Spanyol Ingin Akui Negara Palestina meski Bertentangan dengan Uni Eropa
![Spanyol Ingin Akui Negara Palestina meski Bertentangan dengan Uni Eropa](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/410e663b090d8726d1fd80ffeb1e84d7.jpg)
PERDANA Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengatakan pada Jumat (25/11) bahwa Madrid terbuka untuk secara sepihak mengakui negara Palestina. Hal itu dilakukan meskipun bertentangan dengan pendapat Uni Eropa.
"Saya pikir sudah tiba saatnya bagi komunitas internasional, terutama bagi Uni Eropa dan negara-negara anggotanya, untuk mengakui negara Palestina," kata Sanchez kepada media saat konferensi pers di perbatasan Rafah di sisi Mesir sebagaimana dilansir Yeni Safak.
Sanchez mengatakan bahwa idealnya, pengakuan tersebut akan datang sekaligus dengan setidaknya beberapa negara anggota berpartisipasi. "Namun jika hal ini tidak terjadi, tentu saja Spanyol akan mengambil keputusannya sendiri," kata perdana menteri Spanyol yang baru terpilih kembali.
Baca juga: Kapal Milik Israel Diserang, Dugaan dari Drone Iran
Sebelumnya, ia bersumpah bahwa mengakui negara Palestina ialah prioritasnya pada masa jabatannya yang akan datang. Perdana Menteri Belgia Alexander De Croo bergabung dengan Sanchez dalam turnya ke Israel, Palestina, dan Mesir.
Sepanjang perjalanan, kedua pemimpin menyerukan perlindungan penduduk sipil di Gaza dan Israel menghormati hukum kemanusiaan internasional.
Baca juga: Italia Desak Israel Manusiakan Warga Palestina
Pada Jumat, setelah konferensi pers mereka di penyeberangan Rafah, Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen memerintahkan pemanggilan duta besar Spanyol dan Belgia di Tel Aviv untuk memberikan teguran keras. "Kami mengutuk klaim palsu Perdana Menteri Spanyol dan Belgia yang memberikan dukungan terhadap terorisme," tulisnya di jaringan media sosial X sambil membela bahwa Israel bertindak sesuai dengan hukum internasional.
Meski pemimpin Belgia itu lebih menahan diri dalam berbicara, Sanchez mengatakan Israel tidak mengikuti hukum internasional dan menuduh Israel melakukan pembunuhan tanpa pandang bulu terhadap ribuan anak di Gaza. Sanchez juga dengan tegas mengutuk serangan Hamas pada 7 Oktober.
"Kita perlu mengganti kekerasan dengan harapan dan perdamaian. Ini yang saya katakan kepada presiden dan perdana menteri Israel," kata Sanchez di perbatasan Rafah.
Berbicara mengenai Belgia akan mengakui Palestina, De Croo mengatakan prioritas pertama ialah membebaskan para sandera yang disandera oleh Hamas dan membantu meringankan krisis kemanusiaan di Jalur Gaza. "Kemudian, kita perlu duduk mengelilingi meja dan mendiskusikan topik tersebut," kata De Croo.
Saat ini, sembilan dari 27 negara anggota UE mengakui negara Palestina. Pada 2014, Swedia menjadi negara pertama yang melakukan hal tersebut saat menjadi negara anggota UE.
Sebelumnya pada Jumat, perdana menteri Belgia dan Spanyol bertemu dengan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi. Dia menyarankan agar komunitas internasional perlu mengambil kendali demi perdamaian abadi di Israel dan Palestina.
"Kita membutuhkan pengakuan internasional terhadap negara Palestina dan PBB perlu melakukan intervensi. Melakukan hal ini akan mencerminkan keseriusan komunitas internasional untuk mencapai perdamaian di kawasan kita," katanya.
Ia menjelaskan gagasannya untuk negara Palestina yang didemiliterisasi dengan perjanjian perbatasan pada 1967. Hal ini berpotensi dengan kehadiran pasukan internasional. (Z-2)
Terkini Lainnya
Tim Medis Mulai Evakuasi Pasien Rumah Sakit Eropa Gaza
Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit Eropa di Khan Younis Sangat Sulit
PM Israel Benjamin Netanyahu: Militer Mendekati “Akhir Tahap Penghapusan” Hamas di Gaza
6 Warga Palestina Tewas dalam Serangan di Rafah dan Shujayea
Hamas Sebut Perundingan Gencatan Senjata dengan Israel Buntu di Tengah Aksi Unjuk Rasa di Tel Aviv
AS Ingatkan Konsekuensi Israel jika Serang Hizbullah
Arab Saudi Berusaha Akhiri Agresi di Gaza
1,8 Juta Warga Palestina Mengungsi ke Gaza Tengah
Israel Akan Bangun 6.000 Rumah Baru di Tepi Barat
Warga Palestina yang Meninggal di Penjara Israel Karena Disiksa
Survei: Boikot Sukses Gerus Penjualan Produk Terafiliasi Israel di Indonesia
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap