visitaaponce.com

Bantuan untuk Palestina Tertahan di Perbatasan Mesir-Gaza

Bantuan untuk Palestina Tertahan di Perbatasan Mesir-Gaza
Relawan dan bantuan kemanusiaan untuk warga Gaza, Palestina, tertahan di perbatasan Mesir dan Jalur Gaza.(AFP/Ali Moustafa)

KONVOI bantuan kemanusiaan dari WHO dan berbagai negara untuk Gaza, Palestina, tertahan di perbatasan Mesir dan Jalur Gaza. Mereka tidak dapat memasuki Palestina yang dibombardir oleh Israel, kata para saksi mata kepada AFP, Minggu (15/10).

Penyeberangan Rafah menjadi satu-satunya jalur masuk dan keluar Jalur Gaza yang tidak dikendalikan oleh Israel. Namun Rafah telah ditutup sejak Selasa, 10 Oktober 2023 setelah tiga serangan udara Israel terhadap pos perbatasan Palestina dalam waktu 24 jam.

Sebelumnya, pada Sabtu (14/10), seorang pejabat Amerika mengkonfirmasi kepada AFP bahwa Mesir dan Israel telah mencapai kesepakatan untuk mengizinkan warga Amerika meninggalkan Gaza melalui Rafah. Namun, Mesir telah memberlakukan persyaratan pada kesepakatan tersebut.

Baca juga : Israel Buta, 28 Tenaga Medis pun Dibunuh

 

 

Penyeberangan Rafah menjadi satu-satunya jalur masuk dan keluar Jalur Gaza, Palestina, yang tidak dikendalikan oleh Israel. (Sumber : AFP)

 

Para pejabat menolak karena penyeberangan tersebut hanya diperuntukkan bagi orang asing untuk menyeberang, menurut saluran berita Mesir Al-Qahera News, yang memiliki hubungan dengan badan intelijen Mesir.

“Sikap Mesir jelas, yang mengharuskan bantuan tiba di Gaza,” tambah laporan itu, seiring meningkatnya kekhawatiran atas kekurangan pasokan penting di wilayah yang diblokade tersebut.

Baca juga : Iran Peringatkan Amerika, Invasi Israel ke Gaza Panaskan Timur Tengah

Pada hari Minggu (15/10), para saksi mengatakan blok beton yang dipasang oleh Mesir untuk membentengi perbatasan setelah pemboman Israel masih ada, menunjukkan bahwa tidak ada jalan yang dipertimbangkan dalam waktu dekat.

Pengiriman bantuan dari Yordania, Turki, dan Uni Emirat Arab telah tiba di bandara El Arish – 50 kilometer (31 mil) barat Rafah – bersama dengan pasokan medis yang cukup yang dipasok oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk memenuhi kebutuhan 300.000 orang. .

Mesir sendiri telah mengirimkan konvoi 100 truk pengangkut yang membawa 1.000 ton bantuan.

Israel, yang menguasai dua titik penyeberangan lainnya ke Gaza, telah mengumumkan “pengepungan total” terhadap wilayah pesisir Palestina, memutus pasokan makanan, air, bahan bakar dan listrik ke 2,4 juta penduduk wilayah tersebut.

Menteri Energi Israel Israel Katz mengatakan pada hari Jumat (13/10), bahwa pihaknya memutus bantuan kemanusiaan ke Gaza. Israel juga memutus listrik, air dan suplai bahan bakar,  sampai ratusan warga Israel yang diculik kembali ke rumah mereka.

Gaza telah berada di bawah blokade gabungan Israel-Mesir sejak Hamas mengambil kendali pada tahun 2007.

Pada tahun 2008, ribuan warga Palestina yang melarikan diri dari pemboman Israel terpaksa melintasi perbatasan Mesir dengan buldoser.

Pada hari Jumat, Israel memerintahkan penduduk sipil di Jalur Gaza utara, yang berjumlah sekitar 1,1 juta, untuk pindah ke selatan untuk membuka jalan bagi invasi darat yang diperkirakan sebagai pembalasan atas serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan. (Z-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat