visitaaponce.com

Puluhan Bayi Prematur Gaza Menangis, Berjuang Hidup di Luar Inkubator

Puluhan Bayi Prematur Gaza Menangis, Berjuang Hidup di Luar Inkubator
Puluhan bayi prematur di Gaza berjuang hidup di luar inkubator.(Youtube Aljazeera)

SUARA rengekan puluhan bayi mungil yang masih prematur, sahut-menyahut dari Rumah Sakit Al-Shifa, Gaza, Palestina. Para dokter melakukan segala cara untuk membuat mereka tetap hidup, termasuk dengan memberikan bantuan nafas dan berdoa.

Bayi-bayi tersebut sudah beberapa hari tidak mendapatkan asupan oksigen, makanan, air dan penghangat tubuh, setelah dilepas paksa dari mesin inkubatornya. 

Hal itu terjadi setelah tentara Israel mengepung RS dan menembaki orang-orang di dalamnya, dan menghancurkan sejumlah infrastruktur RS.

Baca juga : 7 Bayi Prematur di Gaza Meninggal, Israel Kepung RS dengan Tank dan Penembak Jitu

"Bayi-bayi prematur di Al-Shifa menangis, meminta dunia untuk membantunya. Mereka dikeluarkan dari inkubator setelah Israel memutus seluruh aliran listrik, tanpa makanan, air atau bantuan obat ke RS," ucap sebuah unggahan di Instagram, Selasa (14/11) malam, yang juga dibagikan oleh kantor berita Aljazeera.

Sang pengunggah mengatakan, rumah sakit telah dikepung oleh tank dan penembak jitu Israel selama 4 hari. "Apa pun yang bergerak di luar akan ditembak," katanya.

Baca juga : Dua Bayi Prematur di Gaza Meninggal, Dokter Israel: Ini Hukuman Kolektif

Perlakuan Israel terhadap para bayi prematur di Gaza sungguh sangat tidak manusiawi. Mereka sebagian besar lahir secara darurat dari rahim sang ibu yang terluka atau meninggal karena teror bom dan rudal Israel selama sebulan lebih.

Bayi-bayi ini sangat membutuhkan tindakan dunia untuk menyelamatkan mereka karena mereka tidak punya banyak waktu lagi.

Sementara, tidak ada bantuan relawan kemanusiaan dunia yang membantu Gaza sejauh ini.

"Sejarah akan mengingat kebiadaban pasukan pendudukan Israel: Inilah teroris sesungguhnya. Lebih dari 11,000 orang dibunuh, kebanyakan wanita dan anak-anak. dan sekarang berniat membuat bayi prematur kelaparan saat dunia menyaksikan hal itu terjadi secara langsung," sebut sang pengunggah.

Puluhan bayi prematur di Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza ini telah dipindahkan ke daerah yang masih memiliki aliran listrik. 

Para dokter berupaya semaksimal mungkin untuk menjaga bayi-bayi tersebut tetap hidup dengan perawatan medis dasar.

Bayi-bayi yang lahir dengan berat rendah (BBLR) tidak bisa bertahan hidup lama, tanpa disokong oleh mesin inkubator. (Z-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat