visitaaponce.com

Tuntut Netanyahu Mundur Kembali Merebak di Israel

Tuntut Netanyahu Mundur Kembali Merebak di Israel
Aksi mendesak Banjamin Ntanyahu mendungurkan diri dan mengembalikan sandera dari Gaza.(AFP)

RIBUAN penduduk Israel menutup jalan utama di Tel Aviv, pada Sabtu (13/1). Mereka menuntut Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengundurkan diri dan pembebasan tawanan di Jalur Gaza.

“Para pengunjuk rasa yang menyerukan pembubaran pemerintah Israel yang dipimpin oleh Benjamin Netanyahu dan kembalinya sandera dari Gaza menutup Jalan Ayalon sebagai bagian dari aksi protes,” kata laporan media Israel, Channel 12.

Penutupan jalan tersebut merupakan tindakan yang tidak biasa. Polisi menangkap delapan warga Israel dengan tuduhan ikut serta dalam penutupan jalan tersebut.

Baca juga: Di Yogyakarta, Ribuan Orang Gelar Aksi 100 Hari Genosida Israel

Penutupan jalan juga bersamaan dengan unjuk rasa di pusat kota Tel Aviv yang menuntut pembebasan sandera di Gaza. Ratusan orang juga dilaporkan berdemonstrasi di kota Haifa untuk menuntut pemerintahan Netanyahu segera mengundurkan diri.

Mereka menuduh rezim Netanyahu tersebut gagal mengendalikan perang di Gaza. Hal ini terjadi ketika Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata Hamas mengumumkan kehilangan hubungan dengan kelompok yang menyandera empat orang Israel yang ditahan di Gaza sejak 2014.

Baca juga: Massa Aksi Bela Palestina Membubarkan Diri, Sekitar Kedubes AS Macet

Hamas menuntut syarat pembebasan sandera dengan penghentian total serangan Israel di seluruh Jalur Gaza. Permintaan tersebut ditolak Israel dan hanya bersedia memberikan jeda kemanusiaan sementara.

Mesir dan Qatar, bersama dengan Amerika Serikat, mempelopori upaya untuk mencapai jeda sementara kedua di Gaza. Jeda pertama dicapai pada November yang menghasilkan pembebasan 105 tahanan yang ditahan Hamas, termasuk 81 warga Israel, 23 warga negara Thailand, dan satu warga Filipina.

Terdapat 240 tahanan Palestina yang dibebaskan Israel. Pada 7 Oktober 2023, Hamas melancarkan serangan terhadap pemukiman Israel di dekat Gaza, yang mengakibatkan kematian 1.200 warga Israel, cedera pada 5.431 orang, dan penangkapan sedikitnya 239 sandera.

Israel memperkirakan keberadaan 137 sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza, menurut laporan media dan pernyataan dari pejabat Israel. (Anadolu/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat