Bantu Hadapi Tiongkok, AS Hadiahi Jepang Tiket ke Bulan
![Bantu Hadapi Tiongkok, AS Hadiahi Jepang Tiket ke Bulan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/04/5a7ee6cd5fcd7fac0fdb5d549054792d.jpg)
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengumumkan peningkatan hubungan pertahanan. Washington dan Tokyo berupaya melawan kebangkitan Tiongkok.
Biden menggelar karpet merah untuk Kishida dalam undangan makan malam mewah, yang diiringi nyanyian dari Paul Simon. Biden menggarisbawahi pentingnya Jepang sebagai sekutu utama melawan Beijing di kawasan Asia-Pasifik.
Sebagai hadiahnya, AS menghadiahi Jepang tiket untuk ke Bulan. Nantinya astronot Jepang akan menjadi orang non-Amerika pertama yang akan berjalan di Bulan.
Baca juga : Joe Biden Janjikan Kirim Astronaut Jepang ke Bulan
“Ini adalah peningkatan paling signifikan dalam aliansi kami sejak pertama kali didirikan,” kata Biden, 81, dalam konferensi pers dengan Kishida di Rose Garden Gedung Putih, AS.
Kedua pemimpin tersebut mengumumkan rencana untuk merestrukturisasi komando militer AS di Jepang, yang merupakan perubahan terbesar sejak 1960-an. Langkah tersebut bertujuan untuk membuat pasukan AS dan Jepang lebih gesit jika terjadi ancaman, seperti invasi Tiongkok ke Taiwan.
AS, Jepang dan Australia juga akan meluncurkan jaringan pertahanan udara bersama. Sementara Inggris akan mengambil bagian dalam latihan militer dengan Washington dan Tokyo.
Baca juga : Stabilitas Jasa Keuangan Terjaga, Perkembangan Geopolitik Perlu Dicermati
Para pejabat AS mengatakan peningkatan hubungan yang lebih luas juga bertujuan untuk meyakinkan sekutu akan dukungan jangka panjang. Itu dapat berlanjut sekalipun Donald Trump mengalahkan Biden dalam pemilihan presiden AS pada November nanti.
Tindakan ini dilakukan di tengah ketegangan mengenai klaim Beijing atas Taiwan dan sebagian besar wilayah Laut China Selatan, meskipun ada upaya dari Washington untuk mengurangi risiko konflik.
Biden menegaskan bahwa peningkatan militer di sekitar Tiongkok sebagai strategi bertahan dan tidak bertujuan untuk melancarkan serangan. Sementara itu Kishida menyerukan perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.
Baca juga : Saham AS Terpukul Data Inflasi Terbaru, Harga Emas Melonjak
“Upaya sepihak untuk mengubah status quo dengan kekerasan atau paksaan sama sekali tidak dapat diterima, di mana pun hal itu terjadi,” kata Kishida.
Biden tidak ragu-ragu mengenai keinginannya untuk menciptakan aliansi di seluruh kawasan untuk melawan Tiongkok. Biden akan menjadi tuan rumah pertemuan puncak trilateral pertama antara Jepang, Filipina dan AS, yang bertujuan untuk memperdalam aliansi Washington.
Kunjungan kenegaraan Kishida yang penuh kemegahan juga dimaksudkan untuk menggarisbawahi hubungan budaya dan ekonomi yang lebih luas antara dua negara sekutu yang berperang 80 tahun lalu.
Baca juga : Joe Biden Akan Gelar Pertemuan Tiga Arah dengan Pemimpin Filipina dan Jepang
Jamuan makan malam spesial Biden diberikan kepada Kishida yang berusia 66 tahun dan istrinya Yuko. Dalam kesempatan itu juga hadir aktor Robert DeNiro, bos Amazon Jeff Bezos, CEO Apple Tim Cook, dan mantan Presiden AS Bill Clinton dan mantan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton.
Kishida mengutip pernyataan dari acara televisi kultus AS pada 1960-an, Star Trek, yang judulnya mengacu pada ruang angkasa sebagai perbatasan terakhir dan menggambarkan sebuah misi berani pergi ke tempat yang belum pernah dikunjungi manusia sebelumnya.
"Saya ingin bersulang untuk perjalanan kita ke perbatasan hubungan AS-Jepang dengan kata-kata ini, 'berangkatlah dengan berani'," kata Kishida.
Duduk di meja yang dihiasi kipas angin dan ranting bunga sakura, para tamu menikmati daging salmon yang diawetkan, iga kering dengan saus wasabi, dan kue pistachio karamel asin dengan es krim ceri.
Setelah makan malam, bintang 'Bridge Over Troubled Water' Simon membawakan lagu-lagu pilihan. Kishida adalah pemimpin Jepang pertama yang menerima kunjungan kenegaraan ke AS sejak Shinzo Abe pada 2015, dan menjadi pemimpin dunia kelima yang menerima kunjungan kenegaraan sejak Biden menjabat pada 2021.
Empat di antara mereka adalah para pemimpin Asia, yang mencerminkan prioritas strategis Biden ketika bergulat dengan perang di Ukraina dan Gaza. (AFP/France24/Cah/Z-7)
Terkini Lainnya
Rupiah Menguat Seiring Pasar Tunggu Data NFP AS
Vonis Trump Terkait Kasus Uang Tutup Mulut Ditunda September
Empat Siswa asal Banyumas Tembus Perguruan Tinggi Top Luar Negeri
IHSG Ditutup Melemah di tengah Bursa Asia Menguat
Rupiah Merosot saat Pasar Tunggu Rilis Data Tenaga Kerja AS
Cara Hindari Stereotipe 'Orang Amerika Bodoh' Saat Keluar Negeri
Tereza Fahlevi Bersinar di Youtube Music Night
Jepang Umumkan Prinsip-prinsip Dasar Kecerdasan Buatan
Kementan Melepas Ekspor Ubi Jalar ke Jepang dan Korea Selatan
Kemnaker dan ZENRYO-REN Gelar Business Matching untuk Pekerja Migran Indonesia
IHSG Ditutup makin Menguat di Atas 7.000
Indonesia Hadapi Jepang di Perempat Final Kejuaraan Asia Junior
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap