Kolombia Pertimbangkan Tindakan Hukum terhadap Perusahaan AS yang Jadi Sasaran Serangan Siber
KOLOMBIA sedang mempertimbangkan untuk mengambil tindakan hukum terhadap sebuah perusahaan Amerika Serikat (AS) yang menyediakan layanan hosting web dan menjadi target serangan siber baru-baru ini. Akibat serangan siber itu puluhan situs web pemerintah menjadi tidak dapat diakses.
Pemerintah Bogota menuduh perusahaan tersebut, IFX Networks, telah bersikap kelalaian dalam serangan yang memengaruhi setidaknya 32 situs kunci, termasuk kementerian kehakiman, kesehatan, dan budaya, beberapa rumah sakit, serta otoritas pasar saham. Laporan media menyebutkan negara-negara lain di Amerika Latin juga terkena dampak serangan ini.
Menteri Informasi dan Telekomunikasi, Mauricio Lizcano, mengatakan IFX Networks harus bertanggung jawab atas kegagalan dalam protokol keamanan. Ia menuduh perusahaan tersebut menolak untuk merespons permintaan informasi.
Baca juga: Puluhan Situs Pemerintahan Kolombia Terkena Serangan Siber
"Pemerintah sedang mengkaji kemungkinan tindakan hukum perdata dan mungkin tindakan pidana terhadap perusahaan ini," ujar Lizcano melalui platform media sosial.
Dalam sebuah wawancara di Radio Caracol, Menteri Lizcano juga menegaskan perusahaan harus mematuhi langkah-langkah keamanan yang ketat, terutama ketika entitas pemerintah atau swasta memercayakan data mereka. Ia menyebut data sebagai harta terbesar yang harus dijaga.
Baca juga: Kolombia Jadi Neraka bagi Aktivis Lingkungan
Presiden Gustavo Petro, yang berada di markas besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, juga memberikan komentarnya terkait insiden ini. Ia mengatakan IFX Networks tidak memiliki langkah-langkah keamanan siber yang memadai.
Serangan siber seperti ransomware, yang juga menargetkan situs Kolombia, umumnya melibatkan akses ke sistem komputer yang rentan. Di mana data dapat dienkripsi atau dicuri, kemudian pelaku serangan menuntut pembayaran sebagai imbalan untuk mendekripsi data tersebut atau untuk tidak merilisnya secara publik.
Dalam sebuah pernyataan resmi, IFX Networks telah meminta maaf atas serangan tersebut dan mengklaim para karyawannya berhasil membatasi kerusakan yang terjadi akibat serangan siber tersebut. (AFP/Z-3)
Terkini Lainnya
IHSG Ditutup Naik Ikuti Bursa Asia Menguat
Rupiah Menguat Seiring Pasar Tunggu Data NFP AS
Vonis Trump Terkait Kasus Uang Tutup Mulut Ditunda September
Empat Siswa asal Banyumas Tembus Perguruan Tinggi Top Luar Negeri
IHSG Ditutup Melemah di tengah Bursa Asia Menguat
Rupiah Merosot saat Pasar Tunggu Rilis Data Tenaga Kerja AS
Jokowi: Serangan Siber ke Pusat Data Nasional Juga Terjadi di Negara Lain
Kronologi Serangan Ransomware ke PDNS, Mulai dari Tebusan USD8 Juta hingga Kunci Dekripsi Gratis
Pengamat Siber: Tak Tertutup Kemungkinan Ada Ordal atas Peretasan PDN
Tips untu Pelaku Bisnis Agar Terhindar dari Serangan Ransomware
Pemerintah Siapkan Langkah Cepat Pulihkan Data PDNS yang Terserang Ransomware
5 Langkah untuk Mencegah Serangan Ransomware
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap