visitaaponce.com

Israel Bombardir Kamp Pengungsi Tulkarem dan Nablus Tepi Barat, 7 Orang Tewas

Israel Bombardir Kamp Pengungsi Tulkarem dan Nablus Tepi Barat, 7 Orang Tewas
Ambulans Bulan Sabit Merah diparkir di pinggir jalan saat pasukan Israel menyerbu kamp pengungsi Palestina Tulkarem, Rabu (17/1).(AFP/Zain Jaafar)

SERANGAN Israel menewaskan tujuh orang di kamp pengungsi Tulkarem dan Nablus di Tepi Barat, Palestina, yang diduduki pada hari Rabu (17/1), kata layanan darurat dan tentara, ketika kekerasan di wilayah tersebut tidak kunjung berhenti.

Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan serangan Israel menewaskan empat orang di dalam kamp pengungsi Tulkarem dini hari.

“Tim Bulan Sabit Merah Palestina mengangkut empat orang syuhada dari dalam kamp Tulkarem akibat pemboman pendudukan,” kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan.

Baca juga : Houthi Hentikan Serangan Jika Israel Angkat Kaki dari Gaza

Seorang pejabat di kamp mengkonfirmasi serangan tersebut dan jumlah korban tewas.

“Kamp tersebut dikepung oleh pesawat dan sejumlah besar tentara Israel, serta tank,” kata Faisal Salama kepada AFP.

Baca juga : Hamas Tunjukan Dua Tawanan Tewas Oleh Serangan Israel

Militer Israel mengkonfirmasi pihaknya melakukan serangan udara selama serangan Tulkarem, dan menambahkan bahwa "sejumlah teroris tewas dalam serangan itu".

Pada tengah hari (10.00 GMT), ledakan keras terdengar di kamp tersebut ketika asap tebal mengepul ke langit di tengah tembakan sporadis, seorang koresponden AFP melaporkan.

Israel telah menduduki Tepi Barat sejak Perang Enam Hari tahun 1967 dan pasukannya secara teratur melakukan serangan ke komunitas Palestina.

3 Korban Tewas di Kamp Pengungsi Balata Nablus

Dalam serangan terpisah di dekat kamp pengungsi Balata, sebelah timur kota Nablus, kantor berita resmi Palestina Wafa melaporkan bahwa tiga pria tewas.

Tentara mengatakan Ahmed Abdullah Abu Shalal, seorang militan Palestina, telah terbunuh, untuk menghindari “serangan teroris” yang ia rencanakan.

Baca juga : Israel Serbu Kampus An-Najah Nablus dan Tangkap Puluhan Mahasiswa Palestina

Abu Shalal bertanggung jawab atas “sejumlah serangan teroris” selama setahun terakhir, termasuk satu serangan di Yerusalem timur yang dianeksasi, kata militer.

Dikatakan dia dibunuh setelah mendapat informasi intelijen tentang niat selnya untuk melakukan serangan teroris dalam waktu dekat.

Warga kamp Sajed Hazeem mengatakan dia terbangun saat fajar karena ledakan keras.

Beberapa menit setelah ledakan, sebuah ambulans tiba di lokasi kejadian tetapi aksesnya ke mobil diblokir oleh pasukan Israel yang tiba pada waktu yang sama, kata Hazeem.

“Tentara mengeluarkan mayat-mayat itu dan setelah sekitar setengah jam mereka mundur,” katanya kepada AFP.

Kementerian Kesehatan Palestina di Ramallah mengatakan jenazah seorang martir tak dikenal yang dibunuh oleh pendudukan (Israel) dalam pemboman kendaraan telah diterima di sebuah rumah sakit di Nablus.

Seorang koresponden AFP melihat tumpukan puing dan sisa-sisa mobil yang tertabrak.

Sejak dimulainya perang Israel-Hamas di Gaza pada tanggal 7 Oktober, Tepi Barat telah mengalami tingkat kekerasan yang belum pernah terjadi sejak pemberontakan Palestina kedua, atau intifada, antara tahun 2000 dan 2005.

Pasukan Israel dan serangan yang dilakukan oleh pemukim telah menewaskan sedikitnya 360 orang di wilayah tersebut, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

Tidak termasuk Yerusalem Timur yang dianeksasi, wilayah ini adalah rumah bagi sekitar tiga juta warga Palestina.

Mereka tinggal bersama sekitar 490.000 warga Israel, yang tinggal di pemukiman yang ilegal menurut hukum internasional. (AFP/Z-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat