visitaaponce.com

Libanon dan Israel Saling Serang

Libanon dan Israel Saling Serang
Pangkalan militer Israel di Gunung Hermon di dataran tinggi Golan yang dianeksasi pada 28 Agustus 2023.(AFP/JALAA MAREY)

TENTARA Lebanon mengatakan bahwa mereka telah menembakkan gas air mata ke arah pasukan Israel di perbatasan sebagai tanggapan atas bom asap yang ditembakkan ke arah pasukannya.

Dalam aksi saling serang itu, Israel mengatakan bahwa Libanon yang memulai konfrontasi tersebut.

Ketegangan telah berkobar di sepanjang perbatasan selama beberapa bulan terakhir. Bahkan roket-roket ditembakkan ke Israel selama gejolak kekerasan Israel-Palestina dan para anggota kelompok bersenjata Libanon, Hizbullah, atau para pendukungnya berhadapan dengan pasukan Israel.

Baca juga : Pemimpin Hizbullah Ancam Kirim Israel kembali ke Zaman Batu

"Elemen-elemen musuh Israel melanggar garis penarikan dan menembakkan bom asap ke arah patroli tentara Libanon yang mengiringi sebuah buldoser yang memindahkan tanggul tanah yang dibangun oleh musuh Israel di utara garis penarikan, garis biru, di daerah Bastra," kata tentara Libanon dalam sebuah pernyataan.

Insiden itu terjadi di Chebaa Farms dan perbukitan Kfar Chouba. Wilayah yang direbut oleh Israel dari Suriah selama perang Timur Tengah 1967 dan merupakan bagian dari Dataran Tinggi Golan Suriah yang dicaplok Israel pada tahun 1981.

Baca juga : Netanyahu Abaikan Isu Palestina dalam Kesepakatan Arab-Israel

Pencaplokan sepihak tersebut tidak diakui oleh dunia internasional, kecuali oleh pemerintahan mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Suriah menuntut kembalinya wilayah tersebut. Pemerintah Libanon mengatakan bahwa wilayah tersebut adalah milik Libanon.

Militer Israel mengatakan bahwa Lebanon yang memulai kekerasan tersebut.

"Beberapa waktu yang lalu, tentara (Israel) melihat sebuah kendaraan teknik melintasi Garis Biru dari Lebanon ke wilayah Israel di daerah Gunung Dov," tulis pernyataan dari militer Israel.

"Sebagai tanggapan, tentara (Israel) menggunakan alat pembubaran kerusuhan,” lanjutnya.

"Kendaraan itu kembali ke wilayah Libanon,” terang militer.

Perbatasan Libanon-Israel relatif tenang sejak Israel dan Hizbullah bertempur selama 34 hari pada tahun 2006. Meskipun demikian, masih ada ketegangan.

Pada bulan April, Israel melancarkan serangan udara yang jarang terjadi di Libanon selatan setelah pesawat tempur menembakkan hampir tiga lusin roket dari Lebanon ke Israel, melukai dua orang dan menyebabkan kerusakan properti. (Aljazeera/Z-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat