Kereta Barang di Meksiko Dihentikan Setelah Kematian dan Cedera Migran
![Kereta Barang di Meksiko Dihentikan Setelah Kematian dan Cedera Migran](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/09/3fa15a8d4cafe3ef5351b17eb9f0b8de.jpg)
PERUSAHAAN operator kereta barang terbesar di Meksiko, Ferromex, mengumumkan menghentikan 60 kereta barang akibat lonjakan jumlah migran yang menuju Amerika Serikat (AS) dan menggunakan kereta barang tersebut. Tindakan mereka itu berujung pada kematian dan cedera.
Ferromex menyatakan langkah ini diambil karena terjadi peningkatan yang mencolok dalam aliran migran dan risiko serius yang terlibat dalam naik kereta barang secara sembunyi-sembunyi.
Menurut pernyataan perusahaan, beberapa ribu migran yang tidak memiliki izin resmi menunggu di atas kereta barang atau di sekitar halaman stasiun kereta di kota-kota yang terletak di sepanjang jalur menuju perbatasan AS.
Baca juga: Putra "El Chapo" dari Kartel Sinaloa Meksiko Mengaku Tidak Bersalah di Pengadilan AS
"Dalam beberapa hari terakhir, hampir setengah lusin kasus yang tidak menguntungkan dari cedera atau kematian tercatat di antara kelompok orang yang, sendirian atau bersama keluarga, termasuk anak-anak, naik kereta barang yang menuju ke utara, meskipun bahaya serius yang terlibat," dalam pernyataan Ferromex.
Ferromex mengatakan pihaknya saat ini menunggu tindakan yang akan diambil pihak berwenang untuk menyelesaikan situasi ini. Mereka juga memperingatkan mengenai potensi dampak terhadap rantai pasokan dan perdagangan internasional.
Baca juga: Dugaan Jasad Makhluk Bukan Manusia Ditampilkan di Kongres Meksiko
Selama bertahun-tahun, migran sering naik kereta barang, termasuk jalur kereta yang dikenal dengan sebutan "The Beast," selama perjalanan darat berbahaya mereka melalui Meksiko menuju Amerika Serikat.
Mereka berisiko mengalami cedera serius atau bahkan kematian akibat kecelakaan seperti terjatuh dari atap kereta.
Menurut data dari Organisasi Internasional untuk Migrasi, lebih dari 8.200 migran telah meninggal atau menghilang di Amerika sejak 2014, dengan sebagian besar dari mereka meninggal saat mencoba mencapai Amerika Serikat melalui Meksiko.
Mengangkut migran dengan menggunakan jalan darat, kadang-kadang dengan cara dipadatkan dalam truk tanpa ventilasi yang memadai, merupakan salah satu metode yang paling cepat namun paling berbahaya yang digunakan oleh penyelundup manusia. (AFP/Z-3)
Terkini Lainnya
KAI Minta Tambahan PMN Rp2 Triliun untuk Beli KRL
Terobos Perlintasan Jalur Ganda, Pengendara Sepeda Motor Tewas Tertabrak KA Sancaka
Minibus Tertabrak Kereta Api, Satu Tewas
Pengendara Sepeda Motor Tewas Tertabrak Kereta Api
KPK Usut Kabar Sewa Helikopter Menhub Diduga Pakai Uang Korupsi Jalur Kereta
KAI Angkut 989.382 Penumpang Selama Libur Idul Adha
Puluhan Warga Asing Diduga Imigran Gelap Terdampar di Pantai Tegalbuleud
500 Ribu Pasangan Tidak Berdokumen Di AS Mendapatkan Perlindungan dari Kebijakan Baru Biden
Jepang Sesalkan Komentar Biden yang Menuding Negara itu Xenofobia
Runtuhnya Jembatan Baltimore Menguak Kisah Kelam Para Imigran
6 Jasad Diduga Pengungsi Rohingya Kembali Ditemukan di Perairan Aceh
Kuburan Massal dengan 65 Jenazah Ditemukan di Gurun Libia
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap