Para Perundingan Gencatan Senjata Israel-Hamas Tiba di Kairo
![Para Perundingan Gencatan Senjata Israel-Hamas Tiba di Kairo](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/04/ba08ede3c43b102e8ddc0c6535535c94.jpg)
PARA perunding Amerika Serikat (AS) dan Israel diperkirakan akan tiba di Kairo pada akhir pekan ini. Mereka akan melakukan upaya baru guna mencapai kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas di Gaza.
"Menjelang perundingan, Presiden AS Joe Biden menulis surat kepada para pemimpin Mesir dan Qatar, mendesak mereka untuk meningkatkan tekanan pada Hamas agar menyetujui dan mematuhi kesepakatan," kata seorang pejabat senior pemerintah kepada AFP pada Jumat malam.
Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir telah terlibat selama berbulan-bulan dalam perundingan di belakang layar untuk menengahi gencatan senjata dan pertukaran sandera bagi tahanan Palestina. Namun belum mencapai kemajuan sejak gencatan senjata. selama seminggu pada bulan November.
Baca juga : Netanyahu Setuju Perundingan lagi, Lima Warga Gaza Tewas dalam Bantuan Makanan
Gedung Putih mengkonfirmasi bahwa negosiasi akan dilakukan akhir pekan ini di Kairo, Namun tidak akan mengomentari laporan media AS bahwa Direktur CIA Bill Burns akan hadir, bersama dengan kepala mata-mata Israel David Barnea, Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani dan kepala intelijen Mesir Abbas Kamel.
“Fakta dasar ini tetap benar: Akan ada gencatan senjata di Gaza hari ini seandainya Hamas setuju untuk melepaskan kategori sandera yang rentan ini, yaitu orang-orang yang sakit, terluka, lanjut usia, dan wanita muda,” kata pejabat senior pemerintahan Biden.
Pejabat Hamas dan mediator Qatar Al-Thani sebelumnya menuduh Israel menghalangi gencatan senjata dengan keberatan atas kembalinya warga sipil Gaza yang kehilangan tempat tinggal dan rasio tahanan terhadap sandera.
Baca juga : Israel Marah AS Abstain dalam Pemungutan Suara Gencatan Senjata DK PBB
Selama panggilan telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Kamis, Biden mendorongnya untuk memberikan kekuatan penuh kepada para perundingnya untuk mencapai kesepakatan.
Sebagai pendukung setia Israel, kesabaran Biden terhadap besarnya korban jiwa yang ditimbulkan oleh perang di Gaza tampaknya semakin berkurang, terutama setelah terbunuhnya tujuh pekerja bantuan.
Dengan meningkatnya kemarahan internasional dan domestik, Biden telah memperingatkan akan adanya penilaian ulang terhadap dukungan AS jika tidak ada tindakan lebih lanjut yang dilakukan untuk melindungi warga sipil.
Baca juga : Akhirnya Dewan Keamanan PBB Tuntut Gencatan Senjata di Gaza
Mengaku Bersalah atas Tewasnya Pekerja WCF
Tentara Israel, yang dikenal sebagai IDF, mengumumkan pihaknya memecat dua petugas setelah serangkaian kesalahan besar yang menyebabkan serangan pesawat nirawak dan menewaskan tujuh pekerja bantuan World Central Kitchen.
Ini adalah pengakuan kesalahan yang jarang dilakukan Israel dalam kampanyenya untuk membasmi kelompok militan Hamas dari Jalur Gaza, Di mana kementerian kesehatan mengatakan lebih dari 33.091 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah terbunuh.
Menanggapi temuan awal IDF mengenai serangan tersebut, Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong mengatakan bahwa tindakan tersebut tidak cukup.
Baca juga : Antony Blinken : Sulit, Tapi Gencatan Senjata Mungkin Terjadi
World Central Kitchen mengatakan Israel tidak dapat menyelidiki kegagalannya sendiri di Gaza secara kredibel dan menyatakan bahwa stafnya diserang meskipun telah mengikuti semua prosedur komunikasi yang benar.
WCK mengatakan operasinya di Gaza masih ditangguhkan setelah serangan itu, sementara kelompok bantuan global mengatakan upaya bantuan hampir mustahil dilakukan.
(AFP/Z-9)
Terkini Lainnya
Mengaku Bersalah atas Tewasnya Pekerja WCF
Hamas Sebut Perundingan Gencatan Senjata dengan Israel Buntu di Tengah Aksi Unjuk Rasa di Tel Aviv
Ini Syarat Baru dari Rusia untuk Berdamai dengan Ukraina
Hamas Tidak Tahu Berapa Sandera yang Masih Hidup
Presiden Joe Biden: Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hamas Terhambat oleh Penolakan Hamas
Prabowo: Israel akan Terkucilkan jika tidak Mau Gencatan Senjata
Menlu AS Antony Blinken Bahas Pentingnya Gencatan Senjata Israel-Hamas dengan Prabowo
1,8 Juta Warga Palestina Mengungsi ke Gaza Tengah
Israel Akan Bangun 6.000 Rumah Baru di Tepi Barat
Warga Palestina yang Meninggal di Penjara Israel Karena Disiksa
Survei: Boikot Sukses Gerus Penjualan Produk Terafiliasi Israel di Indonesia
Tim Medis Mulai Evakuasi Pasien Rumah Sakit Eropa Gaza
Penggemar Kecewa Aespa Jadi Bintang Iklan McDonald's
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap