visitaaponce.com

Jokowi Indonesia Siap Berkontribusi dalam Negosiasi Damai untuk Palestina

Jokowi : Indonesia Siap Berkontribusi dalam Negosiasi Damai untuk Palestina
Presiden Joko Widodo menegaskan Indonesia siap berkontribusi dalam negosiasi damai antara Israel dan Palestina.(AFP)

PRESIDEN Joko Widodo atau Jokowi menegaskan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) luar biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mendesak empat hal konkrit dalam penyelesaian serangan yang dilakukan Israel di Gaza, Palestina. Hal konkrit yang menurutnya perlu dilakukan yakni gencatan senjata, percepatan bantuan kemanusiaan, menuntut pertanggungjawaban Israel, dan mempercepat perundingan perdamaian. Indonesia juga siap berkontribusi untuk negosiasi damai.

"Satu bulan telah terjadi kekejaman ini dan dunia seolah-olah tidak berdaya, lebih dari 7,9 miliar penduduk dunia, dan lebih dari 190 pimpinan negara tapi sampai saat ini tak satupun yang mampu menghentikan kekejaman ini," ujar Jokowi dalam KTT Luar Biasa OKI, di Riyadh, Arab Saudi seperti dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (12/11).

Pertama, ujar Presiden Jokowi, gencatan senjata harus segera dilakukan, sebab tanpa gencatan senjata situasi di Gaza tidak akan membaik. Israel, dianggap telah menggunakan narasi pembelaan terhadap serangan yang dilakukan dengan terus melakukan pembunuhan rakyat sipil.

Baca juga: Bertemu Raja Yordania, Jokowi Tegaskan Posisi Indonesia dan Yordania Sama Soal Palestina

"Ini tak lain sebuah kolektif punishment (penghukuman) dan kita semua harus mencari jalan agar Israel segera melakukan gencatan senjata," tegas Jokowi.

Kedua, sambung Presiden Jokowi, OKI perlu melakukan percepatan untuk bantuan kemanusiaan. Selain itu, memperluas jangkauannya. Indonesia telah mengirim bantuan kemanusiaan ke Palestina. Jokowi menuturkan bantuan untuk selanjutnya akan dikirimkan.

Baca juga: Indonesia Desak OKI Bersatu dan Terdepan Selesaikan Krisis di Gaza

Pada kesempatan itu, Jokowi juga menyampaikan situasi Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara. Rumah sakit itu tidak luput menjadi sasaran serangan Israel. "(Rumah Sakit Indonesia) Sudah kehabisan bahan bakar, untuk itu Indonesia meminta semua pihak untuk menghormati hukum Humaniter internasional," tegas Jokowi.

Ketiga, Presiden Jokowi meminta OKI menggunakan semua lini untuk menuntut pertanggungjawaban Israel terhadap kekejaman kemanusiaan yang telah dilakukan, antara lain mendesak Israel agar memberikan akses pada Komisi Penyelidikan Internasional Independen Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai Wilayah Pendudukan Palestina yang dibentuk dewan HAM Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) sehingga bisa melaksanakan mandatnya. OKI juga diminta terus mendukung proses advisory opinion di Mahkamah Internasional. Advisory opinion adalah satu wewenang yang dimiliki oleh Mahkamah Internasional selain memutus sengketa antarnegara.

Keempat, Jokowi meminta OKI mendesak agar perundingan damai dimulai kembali segera. Tujuannya agar solusi bagi Palestina dan Israel dapat terwujud. Sebab, OKI menolak pemikiran solusi hany untuk satu negara yakni Israel. "Karena pasti Palestina yang dikorbankan dan jika memang mekanisme kuartet sudah tidak dapat diandalkan, maka OKI harus mendorong proses negosiasi damai dengan format baru," tegasnya.

Indonesia, tegas Jokowi siap berkontribusi dalam negosiasi damai tersebut. OKI, ujarnya, harus bersatu, berada di garis depan, menggunakan semua cara damai, pengaruh serta upaya diplomasi, untuk membela keadilan dan kemanusiaan bagi Palestina. Setelah menghadiri KTT OKI dari Riyadh, Arab Saudi, presiden menyampaikan akan bertolak ke Amerika Serikat, Senin (13/11). Ia menjanjikan segera menyampaikan hasil KTT Luar Biasa OKI pada Presiden Amerika Serikat Joe Biden saat kunjungan bilateral ke Amerika.

"Dengan izin para pemimpin, saya akan menyampaikan hasil keputusan OKI hari ini kepada Presiden Biden," tukasnya. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat