visitaaponce.com

Hampir Separuh Warga Israel Menentang Invasi Darat Segera ke Gaza

Hampir Separuh Warga Israel Menentang Invasi Darat Segera ke Gaza
Seorang awak media berdiri di belakang kameranya di tempat yang menghadap ke Jalur Gaza di kota Sderot, Israel selatan.(AFP/Jack Guez.)

HAMPIR separuh warga Israel menentang invasi darat militer segera ke Jalur Gaza, Palestina. Ini menurut survei yang diterbitkan Jumat (27/10) dan dikutip surat kabar harian Maariv.

Menurut jajak pendapat yang dilakukan oleh lembaga Panel4All, 49% responden mengatakan akan lebih baik menunggu sebelum melancarkan serangan darat di wilayah Palestina yang terkepung.

Hanya 29% responden yang mengatakan serangan harus segera dimulai.

Baca juga: AS Serang Balik Fasilitas Kelompok Iran di Suriah

Jajak pendapat tersebut dilakukan pada 25 dan 26 Oktober dengan melibatkan 522 orang untuk survei di negara berpenduduk sekitar 10 juta jiwa tersebut.

Pekan lalu, 65% dari mereka yang disurvei oleh lembaga yang sama mengatakan bahwa mereka mendukung invasi militer ke Jalur Gaza, menurut Maariv. Namun survei itu tidak merinci waktu operasinya.

Baca juga: Menlu Retno: Agresi Israel di Gaza adalah Kejahatan Kemanusiaan

Publikasi data jajak pendapat ini terjadi ketika puluhan ribu tentara berkumpul di sekitar perbatasan Gaza setelah serangan 7 Oktober saat militan Hamas menyerbu komunitas di Israel selatan.

Setelah serangan tersebut, Israel membalas dengan kampanye pengeboman tanpa henti. Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, serangan Israel menewaskan 7.326 orang, sebagian besar warga sipil, di antaranya 3.038 anak-anak.

Baca juga: Pemimpin Iran Khamenei Sebut AS Arahkan Pengeboman Israel di Gaza

Pada Jumat, tentara Israel mengatakan pasukan daratnya yang didukung oleh jet tempur dan drone melakukan serangan yang ditargetkan di Gaza selama sehari terakhir, saat mereka bersiap untuk invasi darat.

"Pada hari terakhir, pasukan darat IDF, disertai dengan jet tempur IDF dan UAV, melakukan serangan tambahan yang ditargetkan di Jalur Gaza tengah," kata suatu pernyataan militer.

"IDF mengidentifikasi dan menyerang sejumlah sasaran teror, termasuk lokasi peluncuran rudal antitank, pusat komando dan kendali militer, serta teroris Hamas," katanya. Ia mengatakan bahwa pasukan keluar dari daerah tersebut setelah aktivitas selesai.

Rekaman hitam-putih yang dirilis oleh militer menunjukkan barisan kendaraan lapis baja saat awan debu tebal mengepul ke langit setelah serangan tersebut. Serangan terbaru ini terjadi setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada awal pekan ini mengulangi pernyataan bahwa Israel sedang mempersiapkan serangan darat. (AFP/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat