visitaaponce.com

WHO Kecam Serangan Israel ke Kamp Pengungsian

WHO Kecam Serangan Israel ke Kamp Pengungsian
Rumah Sakit Indonesia di Gaza.(AFP)

ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengunjungi sebuah rumah sakit di Gaza untuk menerima korban akibat serangan mematikan di kamp pengungsi. Perwakilan organisasi ini mendengar cerita menyedihkan tentang seluruh keluarga yang terbunuh dan melihat anak-anak sekarat.

“Tim WHO mendengar laporan menyedihkan yang disampaikan oleh petugas kesehatan dan korban penderitaan akibat ledakan tersebut,” kata Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus di X, sebelumnya Twitter.

Menurut dia seorang anak kehilangan seluruh keluarganya dalam serangan di kamp tersebut. Seorang perawat di rumah sakit juga menderita kehilangan yang sama.

Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan sedikitnya 70 orang tewas dalam serangan Israel pada Minggu malam terhadap tiga rumah di kamp pengungsi Al-Maghazi.

Baca juga: WHO: Tidak Ada Rumah Sakit Berfungsi di Gaza Utara

Militer Israel mengatakan pihaknya meninjau insiden tersebut dan berkomitmen terhadap hukum internasional termasuk mengambil langkah-langkah yang layak untuk meminimalkan kerugian terhadap warga sipil.

Deretan jenazah korban yang diselimuti tas putih berjajar di tanah di rumah sakit Al-Aqsa di Deir al-Balah, Gaza tengah, menjelang pemakaman massal. Staf rumah sakit Al-Aqsa melaporkan menerima sekitar 100 korban jiwa akibat ledakan tersebut.

“Rumah sakit menerima lebih banyak pasien daripada kapasitas tempat tidur dan staf yang dapat menanganinya. Banyak yang tidak akan bertahan dalam penantian ini,” katanya.

Ia menegaskan bahwa serangan terbaru terhadap komunitas Gaza ini menunjukkan perlunya gencatan senjata. Perang tersebut pecah ketika para pejuang Hamas melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober dan menewaskan sekitar 1.140 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera 250 orang.

Israel menanggapinya dengan kampanye militer tanpa henti yang telah menewaskan sedikitnya 20.670 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan Gaza.

Sean Casey, koordinator Tim Medis Darurat WHO yang pada misi Senin (25/12), ke rumah sakit Al-Aqsa, menggambarkan para dokter memberikan pereda nyeri kepada seorang anak laki-laki berusia sembilan tahun yang terluka parah bernama Ahmed.

Anak itu dirawat dengan obat penenang untuk meringankan penderitaannya saat dia meninggal, kata Casey dalam sebuah video yang diambil di dalam Al-Aqsa, sambil menahan air mata.

Baca juga: Desa Kristen Tepi Barat Palestina Berdoa untuk Perdamaian Gaza

“Dia sedang menyeberang jalan di depan tempat penampungan tempat keluarganya tinggal dan bangunan di sampingnya meledak. Dia terkena pecahan peluru, terkena puing-puing, bagian otaknya terbuka. Tidak ada yang bisa dilakukan siapa pun untuknya. Seperti banyak kasus di sini, tidak ada kapasitas untuk menangani kasus-kasus neurologis yang kompleks, kasus-kasus trauma yang kompleks," katanya.

WHO telah memperingatkan bahwa hanya sembilan dari 36 rumah sakit di Gaza yang masih berfungsi sebagian. “Kita sebagai komunitas internasional tidak boleh menerima bahwa ribuan orang, anak-anak diledakkan, dibunuh ketika mereka menyeberang jalan, ketika mereka sedang tidur di tempat tidur mereka,” kata Casey. (AFP/Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat