visitaaponce.com

Pertemuan Kairo Gagal Capai Konsensus untuk Akhir Konflik Israel-Palestina

Pertemuan Kairo Gagal Capai Konsensus untuk Akhir Konflik Israel-Palestina
Demonstrasi mendukung palestina di Milan, Italia(AFP/Piero Cruciatti)

PERTEMUAN puncak di Kairo yang digelar oleh Mesir pada Sabtu (21/10), gagal mencapai kesepakatan menahan kekerasan antara Israel dan Hamas.

Para pemimpin negara-negara Arab mengutuk gempuran Israel terhadap Gaza, sedangkan sebagian besar negara-negara Barat mengatakan warga sipil harus dilindungi. Namun, pertemuan itu tidak mencapai konsensus mengakhiri konflik karena para pejabat Israel dan Amerika Serikat (AS) absen dari acara itu.

Di tengah kekhawatiran internasional mengenai meluasnya perang itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mewanti-wanti Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati dalam pembicaraan melalui telepon, Sabtu (21/10), bahwa rakyat Lebanon akan terdampak jika negaranya ikut terlibat dalam perang.

Baca juga : Kanada Nyatakan Israel Bukan Pelaku Ledakan di Rumah Sakit Gaza

Pernyataan Blinken itu disampaikan oleh Departemen Luar Negeri AS.

Kelompok Hizbullah yang disokong oleh Iran dan militer Israel hampir setiap hari baku-tembak di garis depan. Hizbullah mengatakah pada Sabtu bahwa satu kombatannya tewas di perbatasan.

Baca juga : Israel Serang Masjid di Kamp Pengungsi Tepi Barat

Di Irak, sumber keamanan mengatakan dua pesawat nirawak atau drone ditembak dan jatuh dekat pangkalan udara Ain al-Asad, di mana pasukan AS ditempatkan. Dalam beberapa hari terakhir, tentara-tentara AS di Suriah dan Irak berkali-kali diserang.

Sementara Raja Yordania Abdullah II menyesalkan kebungkaman global tentang serangan Israel yang telah menewaskan ribuan orang di Gaza yang dikuasai Hamas. Selain itu, lebih dari satu juta orang kehilangan tempat tinggal. Abdullah mendesak pendekatan yang tidak memihak dalam konflik Israel dan Palestina.

"Pesan yang didengar oleh dunia Arab adalah nyawa orang Palestina kurang penting dibanding nyawa orang Israel," kata Abdullah.

Dia mengqaku marah dan berduka atas aksi kekerasan terhadap warga sipil yang tidak berdosa di Gaza, Tepi Barat yang diduduki Israel, dan di Israel.

Mahmoud Abbas, yang terpilih menjadi Presiden Palestina, mengatakan orang Palestina tidak akan terusir atau diusir dari tanah mereka.

"Kami tidak akan pergi, kami tidak akan pergi," kata Abbas di hadapan pertemuan puncak itu.

Prancis menyerukan pembukaan koridor kemanusiaan ke Gaza yang menurut negara itu bisa membuka jalan ke gencatan senjata. Inggris dan Jerman mendesak militer Israel untuk menahan diri. Italia menekankan pentingnya untuk menghindari eskalasi konflik.

AS, sekutu dekat Israel dan pemain penting dalam berbagai upaya perdamaian pada masa lalu, hanya mengirimkan Kuasa Usaha Kairo yang tidak memberi pernyataan di depan umum. (VOA/Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat