Tuntut Netanyahu Mundur Kembali Merebak di Israel
![Tuntut Netanyahu Mundur Kembali Merebak di Israel](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/01/c150ac0b1db80415009a8130c9904de3.jpg)
RIBUAN penduduk Israel menutup jalan utama di Tel Aviv, pada Sabtu (13/1). Mereka menuntut Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengundurkan diri dan pembebasan tawanan di Jalur Gaza.
“Para pengunjuk rasa yang menyerukan pembubaran pemerintah Israel yang dipimpin oleh Benjamin Netanyahu dan kembalinya sandera dari Gaza menutup Jalan Ayalon sebagai bagian dari aksi protes,” kata laporan media Israel, Channel 12.
Penutupan jalan tersebut merupakan tindakan yang tidak biasa. Polisi menangkap delapan warga Israel dengan tuduhan ikut serta dalam penutupan jalan tersebut.
Baca juga: Di Yogyakarta, Ribuan Orang Gelar Aksi 100 Hari Genosida Israel
Penutupan jalan juga bersamaan dengan unjuk rasa di pusat kota Tel Aviv yang menuntut pembebasan sandera di Gaza. Ratusan orang juga dilaporkan berdemonstrasi di kota Haifa untuk menuntut pemerintahan Netanyahu segera mengundurkan diri.
Mereka menuduh rezim Netanyahu tersebut gagal mengendalikan perang di Gaza. Hal ini terjadi ketika Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata Hamas mengumumkan kehilangan hubungan dengan kelompok yang menyandera empat orang Israel yang ditahan di Gaza sejak 2014.
Baca juga: Massa Aksi Bela Palestina Membubarkan Diri, Sekitar Kedubes AS Macet
Hamas menuntut syarat pembebasan sandera dengan penghentian total serangan Israel di seluruh Jalur Gaza. Permintaan tersebut ditolak Israel dan hanya bersedia memberikan jeda kemanusiaan sementara.
Mesir dan Qatar, bersama dengan Amerika Serikat, mempelopori upaya untuk mencapai jeda sementara kedua di Gaza. Jeda pertama dicapai pada November yang menghasilkan pembebasan 105 tahanan yang ditahan Hamas, termasuk 81 warga Israel, 23 warga negara Thailand, dan satu warga Filipina.
Terdapat 240 tahanan Palestina yang dibebaskan Israel. Pada 7 Oktober 2023, Hamas melancarkan serangan terhadap pemukiman Israel di dekat Gaza, yang mengakibatkan kematian 1.200 warga Israel, cedera pada 5.431 orang, dan penangkapan sedikitnya 239 sandera.
Israel memperkirakan keberadaan 137 sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza, menurut laporan media dan pernyataan dari pejabat Israel. (Anadolu/Z-3)
Terkini Lainnya
1,8 Juta Warga Palestina Mengungsi ke Gaza Tengah
Israel Akan Bangun 6.000 Rumah Baru di Tepi Barat
Warga Palestina yang Meninggal di Penjara Israel Karena Disiksa
Survei: Boikot Sukses Gerus Penjualan Produk Terafiliasi Israel di Indonesia
Tim Medis Mulai Evakuasi Pasien Rumah Sakit Eropa Gaza
Penggemar Kecewa Aespa Jadi Bintang Iklan McDonald's
Ribuan Pendemo Israel Menuntut Pemilu dan Pembebasan Sandera
Benny Gantz: Israel Mengetahui Nasib Sandera di Gaza
AS Bantah Dermaga Bantuan Sementara di Gaza Terlibat dalam Operasi Penyelamatan Sandera Israel
4 Fakta Operasi Penyelamatan Sandera Israel Berakhir dengan Korban Besar
274 Orang Tewas Ketika Serangan Israel ke Kamp Pengungsi Nuseirat
Kondisi Gaza Semakin Mengerikan
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap