eSIM Bantu Warga dan Jurnalis di Gaza di Tengah Terputusnya Jaringan Internet
![eSIM Bantu Warga dan Jurnalis di Gaza di Tengah Terputusnya Jaringan Internet](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/12/f6d382f6a1ac8e333c40134d2b750509.jpg)
PEMADAMAN listrik dan jaringan internet membuat jaringan komunikasi dan aktivitas warga dan jurnalis di Gaza di dunia maya terbatas sejak invasi Israel pada 7 Oktober 2023. Namun, adanya teknologi eSIM membuat keterbatasan tersebut sedikit bisa teratasi.
Dengan eSIM, pengguna bisa mengaktifkan paket ponsel di jaringan seluler tanpa memerlukan kartu SIM fisik konvensional.
"Tanpa kartu SIM, kami akan terputus dari dunia," kata Hani al-Shaer, seorang jurnalis lokal yang mengandalkan kartu eSIM untuk melakukan siaran langsung.
"Dan tidak akan ada yang tahu apa yang terjadi di Gaza," tambahnya.
Baca juga: 9 Tentara Israel Terluka Akibat Serangan Hizbullah Lebanon
eSIM adalah versi perangkat lunak dari chip yang biasanya dimasukkan ke dalam ponsel untuk terhubung ke jaringan seluler dan internet. Tertanam langsung ke dalam perangkat, eSIM dapat diaktifkan dengan menggunakan kode QR, yang diterima oleh penduduk Gaza dari anggota keluarga yang tinggal di luar negeri.
Warga Gaza kemudian dapat terhubung dalam mode roaming ke jaringan asing, sering kali jaringan Israel atau terkadang Mesir.
"eSIM telah menjadi anugerah," kata Samar Labad, wanita warga Gaza berusia 38 tahun.
Baca juga: Serentetan Ledakan Terjadi di Lepas Pantai Yaman Hari Ini
Sekarang di Rafah, Samar telah kehilangan kontak dengan keluarganya selama lebih dari seminggu. Namun, kemudian saudara laki-lakinya yang tinggal di Belgia mengirimkan sebuah eSIM.
"Sambungannya tidak stabil, tapi itu berhasil," katanya. "Setidaknya kami bisa tetap berhubungan untuk saling menguatkan, meskipun sebentar-sebentar,” tuturnya.
Ibrahim Mukhaimar, yang memiliki sebuah toko ponsel di Gaza, mengatakan pelanggan utamanya adalah para jurnalis yang menggunakan eSIM untuk memberikan laporan yang akurat kepada dunia luar tentang situasi di Gaza.
"Pelanggan eSIM-nya juga termasuk dokter dan pegawai pertahanan sipil yang ingin mengetahui lokasi serangan yang tepat untuk membantu orang-orang,” kata Mukhaimar.
Human Rights Watch telah memperingatkan bahwa gangguan telepon dan internet di Gaza dapat membuat ulah Israel tak tersorot dunia. Jurnalis lokal yang memiliki eSIM pada akhirnya berfungsi sebagai pembawa pesan untuk dunia tentang apa yang terjadi di Gaza.
(AFP/Z-9)
Terkini Lainnya
1,8 Juta Warga Palestina Mengungsi ke Gaza Tengah
Israel Akan Bangun 6.000 Rumah Baru di Tepi Barat
Warga Palestina yang Meninggal di Penjara Israel Karena Disiksa
Survei: Boikot Sukses Gerus Penjualan Produk Terafiliasi Israel di Indonesia
Tim Medis Mulai Evakuasi Pasien Rumah Sakit Eropa Gaza
Malaysia Gabung Indonesia Jaga Perdamaian di Palestina
Sarang Bandar Judi Online, Kominfo Tutup Akses Internet dari Kamboja dan Filipina
Dua Korporasi Kolaborasi dalam Pengembangan Jaringan Fiber
Satgas Harus Berani Nyatakan Perang ke Bandar Judi Online, Pengamat: Jangan Masuk ke Ranah Privasi
Starlink Hadir, Kominfo Sebut Iklim Usaha Satelit di Indonesia Masih Cukup Sehat
PLN Sediakan Layanan Jaringan Internet di IKN
Draf RUU Polri Bisa Batasi dan Blokir Akses Internet Publik, Ini Jawaban Kepolisian
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap