Tiongkok Kesal Resolusi PBB untuk Gaza Didukung 100 Negara Kandas karena Veto AS
![Tiongkok Kesal Resolusi PBB untuk Gaza Didukung 100 Negara Kandas karena Veto AS](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/12/c174a08054a40526cd52ad71f3224c15.jpg)
TIONGKOK mengaku sebal dengan kelakuan Amerika Serikat yang kembali memveto resolusi Dewan Keamanan PBB untuk segera melakukan gencatan senjata kemanusiaan di Gaza, Palestina. Padahal resolusi itu didukung oleh 100 negara tapi ambyar gara-gara AS.
"Sangat mengecewakan dan disesalkan bahwa rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza diveto," kata Wakil Tetap Tiongkok untuk PBB Zhang Jun di X.
Sikap AS yang memveto resolusi PBB soal Gaza ini menjadi yang kedua kali selama Israel memborbardir Gaza sejak 7 Oktober 2023 lalu, dengan dalih menghancurkan Hamas.
Baca juga : Sikap Abstain Inggris soal Gencatan Senjata Gaza Dikritik
Dia mengatakan rancangan resolusi itu didukung oleh hampir 100 negara, termasuk Tiongkok. Meski resolusi itu diveto, imbuhnya, pandangan masyarakat internasional sangat jelas: gencatan senjata kemanusiaan adalah prioritas utama.
"Kami tidak akan berhenti, tetapi terus berupaya untuk menyelamatkan nyawa, menegakkan keadilan dan menciptakan perdamaian," serunya.
Baca juga : Diveto AS, Retno Sesalkan Gagalnya Resolusi Gencatan Senjata di Gaza
AS Tunjukkan Standar Ganda di Muka Dunia
Begini ekspresi wakil AS di PBB, Robert Wood (kanan) saat pengambilan keputusan gencatan senjata di Gaza yang akhirnya diveto AS, dalam sidang DK-PBB, Jumat (8/12). (Sumber: AFP/CHARLY TRIBALLEAU)
Zhang menyatakan, membiarkan pertempuran terus berlangsung sambil mengaku peduli pada kehidupan dan keselamatan orang-orang di Gaza serta kebutuhan kemanusiaan di sana adalah hal yang kontradiktif.
"Membiarkan pertempuran berlanjut sambil menganjurkan pencegahan meluasnya konflik adalah tindakan yang menipu diri sendiri. Membiarkan pertempuran berlanjut sambil menyebut perlindungan perempuan dan anak perempuan serta hak asasi manusia adalah tindakan yang sangat munafik. Semua ini, sekali lagi, menunjukkan apa itu standar ganda," katanya.
Zhang mendesak Israel untuk memerhatikan seruan dunia dan menghentikan "hukuman kolektif" terhadap orang-orang di Gaza.
"Kami mendukung mediasi diplomatik lebih lanjut untuk mendorong pembebasan segera semua orang yang ditawan. Kami menyerukan kepada semua pihak terkait untuk mengerahkan segala upaya demi tujuan bersama mengakhiri pertempuran di Gaza, untuk tetap menjaga harapan kelangsungan hidup rakyat Palestina, dan untuk tetap menjaga harapan perdamaian di kawasan Timur Tengah," kata dia.
AS pada Jumat (8/12) memveto resolusi tersebut, yang diajukan oleh UEA dan didukung lebih dari 90 negara anggota PBB.
Dalam pemungutan suara di Dewan Keamanan PBB yang beranggotakan 15 negara itu, 13 suara mendukung sedangkan Inggris menyatakan abstain.
Israel melanjutkan operasi militernya di Jalur Gaza pada 1 Desember setelah jeda kemanusiaan dengan kelompok perlawanan Palestina Hamas berakhir setelah berlangsung selama sepekan.
Sedikitnya 17.487 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 46.480 lainnya terluka akibat serangan-serangan tanpa henti Israel dari udara dan darat di daerah kantong Palestina itu sejak 7 Oktober menyusul serangan lintas batas yang dilakukan Hamas.
Di lain pihak, jumlah korban tewas di Israel akibat serangan Hamas itu mencapai 1.200 orang, menurut data resmi. (Anadolu/Ant/Z-4)
Terkini Lainnya
AS Tunjukkan Standar Ganda di Muka Dunia
DK-PBB Bahas Pelanggaran HAM Korea Utara
Hamas dan Israel Diminta Segera Terima Gencatan Senjata yang Diadopsi PBB
Israel Bersumpah Melanjutkan Operasi Militer di Gaza Meski Ada Rencana Gencatan Senjata PBB
Hamas dan Jihad Islam Ajukan Respons Gencatan Senjata ke Mediator Internasional
Nasib Netanyahu dan Palestina Pascaperang
Indonesia Sambut Adopsi Resolusi DK PBB 2735 untuk Gencatan Senjata di Gaza
Hamas Sebut Perundingan Gencatan Senjata dengan Israel Buntu di Tengah Aksi Unjuk Rasa di Tel Aviv
Ini Syarat Baru dari Rusia untuk Berdamai dengan Ukraina
Hamas Tidak Tahu Berapa Sandera yang Masih Hidup
Presiden Joe Biden: Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hamas Terhambat oleh Penolakan Hamas
Prabowo: Israel akan Terkucilkan jika tidak Mau Gencatan Senjata
Menlu AS Antony Blinken Bahas Pentingnya Gencatan Senjata Israel-Hamas dengan Prabowo
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap