Rumah Sakit Terakhir Gaza Utara tidak Berfungsi akibat Serangan Israel
![Rumah Sakit Terakhir Gaza Utara tidak Berfungsi akibat Serangan Israel](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/12/1fc3aaac53bab0bd53dff06898c24934.jpg)
SALAH satu rumah sakit terakhir yang tersisa di Jalur Gaza utara, Palestina, berhenti beroperasi pada Selasa (19/12) setelah diserbu oleh tentara Israel. Ini dikatakan direkturnya, Fadel Naim.
Fadel Naim mengatakan kepada AFP bahwa pasukan Israel menyerang rumah sakit Al-Ahli dan menangkap dokter, staf medis, dan pasien, serta menghancurkan sebagian halaman bangunan tersebut.
Serangan Israel telah, "Membuat rumah sakit tidak dapat berfungsi lagi," katanya. "Kami tidak dapat menerima pasien atau cedera."
Baca juga: HRW Tuduh Israel Gunakan Kelaparan Warga sebagai Strategi Perang
Setidaknya empat orang yang terluka akibat tembakan Israel pada Senin (18/12) dan meninggal pada Selasa setelah terluka dalam serangan ke Al-Ahli. "Informasi kami, ada puluhan korban luka di jalan sekitar," katanya.
Al-Ahli, juga dikenal sebagai rumah sakit Baptist atau Ahli Arab, telah rusak parah akibat ledakan di tempat parkir mobilnya pada 17 Oktober. Ini mengakibatkan sedikitnya puluhan kematian.
Kelompok militan Hamas dan Jihad Islam menuduh Israel--yang menyangkal bertanggung jawab dan menyalahkan roket Jihad Islam yang salah sasaran--sebagai penyebab ledakan tersebut.
Baca juga: AS Bentuk Koalisi, Houthi Tetap Serang Kapal di Laut Merah
Rumah sakit, yang dilindungi hukum kemanusiaan internasional, telah berulang kali terkena serangan Israel di Jalur Gaza sejak dimulainya perang antara Israel dan Hamas pada 7 Oktober.
Pasukan Israel sebelumnya menggerebek fasilitas medis lain di Gaza, termasuk Al-Shifa, rumah sakit terbesar di wilayah tersebut, yang kini berfungsi dengan kapasitas minimal dengan tim yang sangat kecil.
Pada Minggu, Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan rumah sakit Al-Ahli menerima pasien kritis dari Al-Shifa untuk operasi. Unit gawat darurat Al-Shifa, yang hancur akibat pengeboman Israel, menjadi mandi darah dan membutuhkan resusitasi.
Baca juga: UNICEF: Jalur Gaza Tempat paling Berbahaya Dunia bagi Anak
Israel menghadapi tekanan internasional yang meningkat atas meningkatnya angka kematian warga sipil dan hancurnya rumah sakit di Gaza. (Z-2)
Terkini Lainnya
Tim Medis Mulai Evakuasi Pasien Rumah Sakit Eropa Gaza
Terungkap, India Ekspor Roket dan Bahan Peledak ke Israel
AS Ingatkan Konsekuensi Israel jika Serang Hizbullah
Jubir Militer Israel: Tidak Mungkin Netanyahu Hancurkan Hamas
Kabinet Perang Israel Selesai, Siapa yang Tersisa?
Nasib Netanyahu dan Palestina Pascaperang
Arab Saudi Berusaha Akhiri Agresi di Gaza
1,8 Juta Warga Palestina Mengungsi ke Gaza Tengah
Israel Akan Bangun 6.000 Rumah Baru di Tepi Barat
Warga Palestina yang Meninggal di Penjara Israel Karena Disiksa
Survei: Boikot Sukses Gerus Penjualan Produk Terafiliasi Israel di Indonesia
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap