visitaaponce.com

Rio de Janeiro Catat Rekor dalam Gelombang Panas Brasil

Rio de Janeiro Catat Rekor dalam Gelombang Panas Brasil
Suhu Rio de Janeiro mencapai 39 derajat celsius saat gelombang panas melanda sebagian besar wilayah Brasil.(AFP)

GELOMBANG panas yang melanda sebagian besar wilayah Brasil mendorong suhu di Rio de Janeiro melonjak ke tingkat yang lebih mirip oven.

Termometer membaca 39 derajat Celsius (102 derajat Fahrenheit), tetapi otoritas menyatakan bahwa itu tidak mencerminkan intensitas panas yang sebenarnya. Di Rio, terasa seperti 58,5 derajat C (137,3 derajat F).

Itu adalah suhu "terasa seperti," pengukuran seberapa panas atau dinginnya kulit, tergantung pada kelembaban, suhu, dan kecepatan angin.

Baca juga: Menunda Akhir Dunia, Kisah Penulis dan Pejuang Masyarakat Adat di Brasil, Ailton Krenak

"Ini menandai sensasi termal tertinggi sejak dimulainya catatan tahun 2014, melampaui puncak Februari lalu sebesar 58 derajat C," menurut sistem Rio Alerta.

Lima belas negara bagian di tenggara, pusat-barat, dan sebagian utara negara itu, ditambah dengan ibu kota, Brasilia, tetap berada dalam status waspada oleh Institut Meteorologi Nasional (Inmet) karena panas ekstrem.

Baca juga: Hakim Brasil Diinvestigasi Terkait Kesalahan AI dalam Putusan

Panas ekstrem juga melanda penduduk Sao Paulo, di mana termometer naik menjadi rata-rata 37,3 derajat C pada Selasa sore, dengan kelembaban rendah sebesar 21%, menurut Pusat Manajemen Darurat Iklim (CGE) kota.

Suhu tinggi yang tidak biasa, sekitar 5 derajat C di atas normal musiman, telah menyiksa warga Brasil terutama sejak akhir pekan lalu dan diperkirakan akan berlanjut hingga Jumat, demikian diperkirakan oleh Inmet dalam buletin yang dikeluarkan pada hari Senin.

"Panas yang menyengat mendorong konsumsi listrik melonjak ke level rekor," kata Operator Sistem Listrik Nasional.

Sebagai konsekuensi dari fenomena yang dikenal sebagai El Nino, Brasil telah menderita dalam beberapa bulan terakhir dampak cuaca ekstrem, dengan kekeringan historis yang telah mengeringkan sungai-sungai di Amazon dan hujan lebat disertai siklon di selatan negara tersebut.

Selain itu, kebakaran yang disebabkan terutama oleh aksi manusia di Pantanal, lahan basah terbesar di dunia, telah diperparah pada bulan November oleh kekeringan yang luar biasa. (AFP/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat