visitaaponce.com

Jadi Saksi di Pengadilan, Trump Mengamuk

Jadi Saksi di Pengadilan, Trump Mengamuk
Mantan Presiden AS Donald Trump usai bersaksi di pengadilan New York(AFP/Michael M. Santiago/Getty Images)

DI ruang sidang di New York, mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bersaksi, berjanji memberikan keterangan dengan jujur.

Selama 4 jam, hanya disela oleh jeda makan siang, kandidat terdepan untuk menjadi calon presiden AS dari Partai Republik itu berhadapan dengan jaksa dalam kasus yang mengancam kerajaan real estatnya, terkandang penuh dengan emosi.

Sembari duduk berkacak pinggang dan kepa sedikit miring, kemarahan Trump atas pertanyaan jaksa Kevin Wallace mengenai rumah mewah dan bangunan pencakar langit miliknya terlihat jelas.

Baca juga: Donald Trump Bertengkar dengan Hakim dalam Sidang Penipuan

Trump memandang semua orang sebagai musuh mulai dari hakim yang sangat bermusuhan hingga jaksa agung New York yang memiliki motif politik.

"Kasus ini sangat memalukan," ujar pria berusia 77 tahun itu saat bersaksi. "Ini adalah upaya menggagalkan saya mencalonkan diri."

Trump, putra tertuanya, Don Jr dan Eric, serta pejabat lain di Trump Organization, didakwa menggelembungkan nilai real estat mereka senilai miliaran dolar agar mendapatkan pinjaman bank dan asuransi yang menguntungkan. Ini merupakan salah satu kasus yang dihadapi mantan presiden AS itu.

Baca juga: Trump Digugat Agar tidak Bisa Calonkan Diri di Pemilu AS

Jawaban bertele-tele Trump kerap dihentikan oleh hakim yang memperingatkan mantan presiden itu, "Ini bukan kampanye politik."

"Tolong, jawab saja pertanyaannya, jangan berpidato," lanjut hakim Arthur Engoron. (AFP/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat