visitaaponce.com

Mahfud MD Pimpin Sidang APSC, Soroti Perdagangan Orang dan Isu Myanmar

Mahfud MD Pimpin Sidang APSC, Soroti Perdagangan Orang dan Isu Myanmar
MENTERI Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD(Antara)

MENTERI Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengatakan masih belum adanya kemajuan signifikan implementasi 5 poin kesepakatan oleh junta militer Myanmar. Krisis yang terjadi di Myanmar dianggap menghambat dan memengaruhi kawasan ASEAN secara keseluruhan.

Mahfud juga menyebut kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang semakin meningkat di kawasan ASEAN. Ia menekankan agar ASEAN bisa memastikan upaya pencegahan, persekusi pelaku, dan perlindungan korban. Hal itu disampaikan saat sidang ke-27 ASEAN Political Security Community (APSC) Council, di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Senin (4/9).

Pertemuan itu diikuti oleh para Menteri Luar Negeri termasuk Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, dan negara anggota ASEAN. Pada pertemuan itu diangkat dua agenda utama yaitu review kemajuan kerja sama badan sektoral Pilar Masyarakat Polkam ASEAN dan kemajuan implementasi Cetak Biru Pilar Masyarakat Polkam ASEAN 2025.

Baca juga: Di Belanda, Mahfud Jelaskan Upaya Pemulihan Hak-Hak Korban Peristiwa 65’

“Sebagai mandat dari APSC Council, kita tidak boleh mengesampingkan tantangan spesifik di kawasan kita ini. Pada KTT ke-42 di Labuan Bajo bulan Mei 2023 lalu, para kepala negara telah menyepakati ASEAN Leaders Declaration Combating Trafficking in Persons, kini saatnya kita terus mengimplementasikan komitmen ini, kita harus memastikan upaya pencegahan, persekusi pelaku, dan perlindungan korban,” ujar Menko.

Menko Polhukam dalam kesempatan ini, juga Menko lantas menyampaikan tentang, situasi global dipengaruhi oleh menguatnya rivalitas geopolitik dan perang Rusia-Ukraina yang masih berlangsung. Ia mengingatkan bahwa ASEAN tidak ingin hal serupa terjadi di kawasan.

Baca juga: Polri Kerahkan Ribuan Personel Pengamanan Jalur yang Dilewati Delegasi KTT Asean

Selain TPPO, menurut Menko, ASEAN juga perlu memperkuat kerja sama pemberantasan kejahatan transnasional lainnya seperti peredaran gelap narkoba, pencucian uang, dan terorisme melalui manajemen perbatasan dan berbagai informasi.

Para Delegasi yang hadir menyampaikan tantangan keamanan di kawasan, dan perlunya ASEAN berperan kuat dan sentral dalam menghadapi tantangan internal dan eksternal kawasan.

Menanggapi hal itu, Menko Mahfud menyampaikan ASEAN harus mampu menghadapi tantangan saat ini dan kedepan, dengan kerjasama politik dan keamanan yang solid, untuk membawa kemakmuran rakyat ASEAN bersama. 

“Karena itu, kerjasama politik dan keamanan ASEAN harus menitik beratkan pada kawasan dan berpusat pada komunitas ASEAN. Memastikan semuanya terlibat dan memiliki akses, adalah kunci untuk kestabilan dan kemakmuran kawasan ASEAN,” pungkasnya. (Ind/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat