visitaaponce.com

eSIM Bantu Warga dan Jurnalis di Gaza di Tengah Terputusnya Jaringan Internet

eSIM Bantu Warga dan Jurnalis di Gaza di Tengah Terputusnya Jaringan Internet
Seorang jurnalis tengah menyiapkan liputan di Rafah, Gaza.(AFP)

PEMADAMAN listrik dan jaringan internet membuat jaringan komunikasi dan aktivitas warga dan jurnalis di Gaza di dunia maya terbatas sejak invasi Israel pada 7 Oktober 2023. Namun, adanya teknologi eSIM membuat keterbatasan tersebut sedikit bisa teratasi.

Dengan eSIM, pengguna bisa mengaktifkan paket ponsel di jaringan seluler tanpa memerlukan kartu SIM fisik konvensional.

"Tanpa kartu SIM, kami akan terputus dari dunia," kata Hani al-Shaer, seorang jurnalis lokal yang mengandalkan kartu eSIM untuk melakukan siaran langsung.

"Dan tidak akan ada yang tahu apa yang terjadi di Gaza," tambahnya.

Baca juga: 9 Tentara Israel Terluka Akibat Serangan Hizbullah Lebanon

eSIM adalah versi perangkat lunak dari chip yang biasanya dimasukkan ke dalam ponsel untuk terhubung ke jaringan seluler dan internet. Tertanam langsung ke dalam perangkat, eSIM dapat diaktifkan dengan menggunakan kode QR, yang diterima oleh penduduk Gaza dari anggota keluarga yang tinggal di luar negeri.

Warga Gaza kemudian dapat terhubung dalam mode roaming ke jaringan asing, sering kali jaringan Israel atau terkadang Mesir.

"eSIM telah menjadi anugerah," kata Samar Labad, wanita warga Gaza berusia 38 tahun.

Baca juga: Serentetan Ledakan Terjadi di Lepas Pantai Yaman Hari Ini 

Sekarang di Rafah, Samar telah kehilangan kontak dengan keluarganya selama lebih dari seminggu. Namun, kemudian saudara laki-lakinya yang tinggal di Belgia mengirimkan sebuah eSIM.

"Sambungannya tidak stabil, tapi itu berhasil," katanya. "Setidaknya kami bisa tetap berhubungan untuk saling menguatkan, meskipun sebentar-sebentar,” tuturnya.

Ibrahim Mukhaimar, yang memiliki sebuah toko ponsel di Gaza, mengatakan pelanggan utamanya adalah para jurnalis yang menggunakan eSIM untuk memberikan laporan yang akurat kepada dunia luar tentang situasi di Gaza.

"Pelanggan eSIM-nya juga termasuk dokter dan pegawai pertahanan sipil yang ingin mengetahui lokasi serangan yang tepat untuk membantu orang-orang,” kata Mukhaimar.

Human Rights Watch telah memperingatkan bahwa gangguan telepon dan internet di Gaza dapat membuat ulah Israel tak tersorot dunia. Jurnalis lokal yang memiliki eSIM pada akhirnya berfungsi sebagai pembawa pesan untuk dunia tentang apa yang terjadi di Gaza.

(AFP/Z-9)


 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat