visitaaponce.com

Serangan Israel Bunuh Delapan Tentara Suriah, Hantam Bandara Aleppo

Serangan Israel Bunuh Delapan Tentara Suriah, Hantam Bandara Aleppo
Para pengunjuk rasa mengibarkan bendera Palestina dan oposisi Suriah saat unjuk rasa mendukung warga Palestina di kota Atme, Suriah.(AFP/Omar Haj Kadour.)

SERANGAN Israel menewaskan delapan tentara di Suriah selatan pada Rabu (25/10). Kemudian israel kembali mengebom bandara Aleppo untuk keempat kali dalam dua minggu. 

Itu dikatakan kementerian pertahanan di Damaskus. Israel mengatakan serangan pertama ialah respons terhadap tembakan roket sebelumnya.

"Beberapa jam kemudian, pasukan Israel menyerang bandara Aleppo di utara," kata kementerian pertahanan Suriah ketika ketegangan regional meningkat akibat perang Israel-Hamas di Gaza.

Baca juga: Lima Orang Terluka dalam Serangan Israel ke Bandara Suriah

Pertempuran meletus pada 7 Oktober setelah militan Hamas menyerbu perbatasan Gaza dan menculik sekitar 220 sandera serta, "Membunuh lebih dari 1.400 orang, sebagian besar warga sipil," kata para pejabat Israel.

Serangan terburuk dalam sejarah Israel itu memicu kampanye pengeboman Israel yang ganas. Menurut penguasa di Gaza, Hamas, sejauh ini serangan Israel menewaskan 6.546 orang, sebagian besar warga sipil.

Baca juga: Serangan dan Blokade Israel Bikin Warga Gaza Lebih Takut Hidup

Tembakan roket dan baku tembak artileri yang terus-menerus di perbatasan utara Israel dengan milisi Hizbullah Libanon yang didukung Iran dan faksi-faksi Palestina yang bersekutu meningkatkan kekhawatiran akan ada front baru dalam perang tersebut. Pejuang pro-Hizbullah di selatan Suriah juga telah beberapa kali terlibat baku tembak dengan Israel sejak pekan lalu.

"Sekitar pukul 01.45 waktu setempat, musuh Israel melakukan agresi udara dari Dataran Tinggi Golan yang diduduki," kata kementerian pertahanan mengenai serangan yang menewaskan delapan tentara dan melukai tujuh lain.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, lembaga pemantau yang berbasis di Inggris dengan jaringan luas sumber di lapangan di negara yang dilanda perang tersebut, menyebutkan jumlah tentara yang tewas sebanyak 11 orang, termasuk empat perwira. Serangan tersebut, "Menghancurkan gudang senjata dan radar pertahanan udara Suriah," dan menargetkan unit infanteri, katanya.

Pada Selasa malam, Observatorium mengatakan, "Pejuang yang setia kepada Hizbullah," yang berjuang bersama pasukan pemerintah dalam konflik Suriah telah, "Meluncurkan dua roket ke arah Golan Suriah yang diduduki," dari provinsi Daraa di Suriah selatan.

Tentara Israel mengatakan, "Jet tempurnya menyerang infrastruktur militer dan mortir milik tentara Suriah sebagai tanggapan atas peluncuran ke arah Israel," pada Selasa.

Tangan besi

Setelah serangan itu, warga di provinsi Daraa mengatakan kepada AFP bahwa pesawat Israel menjatuhkan selebaran yang memperingatkan tentara Suriah dan faksi Palestina untuk tidak menyerang. "Komandan Suriah memikul tanggung jawab penuh atas operasi dari wilayah Suriah," bunyi peringatan tersebut dan memperingatkan bahwa setiap serangan, "Terhadap negara Israel akan ditanggapi dengan tangan besi."

Pada Rabu sore, Israel menyerang bandara Aleppo dan kementerian pertahanan Suriah mengatakan serangan itu datang, "Dari arah laut Mediterania, sebelah barat Latakia." Pejabat Kementerian Perhubungan Suleiman Khalil mengatakan landasan pacu menjadi sasaran serangan, tetapi tanpa menyebutkan sumbernya.

"Landasan pacu bandara Aleppo yang sama yang menjadi sasaran sebelumnya kembali dihantam," katanya. "Bandara ini hendak menyelesaikan perbaikan dan menjadwalkan penerbangan, tetapi sekali lagi tidak dapat digunakan lagi."

Serangan Israel telah membuat dua bandara utama Suriah di Damaskus dan Aleppo tidak dapat beroperasi beberapa kali dalam dua minggu terakhir. Selama lebih dari satu dekade perang saudara di Suriah, Israel telah melancarkan ratusan serangan udara terhadap negara tetangganya di utara, terutama menargetkan pejuang Hizbullah dan pasukan lain yang didukung Iran serta posisi tentara Suriah.

Israel jarang berkomentar mengenai serangan individu terhadap Suriah. Namun Israel berulang kali mengatakan bahwa mereka tidak akan membiarkan musuh bebuyutannya, Iran, yang mendukung pemerintahan Presiden Bashar al-Assad, memperluas kehadirannya di sana.

Israel menduduki sebagian besar Dataran Tinggi Golan dalam Perang Enam Hari pada 1967 dan kemudian mencaploknya dalam tindakan yang tidak pernah diakui oleh PBB. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat