visitaaponce.com

Kecam Kekejian di Jalur Gaza, Bolivia Putuskan Hubungan Diplomatis dengan Israel

Kecam Kekejian di Jalur Gaza, Bolivia Putuskan Hubungan Diplomatis dengan Israel
Wakil Menteri Luar Negeri Bolivia Freddy Mamani (kanan) saat mengumumkan pemutusan hubungan diplomatis dengan Israel.(AFP/Handout / BOLIVIA'S FOREIGN MINISTRY)

BOLIVIA, Selasa (31/10), mengatakan telah memutuskan hubungan diplomatis dengan Israel sebagai bentuk kecaman atas gempuran 'Negeri Zionis' itu terhadap Jalur Gaza.

"Pemerintah Bolivia telah memutuskan hubungan diplomasi dengan Israel sebagai bentuk kecaman dan kritik atas serangan agresif dan tidak berimbang yang dilakukan militer Israel di Jalur Gaza," ungkap Wakil Menteri Luar Negeri Bolivia Freddy Mamani dalam sebuah konferensi pers.

Menteri di kabinet Presiden Luis Arce itu juga mengumumkan Bolivia berencana mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.

Baca juga: Rudal Israel Hantam Kamp Pengungsi di Jalur Gaza, Puluhan Orang Tewas

"Kami menuntut dihentikannya serangan terhadap Jalur Gaza yang telah menyebabkan ribuan warga sipil Palestina tewas," tegas Mamani.

Bolivia menjadi negara Amerika Latin pertama yang memutuskan hubungan diplomatis dengan Israel sejak perang antara 'Negeri Zionis' itu dengan Hamas pecah pascaserangan ke wilayah Israel pada 7 Desember yang menewaskan 1.400 orang.

Bolivia memulihkan hubungan diplomasi dengan Israel pada 2019, satu dekade setelah mereka memutuskan hubungan itu akibat serangan ke Jalur Gaza,

Baca juga: Di Israel Utara, Petani Dihantui Serangan Hizbullah

Keputusan Bolivia itu terjadi setelah Kolombia mengusir duta besar Israel sebelum membatalkan keputusan itu meski tetap mengecam aksi Israel.

Presiden Brasil Luis Inacio Lula da Silva, yang negaranya tengah menjadi Ketua Dewan Keamanan PBB, menyerukan digelarnya gencatan senjata.

Lula mengatakan 'serangan teroris' yang dilakukan militan Palestina ke wilayah Israel tidak bisa membenarkan pembunuhan jutaan warga sipil di Jalur Gaza.

"Hanya karena Hamas melakukan serangan teroris tidak berarti Israel berhak membunuh jutaan orang tidak berdosa," tegas Lula. (AFP/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat