Dunia Desak Perdamaian Abadi di Palestina
![Dunia Desak Perdamaian Abadi di Palestina](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/638350f246c9eaf091eeb2ba7860a496.jpg)
“Negara Qatar mengumumkan bahwa sebagai bagian dari mediasi yang sedang berlangsung, telah tercapai sebuah kesepakatan untuk memperpanjang jeda kemanusiaan selama dua hari di Jalur Gaza,” cuit Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed Al Ansari di X.
Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) John Kirby berharap warga Amerika akan termasuk ke dalam 20 sandera yang rencananya dibebaskan dalam masa perpanjangan gencatan senjata. Hingga saat ini terdapat delapan hingga sembilan warga AS yang masih disandera Hamas.
“Kami akan terus berupaya memperpanjang jeda itu lagi. Pasti, itu yang kami inginkan. Kami ingin membebaskan semua sandera dan ini adalah cara terbaik untuk melakukannya,” kata Kirby.
Pejabat senior Hamas Osama Hamdan mengatakan bahwa kelompoknya tengah menyusun daftar baru sandera yang akan dibebaskan untuk memperpanjang gencatan senjata dengan Israel.
Sebelumnya, seorang sumber Hamas mengatakan bahwa kelompok itu terbuka pada gagasan memperpanjang gencatan senjata dua hingga empat hari dengan imbalan pembebasan 20 sampai 40 tahanan Israel.
Israel juga memberikan isyarat kesediaannya memperpanjang jeda pertempuran dan mengamankan lebih banyak pembebasan sandera, di tengah tekanan dari keluarga sandera dan negara-negara sekutunya.
Juru bicara pemerintah Israel, Eylon Levy, berharap dapat menerima 50 sandera lagi. Sementara itu, pada Senin (27/11), di Kota Barcelona, Spanyol, para menteri luar negeri yang menghadiri pertemuan anggota Uni Eropa dengan negara-negara Timur Tengah dan Afrika, yang berfokus pada upaya diplomatik untuk menghentikan perang Israel-Hamas.
Mereka menyerukan pembebasan lebih banyak sandera Israel ketika jeda pertempuran di Gaza hampir berakhir. Negara-negara itu juga sepakat bahwa solusi dua negara adalah jawaban dari konflik Israel-Palestina.
Sejak berminggu-minggu sebelum dan selama berlangsungnya gencatan senjata sementara, Qatar, dengan dukungan AS dan Mesir, telah terlibat dalam proses negosiasi intensif untuk mewujudkan dan memperpanjang jeda pertempuran di Gaza. Para penengah mengatakan bahwa jeda tersebut memang dirancang agar dapat diperluas dan diperpanjang.
Selama gencatan senjata pertama, sebanyak 50 sandera warga sipil perempuan dan anak-anak telah dibebaskan oleh Hamas. Sebagai imbalan, 150 tahanan Palestina yang dikurung Israel juga akan dibebaskan dan bantuan kemanusiaan akan diizinkan memasuki Gaza.
Dalam tiga hari pertama, 39 sandera Israel dibebaskan Hamas dengan imbalan 117 tahanan Palestina yang dikurung Israel sebagai bagian dari kesepakatan.
Sementara itu, melalui negosiasi lain yang secara paralel dilakukan oleh Qatar, sebanyak 17 warga Thailand, satu warga Filipina dan satu warga berkewarganegaraan ganda Rusia-Israel juga telah dibebaskan kelompok militan tersebut.
Jumlah sandera yang akan dibebaskan sejauh ini merupakan yang terbanyak sejak militan Hamas melancarkan serangan ke Israel selatan secara mendadak pada 7 Oktober lalu dalam serangan paling mematikan dalam sejarah Israel.
Israel mengatakan serangan itu menewaskan 1.200 orang, sebagian besarnya adalah warga sipil. Selain itu, sekitar 240 orang disandera, termasuk warga lansia dan anak-anak.
Menanggapi hal itu, Israel melancarkan serangan bom tanpa henti dan serangan darat ke wilayah Gaza yang dikuasai Hamas. Pemerintahan Hamas menyatakan bahwa serangan Israel telah menewaskan 15 ribu orang, ribuan di antaranya anak-anak. (AFP/VoA/M-3)
Terkini Lainnya
Hizbullah Tembakkan 200 Roket ke Israel
Gagasan Hamas Soal Gencatan Senjata Disambut Positif Israel
Hamas Bahas Gencatan Senjata Gaza dengan Qatar, Mesir, Turki
PBB Kecam Perlakuan Buruk Israel terhadap Tahanan Palestina
12 Mantan Pejabat AS Sebut Kebijakan Biden di Gaza sebagai Kegagalan
Arab Saudi Berusaha Akhiri Agresi di Gaza
Wapres Tegaskan Indonesia Mendukung Penuh Upaya Gencatan Senjata di Palestina
Biro Komite Palestina PBB Temui Wapres Ma'ruf, Sampaikan 3 Poin Penting
Terima Biro Komite Palestina PBB, Wapres: Masalah Palestina bukan Isu Agama, tapi Politik dan Kemanusiaan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap