visitaaponce.com

Rusia Menuduh Informan Kedutaan AS Terlibat dalam Konflik Ukraina

Rusia Menuduh Informan Kedutaan AS Terlibat dalam Konflik Ukraina
FSB mengumumkan tuduhan terhadap mantan pegawai konsultan AS yang diduga memberikan informasi terkait konflik di Ukraina.(AFP)

RUSIA mengumumkan tuduhan terhadap mantan pegawai konsulat Amerika Serikat yang diduga secara ilegal memberikan informasi terkait konflik di Ukraina kepada diplomat Amerika. Pengumuman itu memicu protes dari pihak Washington yang menganggap aktivitasnya sebagai rutinitas biasa.

Layanan Keamanan Rusia (FSB) juga mengumumkan mereka berencana untuk memeriksa dua diplomat Amerika di kedutaan besar di Moskow terkait kasus ini. Di mana tindakan itu  melanggar norma-norma diplomatik.

Pengumuman ini merupakan episode terbaru dari rangkaian ketegangan diplomatik yang semakin mempengaruhi hubungan tegang antara Moskow dan Washington, terutama terkait konflik di Ukraina.

Baca juga: Jepang Panggil Dubes Tiongkok Minta Hentikan Tindakan Provokatif Warganya Terkait Limbah Nuklir

FSB  menuduh warga negara Rusia, Robert Shonov, yang bekerja selama lebih dari 25 tahun di konsulat Amerika di kota Timur Jauh Vladivostok, atas kerjasama dengan negara asing secara rahasia. Tuduhan ini dapat menghadapi hukuman penjara maksimal delapan tahun.

Sementara itu, agensi berita Rusia merilis rekaman tanpa tanggal yang didistribusikan FSB yang menampilkan momen penangkapan Shonov di sebuah jalan yang tertutup salju. Mereka juga mempublikasikan gambar-gambar Shonov memberikan kesaksian di depan kamera.

Baca juga: Putin Terbitkan Dekrit untuk Tentara Wagner

Shonov meninggalkan konsulat pada 2021, ketika Moskow memberlakukan pembatasan terhadap staf lokal yang bekerja untuk misi-misi asing. Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menyatakan Shonov sejak itu bekerja sebagai kontraktor swasta yang mengumpulkan laporan-laporan dari media Rusia yang dapat diakses publik, sesuai dengan hukum dan peraturan Rusia.

"Persepsi terhadap Mr. Shonov sama sekali tidak berdasar," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, dalam tanggapannya terhadap tuduhan ini.

"Tindakan ini hanya menyoroti tindakan represif yang semakin meningkat yang dilakukan oleh pemerintah Rusia terhadap warganya sendiri," ujar Miller.

Ia juga mengecam upaya Rusia untuk memeriksa diplomat Amerika, dengan merujuk pada kewajiban di bawah Konvensi Wina. "Kami dengan tegas mengecam upaya Layanan Keamanan Rusia untuk mengintimidasi dan mengganggu para karyawan kami, yang didukung oleh media yang dikendalikan oleh negara Rusia," tegas Miller.

FSB menyatakan Shonov mulai memberikan informasi kepada diplomat Amerika pada September tahun lalu mengenai konflik dan mobilitas yang terjadi sebagai akibatnya, tindakan yang tidak populer di Rusia dan menyebabkan banyak pria usia militer meninggalkan negara.

Selain itu, Shonov juga diduga diminta untuk mengukur sentimen protes menjelang pemilihan presiden yang dijadwalkan akan berlangsung tahun depan.

FSB juga menyatakan dua diplomat yang diidentifikasi sebagai Jeffrey Silin dan David Bernstein, bekerja di departemen politik di kedutaan Amerika di Moskow. (AFP/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat