Puluhan Bayi Prematur Gaza Menangis, Berjuang Hidup di Luar Inkubator
![Puluhan Bayi Prematur Gaza Menangis, Berjuang Hidup di Luar Inkubator](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/4898d8c937e5d6a5437926ad7e79a1d7.png)
SUARA rengekan puluhan bayi mungil yang masih prematur, sahut-menyahut dari Rumah Sakit Al-Shifa, Gaza, Palestina. Para dokter melakukan segala cara untuk membuat mereka tetap hidup, termasuk dengan memberikan bantuan nafas dan berdoa.
Bayi-bayi tersebut sudah beberapa hari tidak mendapatkan asupan oksigen, makanan, air dan penghangat tubuh, setelah dilepas paksa dari mesin inkubatornya.
Hal itu terjadi setelah tentara Israel mengepung RS dan menembaki orang-orang di dalamnya, dan menghancurkan sejumlah infrastruktur RS.
Baca juga : 7 Bayi Prematur di Gaza Meninggal, Israel Kepung RS dengan Tank dan Penembak Jitu
"Bayi-bayi prematur di Al-Shifa menangis, meminta dunia untuk membantunya. Mereka dikeluarkan dari inkubator setelah Israel memutus seluruh aliran listrik, tanpa makanan, air atau bantuan obat ke RS," ucap sebuah unggahan di Instagram, Selasa (14/11) malam, yang juga dibagikan oleh kantor berita Aljazeera.
Sang pengunggah mengatakan, rumah sakit telah dikepung oleh tank dan penembak jitu Israel selama 4 hari. "Apa pun yang bergerak di luar akan ditembak," katanya.
Baca juga : Dua Bayi Prematur di Gaza Meninggal, Dokter Israel: Ini Hukuman Kolektif
Perlakuan Israel terhadap para bayi prematur di Gaza sungguh sangat tidak manusiawi. Mereka sebagian besar lahir secara darurat dari rahim sang ibu yang terluka atau meninggal karena teror bom dan rudal Israel selama sebulan lebih.
Bayi-bayi ini sangat membutuhkan tindakan dunia untuk menyelamatkan mereka karena mereka tidak punya banyak waktu lagi.
Sementara, tidak ada bantuan relawan kemanusiaan dunia yang membantu Gaza sejauh ini.
"Sejarah akan mengingat kebiadaban pasukan pendudukan Israel: Inilah teroris sesungguhnya. Lebih dari 11,000 orang dibunuh, kebanyakan wanita dan anak-anak. dan sekarang berniat membuat bayi prematur kelaparan saat dunia menyaksikan hal itu terjadi secara langsung," sebut sang pengunggah.
Puluhan bayi prematur di Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza ini telah dipindahkan ke daerah yang masih memiliki aliran listrik.
Para dokter berupaya semaksimal mungkin untuk menjaga bayi-bayi tersebut tetap hidup dengan perawatan medis dasar.
Bayi-bayi yang lahir dengan berat rendah (BBLR) tidak bisa bertahan hidup lama, tanpa disokong oleh mesin inkubator. (Z-4)
Terkini Lainnya
Bunda Jelita, Kenali Infeksi Virus RSV untuk Cegah Kematian Bayi Prematur
Vitamin D Bisa Bantu Ibu Hamil Terhindar dari Keguguran dan Lahirkan Bayi Prematur
Satu dari Sepuluh Kelahiran Prematur Terkait dengan Bahan Kimia Plastik
Persiapan Kehamilan yang Baik Bisa Cegah Bayi Lahir Prematur
Intervensi Nutrisi Dukung Anak Prematur Tumbuh Berprestasi
Bayi Prematur dan Bayi Berat Lahir Rendah Tingkatkan Risiko Stunting
Israel Diminta Hormati Resolusi Soal Libanon
Hamas Sebut Perundingan Gencatan Senjata dengan Israel Buntu di Tengah Aksi Unjuk Rasa di Tel Aviv
Rugi Akibat Boikot, MAP Group tidak Gegabah Tutup Gerai Starbucks
PBB Kecam Tentara Israel yang Lepaskan Anjing ke Tahanan Palestina
Puluhan Pasien Tinggalkan Gaza untuk Mendapat Perawatan Medis
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap