Tragedi Penembakan di Sekolah Iowa Seorang Siswa Meninggal, Lima Luka
![Tragedi Penembakan di Sekolah Iowa: Seorang Siswa Meninggal, Lima Luka](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/01/8e26e0bc41458069c9d56393701d5cf4.jpg)
SEORANG remaja bersenjatakan pistol dan senapan melepaskan tembakan di Perry High School, Iowa, Amerika Serikat. Penyerangan itu menewaskan seorang siswa dan melukai lima orang lainnya.
Kejadian penembakan sekitar pukul 07.30 pagi menyebabkan respons polisi besar-besaran dengan kendaraan darurat dan unit bersenjata bergegas menuju Perry High School, di mana kelas-kelas belum dimulai pada hari itu.
"Korban yang meninggal berada di kelas enam, berusia sekitar 11 atau 12 tahun, dan kemungkinan hadir di sekolah menengah untuk program sarapan," ungkap Mitch Mortvedt, asisten direktur Divisi Investigasi Kriminal Iowa.
Baca juga: Tiongkok Marah AS dan Filipina Gelar Latihan Militer di Laut Cina Selatan
"Di antara yang terluka oleh penembak berusia 17 tahun itu termasuk empat siswa lain dan seorang administrator sekolah," tambahnya.
Otoritas yang merespons juga menemukan sebuah alat peledak improvisasi di dalam sekolah, yang berhasil dinonaktifkan. "Mereka langsung mencoba menemukan sumber ancaman dan dengan cepat menemukan pelaku yang tampaknya telah menembak dirinya sendiri," ujar Mortvedt kepada wartawan, tanpa mengonfirmasi laporan media yang menyebutkan bahwa pelaku telah tewas.
Baca juga: Tak Kuasa Lihat Penderitaan Warga Gaza, Orang Kepercayaan Biden Resign
Siswa sekolah menengah, Ava Augustus, menceritakan kepada stasiun TV lokal bahwa dia bersembunyi di dalam kelas selama kejadian penembakan. Dia keluar setelah pihak berwenang memberi tahu bahwa situasinya telah terkendali, dan mengingat melihat kaca pecah di mana-mana, serta darah di lantai. "Cedera yang dialami lima korban yang terluka tidak mengancam jiwa," kata Mortvedt.
CNN melaporkan Kamis seharusnya menjadi hari pertama kelas untuk semester baru, sesuai kalender distrik sekolah. Sekolah mengumumkan kelas pada Jumat akan dibatalkan dan layanan konseling akan disediakan untuk siswa. Perry berjarak sekitar 35 mil (55 kilometer) dari ibu kota negara, Des Moines.
Kejadian Penembakan di Sekolah
Penembakan lain dilaporkan sehari sebelumnya, di mana seorang remaja berusia 15 tahun diduga menembak seorang pria di luar sebuah sekolah menengah di Virginia. Tidak jelas apakah keduanya siswa.
Menurut basis data yang dijaga oleh outlet berita Education Week, ini menjadi penembakan sekolah kedua sepanjang tahun ini, menambah jumlah 182 yang tercatat sejak 2018. Kekerasan senjata api umum di Amerika Serikat, sebuah negara di mana senjata api lebih banyak daripada jumlah penduduk, dan upaya untuk menekan penyebarannya selalu dihadapi dengan perlawanan politik yang keras.
Negara ini telah mencatat tiga penembakan massal tahun ini, menurut Gun Violence Archive, sebuah organisasi nonpemerintah yang mendefinisikan penembakan massal sebagai empat atau lebih orang terluka atau tewas. Tahun lalu berakhir dengan total 656 penembakan semacam itu.
Penembakan di sekolah, khususnya, telah menjadi pengingat simbolis tentang kebuntuan politik negara ini. Pada Mei 2022, seorang pria membunuh 19 siswa dan dua guru di sebuah sekolah dasar di Uvalde, Texas.
Kejadian penembakan di Perry terjadi kurang dari dua minggu sebelum kaukus Iowa, kontes pertama yang memulai musim pendahuluan pemilihan untuk pemilihan presiden 2024.
Senjata api kemungkinan akan menjadi topik perdebatan panas lagi dalam siklus pemilihan ini, meskipun tindakan legislatif yang sedikit diharapkan.
Kandidat Republik, Vivek Ramaswamy, memposting video di X, sebelumnya Twitter, tentang pertemuannya dengan dua orang tua yang anak perempuannya berada di sekolah dasar terdekat Perry pada hari itu.
"Tujuan kami di sini adalah berdoa dan merenung, agar sesuatu seperti ini tidak pernah terjadi lagi," ujar Ramaswamy. (AFP/Z-3)
Terkini Lainnya
Kejadian Penembakan di Sekolah
Kota Maine Sepi saat Penduduk Berlindung selama Pencarian Pelaku Penembakan
Pelaku Penembakan Massal di Maine Adalah Anggota Cadangan Militer AS
Sedikitnya 22 orang Tewas dalam Insiden Penembakan di Maine, Amerika Serikat
5 Orang Terluka Akibat Penembakan di Morgan State University AS
Dua Tewas, 5 Terluka dalam Penembakan Acara Kelulusan SMA di Virginia AS
IHSG Ditutup makin Menguat di Atas 7.000
Mendag Lepas Ekspor Kopi ke AS Senilai USD1,48 Juta
Joe Biden Dilengserkan Usianya
Panama vs Amerika Serikat: Thomas Christiansen Senang Timnya Kalahkan Tuan Rumah Copa America
Penonton Ricuh, Foo Fighters Hentikan Konser di Birmingham Inggris
Aturan Debat Capres AS: Mikrofon Dimatikan dan tidak ada Penonton Langsung
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap