visitaaponce.com

Penyintas Banjir Libia Salahkan Pemerintah

Penyintas Banjir Libia Salahkan Pemerintah
Penyelam menarik 125 jenazah dari laur dan mencari ribuan lainnya, pascabanjir dan bendungan yang jebol.(AFP)

RIBUAN orang tewas dan ribuan lainnya hilang akibat bendungan yang jebol di Libia. Rakyat negara itu menyalahkan pemerintah karena gagal memperbaiki infrastruktur yang sudah usang tersebut.

Banjir besar di Libia timur melanda Derna pada 11 September, menyapu seluruh lingkungan ke laut, dan menghancurkan wilayah itu. Organisasi Internasional untuk migrasi mengatakan, lebih dari 43 ribu orang mengungsi.

Penyelam menarik 125 jenazah dari laut pada Rabu (20/9), dan petugas penyelamat masih melanjutkan pencarian ribuan orang hilang. Pada Senin (19/9), alun-alun utama di Derna dipenuhi ribuan pengunjuk rasa, yang memulai hari itu dengan meneriakkan, 'Tuhan Maha Besar!' dan 'Libya adalah Satu Bangsa!'.

Baca juga: Situs Bersejarah Kirene Terancam Runtuh Akibat Banjir di Libia

Mereka menyerukan para pemimpin negara untuk menanggalkan jabatan karena gagal mengantisipasi bencana ini. Termasuk meminta wali kota Derna untuk mengundurkan diri.

Safwat Elgiathi, seorang guru sekolah menengah berusia 24 tahun mengatakan, warga marah pada setiap tingkat pemerintahan yang seharusnya bisa mencegah kegagalan prasarana yang menyebabkan banjir.

Baca juga: PBB: 11.300 orang Tewas di Libia

Pada Jumat (22/9) mengumumkan bahwa tim SAR telah menemukan 245 jasad hanya dalam sehari di Kota Derna. Juru bicara Pusat Bantuan dan Medis Darurat Malik Marseet mengatakan bahwa jasad-jasad itu ditemukan di berbagai lokasi pesisir di Kota Derna pada Kamis. Operasi pencarian di seluruh daerah pesisir, lembah dan perairan Derna masih berlangsung.

Menurut Malik, hingga kini pihaknya masih menerima laporan temuan jasad. Dewan Kepresidenan Libia menyerukan bantuan kemanusiaan dari negara-negara saudara dan lembaga asing.

Juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tarik Jasarevic saat konferensi pers pada Rabu mengonfirmasi bahwa banjir di Libya telah menyebabkan 3.998 orang tewas dan 8.000-9.000 orang masih hilang. (VoA/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat