Prancis Manfaatkan Ilmu Nuklir untuk Daur Ulang Baterai Mobil Listrik
![Prancis Manfaatkan Ilmu Nuklir untuk Daur Ulang Baterai Mobil Listrik](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/09/6a9948a61b4b867d744b8790e11de3f3.jpg)
DI tempat lahirnya program atom di Prancis, para peneliti menggunakan pengetahuan nuklir mereka untuk proyek penting dalam transisi energi negara tersebut. Ini seperti mendaur ulang bahan mentah baterai mobil listrik bekas, panel surya, dan turbin angin.
Uni Eropa telah menjadikan peningkatan kapasitas daur ulang sebagai bagian penting dari strateginya untuk mengurangi ketergantungan pada Asia terhadap logam-logam penting seperti litium, nikel, dan perak.
Blok beranggotakan 27 negara tersebut berupaya menutup kesenjangan dengan Tiongkok yang punya program mendaur ulang aki mobil dan memiliki cadangan bahan mentah serta kapasitas penyulingan yang sangat besar.
Baca juga: Pembuat Ban Raih Penghargaan karena Menekan Polusi Mobil Listrik
Penggunaan kembali komponen-komponen lama dapat membantu negara-negara seperti Prancis, yang tidak memiliki tambang dan bergantung pada impor, untuk mempersempit kesenjangan tersebut.
Komisi Energi Atom dan Alternatif Prancis (CEA) menggunakan fasilitas penelitiannya di pusat selatan Marcoule untuk menemukan cara mendaur ulang komponen yang digunakan dalam teknologi ramah lingkungan. Tempat luas, tempat lahirnya program senjata nuklir dan energi Prancis, itu sangat sensitif sehingga gambar lokasinya menjadi buram atau berpiksel di Google Maps.
Baca juga: Waspadai Merek Mobil Modern yang Jual Privasi Data
Namun CEA mengadakan tur yang jarang dilakukan kepada wartawan untuk memamerkan upaya daur ulangnya menjelang konferensi mengenai logam kritis yang akan diselenggarakan oleh Badan Energi Internasional (IEA) di Paris pada Kamis (28/9/2023).
Banyak teknik yang digunakan oleh peneliti Marcoule berasal dari pengetahuan mereka dalam mendaur ulang limbah nuklir. Dalam hal ini, Prancis ialah pemimpin dunianya. Tujuannya memulihkan material dan menggunakannya pada skala industri, kata Richard Laucourtet, kepala departemen material baru di pusat CEA.
"Kami sedang mencari cara untuk menyimpan, mengubah, dan mengangkut listrik, serta cara membuat transisi energi menjadi efisien," kata Laucourtet. "Berkat alat simulasi yang dikembangkan di sini, kami dapat memproses ulang logam langka dari magnet." (AFP/Z-2)
Terkini Lainnya
Bukan untuk Perang Dunia, Nuklir Aman untuk Terapi Pengobatan Tiroid
Vladimir Putin: Rusia Akan Gunakan Semua Cara Jika Kedaulatannya Terancam
Iran Kecam Resolusi Pengawas Nuklir PBB
Kim Jong Un Pimpin Latihan 'Kontra Serangan Nuklir' di Korea Utara
Israel Dikhawatirkan Serang Fasilitas Nuklir Iran
IAEA Peringatkan Bahaya Kecelakaan Nuklir di Pabrik Nuklir Ukraina
ADB Dukung Bisnis Pabrik Daur Ulang Alba Tridi
Lebih Ramah Lingkungan, Konsumen Bisa Pilih Cat dengan Jejak Karbon Rendah
Universitas Gadjah Mada Kembangkan Teknologi Daur Ulang Baterai
Pecinta Fesyen, Inilah Ini 4 Langkah untuk Membantu Menjaga Lingkungan Hidup
Reverse Vending Machine Tukar Sampah Botol Plastik Menjadi Uang Elektronik
Seni dan Kritik lewat Dunia Limbah
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap