visitaaponce.com

Rusia Gempur Kota-Kota Ukraina dengan Rudal

Rusia Gempur Kota-Kota Ukraina dengan Rudal
Salah satu lokasi yang terkena rudal Rusia di Ukraina, Jumat (29/12).(Dok Kepolisian Ukraina)

RUSIA meluncurkan gelombang serangan rudal pada Jumat (29/12) di Kyiv dan kota-kota lain di Ukraina. Para penjabat setempat melaporkan bahwa serangan itu menewaskan sedikitnya dua orang dan melukai 18 orang.

Wartawan AFP di Kyiv mendengar beberapa ledakan kuat pada dini hari Jumat dan melihat asap hitam pekat mengepul dari sebuah gudang.

"Kami belum pernah melihat begitu banyak warna merah di monitor kami dalam waktu yang lama," kata Yuriy Ignat, juru bicara angkatan udara Ukraina, dia menjelaskan bahwa pasukan Rusia pertama kali meluncurkan gelombang pesawat nirawak bunuh diri yang diikuti oleh rudal.

Baca juga : Dua Warga Rusia Dihukum karena Membaca Puisi Menentang Kampanye di Ukraina

"Ada orang-orang yang terbunuh oleh rudal Rusia hari ini yang diluncurkan ke fasilitas sipil, bangunan sipil," kata ajudan kepresidenan Andriy Yermak.

"Kami melakukan segalanya untuk memperkuat perisai udara kami. Namun, dunia perlu melihat bahwa kami membutuhkan lebih banyak dukungan dan kekuatan untuk menghentikan teror ini," sebutnya melalui Telegram.

Baca juga : AS Berikan Paket Bantuan Militer Terakhir untuk Ukraina

Wali Kota Kyiv, Vitali Klitschko mengatakan bahwa pertahanan udara ibu kota bekerja secara intensif dan tujuh orang telah dirawat di rumah sakit.

"Sebuah stasiun metro, yang peronnya digunakan sebagai tempat perlindungan serangan udara, mengalami kerusakan,” katanya.

Sergiy Popko, kepala administrasi militer Kyiv, mengatakan sebuah gudang dengan luas sekitar 3.000 meter persegi terbakar di distrik Podil utara.

"Ada banyak korban luka-luka, jumlahnya sedang diklarifikasi," lanjutnya.

Di distrik lain di kota itu, sebuah blok rumah susun bertingkat yang tidak berpenghuni juga terbakar dan sebuah rumah pribadi rusak.

"Di distrik Shevchenko tengah, sebuah bangunan tempat tinggal rusak dan juga terjadi kebakaran di sebuah gudang yang menyebabkan enam orang terluka," kata Popko.

Klitschko menulis di media sosial bahwa ada tiga orang yang masih berada di bawah reruntuhan gudang, sementara tiga orang lainnya telah diselamatkan.

Serangan semalam terjadi beberapa hari setelah Ukraina menyerang sebuah kapal perang Rusia di pelabuhan Feodosia, Krimea, yang diduduki Rusia, yang merupakan sebuah kemunduran besar bagi angkatan laut Rusia.

Pesawat nirawak dan rudal menghantam setidaknya lima kota di Ukraina pada hari Jumat (29/12), termasuk Kharkiv di timur laut, Lviv di barat, Dnipro di timur, dan Odesa di selatan, demikian ungkap para walikota dan polisi di kota-kota tersebut.

"Sejauh ini kami telah menghitung 22 serangan di berbagai distrik di Kharkiv," kata walikota, Igor Terekhov.

"Saat ini ada tujuh orang yang terluka di rumah sakit. Sayangnya, satu orang telah meninggal dunia,” tambahnya.

Di Lviv, gubernur Maksym Kozytsky mengatakan bahwa satu orang tewas dan tiga lainnya terluka.

Di Dnipro, Wali Kota, Borys Filatov, mengatakan bahwa ada beberapa korban luka dan meninggal. Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa sebuah rumah sakit bersalin di kota itu rusak parah.

Di pelabuhan selatan Odesa, sebuah bangunan bertingkat tinggi terbakar setelah dihantam puing-puing dari pesawat nirawak yang jatuh.

"Sebagai akibat dari serangan musuh lainnya, salah satu gedung bertingkat rusak. Api segera dipadamkan," kata walikota Gennadiy Trukhanov di media sosial.

Komando selatan Ukraina mengatakan 14 pesawat nirrawak penyerang telah dihancurkan di bagian selatan negara itu dan tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.

Serangan-serangan tersebut terjadi setelah Kremlin pada hari Selasa mengakui bahwa serangan rudal Ukraina telah merusak salah satu kapal perangnya.

Pada hari Kamis, Presiden Volodymyr Zelensky berterima kasih kepada Amerika Serikat karena telah melepaskan paket senjata terakhir yang tersedia untuk Ukraina di bawah otorisasi yang ada, di tengah ketidakpastian yang menyelimuti bantuan lebih lanjut untuk negaranya yang sedang dilanda perang.

Zelensky telah memperingatkan bahwa setiap perubahan kebijakan dari AS dapat memiliki dampak yang kuat pada jalannya perang.

"Saya berterima kasih kepada Presiden Joe Biden, Kongres, dan rakyat Amerika atas paket bantuan militer senilai 250 juta dolar AS yang diumumkan kemarin," ujar Zelensky di media sosial.

Dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada hari Jumat, Christian Freuding, seorang jenderal Jerman yang mengawasi dukungan tentara Jerman untuk Kyiv, mengatakan bahwa Rusia sangat lemah tetapi menunjukkan ketahanan yang lebih besar daripada yang diperkirakan oleh sekutu-sekutu Barat pada awal perang.

"Kami mungkin tidak melihat, atau tidak ingin melihat, bahwa mereka berada dalam posisi untuk terus dipasok oleh sekutu," pungkasnya. (AFP/Z-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat