visitaaponce.com

Pabrik Kembang Api di Thailand Meledak, 23 Orang Tewas

Pabrik Kembang Api di Thailand Meledak, 23 Orang Tewas
Asap membumbung dari pabrik kembang api yang meledak di Provinsi Suphan Buri, Thailand(AFP/Handout / Courtesy of Anuwat Shoprom)

SEBANYAK 23 orang tewas di Thailand tengah oleh ledakan pabrik kembang api, Rabu (17/1). Insiden itu terjadi sekitar pukul 15.00 waktu setempat di Provinsi Suphan Buri, sekitar 120 km sebelah utara Bangkok.

“Kami menerima laporan bahwa ada 23 orang yang dipastikan tewas,” kata Gubernur Suphan Buri, Nattapat Suwanprateep.

Ia mengatakan belum ada kesimpulan mengenai penyebab ledakan tersebut. Yang jelas, kata dia, pabrik itu beroperasi secara legal dan memiliki izin yang sah.

Baca juga: Mantan PM Thailand Thaksin Penuhi Syarat Bebas Bersyarat Bulan Depan

Letnan Jenderal Polisi Naiyawat Phademchid mengatakan para pejabat sedang menyegel daerah sekitar dan bersiap mengidentifikasi para korban.

“Rata-rata ada sekitar 20 hingga 30 orang yang bekerja di pabrik ini setiap harinya,” ujarnya.

Nattapat mengatakan tidak ada kerusakan parah selain di pabrik tersebut. Hanya terdapat kaca jendela pecah di rumah yang berada di samping pabrik itu.

Baca juga: Repatriasi Tiga Orangutan, Indonesia dan Thailand Komitmen Perangi Perdagangan Ilegal Satwa Liar

Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin diberi pengarahan tentang ledakan tersebut saat menghadiri Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, dan mendesak dilakukannya penyelidikan cepat.

“Perdana Menteri memerintahkan inspeksi pabrik tersebut untuk melihat apakah pabrik tersebut beroperasi secara legal dan apakah ledakan tersebut disebabkan oleh kelalaian,” kata kantor Srettha dalam sebuah pernyataan.

Ledakan di pabrik petasan dan kembang api kerap terjadi di Thailand. Sepuluh orang tewas dan lebih dari 100 orang terluka setelah ledakan di gudang kembang api di Kota Sungai Kolok di selatan Provinsi Narathiwat pada 2023.

Thailand juga memiliki catatan keselamatan yang buruk di sektor konstruksi dan kecelakaan mematikan sering terjadi. (AFP/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat