visitaaponce.com

20 Warga Gaza Tewas Ditembak Israel saat Tunggu Truk Bantuan

20 Warga Gaza Tewas Ditembak Israel saat Tunggu Truk Bantuan
Ratusan korban tembakan Israel saat mengantre bantuan makanan, menerima perawatan di rumah sakit Al-Shifa Kota Gaza, Kamis (25/1).(AFP)

ISRAEL melancarkan serangan udara dan darat langsung kepada seribu warga Gaza, Palestina, ketika mereka menunggu truk bantuan kemanusiaan. Suasana mengerikan itu terjadi di Bundaran Kuwait, Kota Gaza, Kamis (25/1). 

Akibat kejadian itu, sebanyak 20 orang tewas dan ratusan orang terluka. Mereka mati untuk tetap hidup. Para korban dilarikan ke rumah sakit untuk diobati.

"Lebih dari 200 orang syuhada dan terluka tiba di Kompleks Medis Al-Shifa akibat penargetan warga sipil di Bundaran Kuwait," kata Komite Darurat Kementerian Kesehatan di Kota Gaza dalam pernyataannya.

Baca juga : Warga Israel Hadang Pengiriman Bantuan ke Gaza

Sejumlah video di media sosial memperlihatkan, sekelompok warga Gaza yang kebanyakan laki-laki, berlari menghindari peluru dari helikopter dan tank Israel di sekitar Bundaran Kuwait. 

Seorang lansia laki-laki terjatuh dalam kubangan air demi menghindari tembakan Israel. Dengan tertatih-tatih, lansia itu berusaha bangkit dan berlari kembali.

Baca juga : Houthi Usir Staf PBB Asal AS dan Inggris di Yaman

Di antara beberapa warga Gaza tersebut ada yang berhasil memanggul karung tepung yang didapatkannya dari truk bantuan. 

Seorang warga yang memvideokan kejadian itu terdengar mengucap, "Hasbunallah wa ni'mal wakil," yang artinya, "Cukuplah Allah menjadi penolong kami, dan Allah adalah sebaik-baiknya pelindung."

Serangan keji tersebut telah dilakukan Israel sebelumnya pada 22 Januari 2024. Tank-tank penjajah Israel menargetkan warga di dekat Bundaran Kuwait ketika mereka sedang menunggu truk bantuan.

Israel sengaja melaparkan Gaza dengan terus memblokade bantuan kemanusiaan dari masyarakat internasional.

Langgar Resolusi PBB, Israel Sengaja Melaparkan Gaza

Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania memperingatkan PBB akan kelakuan biadab Israel tersebut. 

Pasalnya, telah banyak kematian sejumlah bayi dan lansia di berbagai wilayah Gaza akibat kelaparan, kekeringan, dan kerawanan pangan akibat blokade makanan Israel.

"Israel telah melanggar isi Resolusi Dewan Keamanan PBB No. (2720) mengenai perluasan bantuan kemanusiaan ke Gaza dan masih menggunakan kelaparan sebagai senjata terhadap warga sipil," sebut Euro-Mediterania.

Mereka menyebutkan, kelaparan warga sipil di Gaza mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya dan mengancam perluasan penyebaran penyakit akibat kerawanan pangan.

Risiko kelaparan membayangi 2,3 juta orang di Jalur Gaza, yang bertepatan dengan penurunan kesehatan, nutrisi, dan air yang sangat serius.

"Hukum humaniter internasional dengan tegas melarang penggunaan kelaparan sebagai strategi perang. Israel, sebagai kekuatan pendudukan di Gaza, wajib menurut hukum kemanusiaan internasional untuk menyediakan kebutuhan dan perlindungan rakyat Gaza," kata Euro-Mediterania.

Hamas Minta PBB Bertanggungjawab atas Kelaparan di Gaza

Gerakan Perlawanan Islam, Hamas yang menguasai Jalur Gaza menyerukan kepada PBB untuk memikul tanggung jawabnya dalam mengambil sikap tegas untuk menghentikan kejahatan mengerikan ini dan meminta pertanggungjawaban para pemimpin Israel dan sekutunya.

"Pasukan kriminal penjajah Zionis melakukan kejahatan perang yang mengerikan, yang ditambah dengan serangkaian kejahatan terhadap warga Palestina di Kota Gaza," kata Hamas dalam pernyataannya, Kamis (25/1) dikutip dari Telegram.

Menurut Hamas, kejahatan keji Israel diulangi beberapa kali oleh tentara fasis Zionis di Jalur Gaza, yang mengungkapkan kesadisan penjajah dan ketidakpeduliannya terhadap kehidupan manusia dan hukum internasional, yang dilanggar dengan kedok dan lampu hijau Amerika. (Z-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat