visitaaponce.com

Di Yogyakarta, Ribuan Orang Gelar Aksi 100 Hari Genosida Israel

Di Yogyakarta, Ribuan Orang Gelar Aksi 100 Hari Genosida Israel
Warga mengikuti aksi solidaritas untuk Palestina di kawasan Nol Kilometer Yogyakarta, 13 Januari 2024.(Antara)

Genosida yang terjadi di Gaza telah berlangsung selama 100 hari lamanya. Tentu ini bukan merupakan waktu yang sebentar. Kemenkes Palestina di Jalur Gaza pada Rabu (10/1), mengumumkan sedikitnya 23.210 orang telah syahid di Jalur Gaza, di antaranya 10.000 anak-anak, 7000 wanita, 326 tenaga medis, 45 personil tim SAR dan 112 jurnalis. Sedangkan korban luka-luka lebih dari 59.100 orang. 70% korban adalah anak-anak dan wanita.

Di titik nol kilometer, Sabtu (13/1) pagi, ribuan orang yang tergabung dalam Forum Ukhuwah Islamiyah Yogyakarta menggelar Aksi 100 Hari Genosida Israel di Gaza. Aksi damai untuk menuntut penghentian tindakan keji dan brutal oleh zionis Israel.

Ustaz Ridwan Hamidi dari Forum Ukhuwah Islamiyah Yogyakarta mengatakan, genosida yang terus berlanjut di Gaza semakin diperparah oleh sejumlah faktor, termasuk sistem kesehatan yang rapuh, akses terbatas terhadap kebutuhan dasar, dan dampak merusak dari konflik terakhir.

Baca juga: Massa Aksi Bela Palestina Membubarkan Diri, Sekitar Kedubes AS Macet

"Populasi sipil, terutama anak-anak dan kelompok rentan, menanggung beban berat krisis ini, dengan akses terhadap makanan, air bersih, dan perawatan medis semakin sulit ditemukan," kata dia.

Situasi di Gaza, kata dia, telah mencapai titik kritis, dengan bukti yang menunjukkan upaya sistematis dan sengaja untuk menghancurkan seluruh populasi. Lingkup dan skala kekejaman tersebut menuntut intervensi segera dari komunitas global untuk mengakhiri genosida yang sedang terjadi.

"Dalam situasi yang sangat serius ini, kami sebagai bangsa Indonesia dari Daerah Istimewa Yogyakarta mengutuk keras kekejaman zionis Israel," kata dia.

Baca juga: Aksi 100 Hari Genosida di Jalur Gaza Digelar di Depan Kedubes AS

Pihaknya menuntut agar Pengadilan Internasional bisa turut berperan agar keadilan bisa segera ditegakkan. Keadilan harus terus hidup karena tindakan Israel di Gaza termasuk kategori genosida karena dimaksudkan untuk menghancurkan sebagian besar kelompok nasional, ras, dan etnis Palestina.

Aksi ini, kata dia, bertujuan untuk memupuk rasa empati bangsa Indonesia khususnya masyarakat di Daerah Istimewa Yogyakarta terhadap seluruh masyarakat yang ada di Palestina. Ia menyebutkan, beberapa tuntutan.

"Kami menuntut untuk adanya penghentian tindakan keji dan brutal yang dilakukan oleh zionis Israel," kata dia.

Pihaknya menuntut kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) agar melucuti senjata Israel. "Kami menuntut kepada Pengadilan Internasional untuk segera mengadili Israel sebagai penjahat kemanusiaan," papar dia.

Pihaknya mendukung penuh Pengadilan Internasional atau Mahkamah Internasional untuk mengadili Israel atas genosida yang telah dilakukan di Palestina. Mengingat kejahatan Amerika yang terus memberikan dukungan kepada Israel, lanjut dia, sudah selayaknya Pemerintah Indonesia mengusir duta besar Amerika Serikat.

"Terus menguatkan gerakan boikot produk pro Israel sebagaimana keputusan MUI, sebagai wujud nyata dukungan perjuangan kemerdekaan Palestina," tegas dia.

Ridwan Hamidi menegaskan, dunia tidak boleh berdiam diri ketika masyarakat Gaza mengalami penderitaan yang tak kunjung terselesaikan. "Ini adalah tanggung jawab kita bersama untuk bertindak dengan tegas guna mengakhiri genosida dan memberi keadilan untuk seluruh masyarakat Gaza," tutup dia.

(Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat