visitaaponce.com

Korea Selatan Ultimatum Korut

Korea Selatan Ultimatum Korut
Infografis kekuatan militer Korsel Vs Korut(AFP)

MENTERI Pertahanan Korea Selatan (Korsel) mengancam akan melancarkan serangan besar ke negara tetangganya, Korea Utara (Korut). Itu jika Pyongyang berani melancarkan tindakan militer ke wilayah Seoul.

Pesan ini muncul setelah Pyongyang mengatakan pada bulan lalu bahwa pihaknya tidak akan lagi mematuhi pakta militer antara negara bertetangga pada 2018 yang bertujuan untuk mengurangi ketegangan.

Langkah Pyongyang ini sebagai respon terhadap Korsel yang menyatakan akan menangguhkan sebagian perjanjian tersebut. Korsel mengecam peluncuran satelit mata-mata oleh Korut .

Baca juga : Korut Luncurkan Dua Rudal Nuklir dalam Simulasi Perang, Kirim 'Pesan' untuk AS dan Korsel

“Korut hanya punya dua pilihan, perdamaian atau kehancuran. Jika Korut melakukan tindakan gegabah yang membahayakan perdamaian, hanya kehancuran besar yang menanti mereka,” pernyataan Kementerian Pertahanan Korea Selatan mengutip perkataan Menteri Pertahanan Shin Won-sik.

Pernyataan tersebut, yang disampaikan dalam pertemuan para komandan militer, muncul kurang dari seminggu setelah Shin mengunjungi komando rudal Korsel, yang menurutnya akan ditugaskan untuk memukul jantung dan kepala musuh secara mematikan jika terjadi perang.

Baca juga : Korsel dan Jepang Berang, Korut Tembakkan Rudal Balistik Jarak Jauh

Korut membela pengembangan rudal dan senjata nuklirnya sebagai hak kedaulatan yang diperlukan untuk melawan tindakan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya.

“Agresi AS dan langkah-langkah hegemonik yang memperkuat aliansi adalah akar permasalahan yang memperburuk ketegangan regional,” surat kabar partai berkuasa Korut, Rodong Sinmun, dalam komentarnya mengenai latihan AS dengan Australia dan Jepang.

Dalam pertemuannya dengan para komandan, Shin menguraikan langkah-langkah yang diambil militer untuk meningkatkan kemampuannya.

Hal ini termasuk meluncurkan satelitnya sendiri, meningkatkan kesejahteraan tentara, dan secara dramatis memperkuat sistem pertahanan tiga sumbu Korsel yang dirancang untuk melawan ancaman militer Korut, termasuk rencana perang yang memerlukan serangan pencegahan jika diperlukan.

Kementerian tersebut meminta kenaikan anggaran pertahanan tahun depan sebesar 4,5%, yang bertujuan untuk meningkatkan sistem tiga sumbu dengan lebih banyak kapal selam, jet siluman F-35A buatan AS, dan sistem pertahanan rudal.

Pekan lalu, penasihat keamanan nasional AS, Korsel dan Jepang, bertemu di Seoul, menyetujui inisiatif baru untuk menanggapi ancaman Korut di dunia maya. Itu mulai dari penyalahgunaan mata uang kripto hingga peluncuran luar angkasa.

Korsel dan AS akan mengadakan pembicaraan mengenai pencegahan nuklir pada Jumat (15/12), sebagai bagian dari komitmen Washington untuk memberikan Seoul lebih banyak wawasan mengenai rencananya jika terjadi konflik dengan Korut.

Sejak perang mereka pada 1950 hingga 1953 berakhir dengan gencatan senjata dan bukan perjanjian damai, kedua negara bertetangga secara teknis masih dalam keadaan perang. (CNA/Z-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat