Aksi Israel di libanon Dikhawatirkan Makin Ganggu Stabilitas Keamanan di Timur Tengah
![Aksi Israel di libanon Dikhawatirkan Makin Ganggu Stabilitas Keamanan di Timur Tengah](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/01/310fbeb5962740e004b88032eb64aad5.jpg)
PENGAMAT Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Faris Al-Fadhat menilai serangan Israel ke Libanon harus menjadi perhatian dunia internasional. Pasalnya tindakan yang mengangkangi hukum internasional ini dapat menimbulkan perluasan konflik.
"Yang dulu Israel menginvasi Gaza, sekarang ke Libanon. Jadi jelas tindakan Israel ini mengkhawatirkan stabilitas keamanan di Timur Tengah. Israel menggunakan sikap unilateral, berani melawan banyak negara," paparnya kepada Media Indonesia, Kamis (4/1).
Menurut dia unilateralisme atau doktrin atau agenda apapun yang mendukung tindakan sepihak Israel ini sangat membahayakan dalam upaya mencari perdamaian di Timur Tengah. Arti lainnya bertentangan dengan keinginan masyarakat dunia.
Baca juga : Pemimpin Hizbullah Keluarkan Peringatkan untuk Israel
Meskipun Israel berdalih untuk menghalau Hizbullah, tetapi aksi ini menunjukkan bahwa Negeri Zionis tersebut tidak lagi mempedulikan kecaman Amerika Serikat (AS) dan dunia. Israel ingin menunjukkan dirinya tidak dapat diatur siapapun.
"Seperti sikap menunjukkan Israel lebih berkuasa dalam melancarkan aksinya. Ini sangat berbahaya dalam politik internasional," jelasnya.
Baca juga : Bunuh Petinggi Hamas di Libanon, Israel Siap Hadapi Skenario Buruk
Bagaimana dunia menyikapinya, kata dia, hanya dapat dilakukan dengan jalur politik meskipun terbatas. Maka AS, negara-negara muslim yang suaranya masih didengar dunia harus mengutuk kejadian tersebut.
Cara lain, seperti dilakukan Afrika Selatan mengajukan gugatan atas genosida di Gaza oleh Israel ke Pengadilan Internasional (ICJ) tidak akan mampu menahan laju kebiadaban Israel di Gaza maupun Libanon.
"Proses pengajuan pengadilan ini kan panjang dan lama. Sementara konflik ini terjadi setiap jam dan setiap hari. Tapi tidak akan berdampak pada kondisi di lapangan. Maka pendapat saya untuk menghentikan Israel harus melalui jalur politik," pungkasnya. (Z-5)
Terkini Lainnya
Sempat Anjlok Akibat Politik di Rusia dan Timur Tengah, Ekspor Rumput Laut Menggeliat Lagi
BI: Ada Peluang Penurunan Suku Bunga Acuan
Nasib Netanyahu dan Palestina Pascaperang
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken Kembali ke Timur Tengah
Trump Tuduh Biden Ciptakan Bencana di Timur Tengah
Konflik Palestina-Israel: Menanti Keajaiban selain Hukum Internasional
1,8 Juta Warga Palestina Mengungsi ke Gaza Tengah
Israel Akan Bangun 6.000 Rumah Baru di Tepi Barat
Warga Palestina yang Meninggal di Penjara Israel Karena Disiksa
Survei: Boikot Sukses Gerus Penjualan Produk Terafiliasi Israel di Indonesia
Tim Medis Mulai Evakuasi Pasien Rumah Sakit Eropa Gaza
Penggemar Kecewa Aespa Jadi Bintang Iklan McDonald's
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap