulan pada 2008.

Misi luar angkasa terakhir India menghabiskan biaya US$74,6 juta, jauh lebih rendah dari negara lain yang menunjukkan kegigihan program luar angkasa India.

Para ahli menyebut India bisa menekan biaya dengan meniru dan mengadaptasikan teknologi yang ada serta memiliki banyak ilmuwan hebat yang dibayar jauh lebih rendah ketimbang ilmuwan di luar negeri. (AFP/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat