visitaaponce.com

Langkah Indonesia Minta Hentikan Kekerasan Israel-Palestina Dinilai Tepat

Langkah Indonesia Minta Hentikan Kekerasan Israel-Palestina Dinilai Tepat
Dampak serangan Israel di jalur Gaza Palestina.(AFP )

PENGAMAT hubungan internasional Universitas Indonesia Broto Wardoyo mengatakan bahwa langkah tepat disampaikan Indonesia dengan mendesak tindakan kekerasan dihentikan untuk menghindari semakin bertambahnya korban manusia.

"Menurut saya pemerintah Indonesia sudah pas dalam hal mengutuk kekerasannya," kata pria yang akrab disapa Ito kepada Media Indonesia, Minggu (8/10).

Dia tak memungkiri bahwa masyarakat Internasional terpecah dalam hal konflik Israel-Palestina. Apalagi kecaman yang harus disampaikan diawali dengan serangan Hamas ke wilayah Israel.

"Kondisinya agak sulit posisinya, dilemanya muncul karena yang melakukan kekerasan skala besar pertama Hamas. Kalau Indonesia mau masif melakukan kecaman terhadap penggunaan kekerasan terhadap Gaza nanti akan jadi masalah juga," ujarnya.

"Tetapi yang sebenarnya dibutuhkan adalah penggunaan kekerasannya. Poinnya di situ," tambahnya.

Ito mengingatkan kondisi yang juga harus dipertimbangkan bahwa apa yang dilakukan Hamas tidak hanya dilihat sebagai operasi militer saja. Tetapi harus dilihat dalam konteks politik yang lebih jelas.

"Apa yang disampaikan pemerintah Indonesia, kita harus kembali lagi ke akar masalah. Menurut saya, itu juga penting. Tapi yang sama penting bahwa kalau kita sudah memahami, harus kembali ke akar masalah," sebutnya.

Selanjutnya, kata Ito bagaimana upaya semua pihak terlibat dalam menyelesaikan akar masalah tersebut. Bahkan pernyataan yang disampaikan Indonesia juga mirip dengan pernyataan yang dikeluarkan oleh Otoritas Palestina.

"Pertanyaan itu selalu muncul. terkait pendudukan wilayah, kebijakan yang diambil pemerintah Israel juga berkontribusi (akar masalah). Dari situ menjadi penting bagi kita untuk kemudian berpikir lebih jauh," tegasnya.

Namun upaya mediasi Israel-Palestina dibutuhkan kesepakatan yang lebih panjang. Bahkan beberapa negara gagal melakukan upaya mediasi tersebut.

"Tetapi setidaknya kita mulai dengan mendudukan faksi-faksi yang ada di Palestina dulu. Indonesia punya coverage yang lebih besar karena Indonesia sampai sekarang posisi terhadap Palestina tidak berubah. Kita tidak meng-entertain hubungan diplomatik dengan Israel sampai saat ini. Itu menurut saya penting," pungkasnya. (Fer/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat