visitaaponce.com

AS Menghentikan Bantuan kepada Gabon Pasca Pengambilalihan Militer

AS Menghentikan Bantuan kepada Gabon Pasca Pengambilalihan Militer
Bantuan yang diberikan Amerika Serikat ke Gabon akan dihentikan setelah kudeta militer bulan lalu.(AFP)

AMERIKA Serikat (AS) mengumumkan akan menghentikan bantuan kepada Gabon setelah militer mengambil alih kendali bulan lalu.

"Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, menyatakan pemerintah AS akan menghentikan sementara program-program bantuan luar negeri tertentu yang menguntungkan pemerintah Gabon sambil mengevaluasi intervensi yang dianggap tidak konstitusional oleh anggota militer negara tersebut," demikian pernyataan resmi.

Meskipun demikian, Amerika Serikat tetap menjalankan operasi diplomatik dan konsuler di negara Afrika Tengah yang kaya akan minyak tersebut.

Baca juga : Harga Minyak Naik di Asia karena Stok Turun dan Ancaman Badai di Teluk Meksiko

Langkah ini bersifat sementara, seiring dengan pertimbangan dari Departemen Luar Negeri untuk membuat penetapan resmi bahwa Gabon telah mengalami kudeta militer, yang akan memicu penghentian bantuan sesuai dengan hukum AS.

Dalam konteks ini, pejabat AS telah menyatakan bantuan yang diberikan AS kepada Gabon tergolong minimal, mengingat Gabon telah diperintah keluarga Bongo selama lebih dari setengah abad.

Penting untuk dicatat Amerika Serikat memiliki keterlibatan yang lebih besar dalam program bantuan keamanan dan ekonomi di Niger, sebuah negara Afrika lain yang baru-baru ini mengalami pergantian pemerintahan oleh militer.

Pada 30 Agustus lalu, para pemimpin militer Gabon menggulingkan Ali Bongo Ondimba ketika ia baru saja diumumkan sebagai pemenang dalam pemilihan yang banyak dikritik karena adanya ketidakberesan.

Langkah yang diambil oleh militer Gabon termasuk mengangkat pemimpin oposisi, Raymond Ndong Sima, sebagai perdana menteri. Dalam pidato terbarunya di Perserikatan Bangsa-Bangsa, Raymond Ndong Sima berjanji untuk mengadakan pemilihan baru dan meminta Barat untuk tidak mengutuk kudeta ini "tanpa nuansa." (AFP/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat