visitaaponce.com

Saudi Peringatkan Bencana Kemanusiaan jika Israel Deportasi Warga Rafah Palestina

Saudi Peringatkan Bencana Kemanusiaan jika Israel Deportasi Warga Rafah Palestina
Asap mengepul selama pengeboman Israel di Khan Yunis, Jalur Gaza selatan, Palestina, pada 10 Februari 2024.(AFP/Said Khatib)

ARAB Saudi mengatakan pada Sabtu (10/2) bahwa rencana operasi tentara Israel di Rafah yang penuh sesak akan menyebabkan bencana kemanusiaan. Kerajaan Islam itu menyerukan Dewan Keamanan PBB untuk campur tangan.

Kerajaan Arab Saudi memperingatkan dampak yang sangat berbahaya dari penyerbuan dan penargetan Rafah. Saudi menegaskan penolakan kategoris dan kecaman keras atas deportasi paksa, dalam pernyataan kementerian luar negeri yang disiarkan oleh media pemerintah.

"Pelanggaran yang terus berlanjut terhadap hukum internasional dan hukum humaniter internasional ini menegaskan perlu segera mengadakan Dewan Keamanan mencegah Israel menyebabkan bencana kemanusiaan yang akan segera terjadi," tambah pernyataan itu.

Baca juga : Dewan Keamanan PBB Gelar Pembicaraan Darurat terkait Serangan Houthi

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Jumat memerintahkan tentara untuk bersiap mengevakuasi warga sipil dari Rafah menjelang rencana operasi darat melawan Hamas di kota tersebut. 

Lebih dari satu juta pengungsi Palestina telah mengungsi di kota di ujung selatan Gaza. Banyak pengungsi yang berlindung di tenda-tenda yang terletak di dekat perbatasan dengan Mesir dan laut.

Arab Saudi, yang merupakan rumah bagi situs paling suci umat Islam, tidak pernah mengakui Israel tetapi telah mempertimbangkan untuk mengakuinya sebelum perang Israel-Hamas pecah pada Oktober.

Baca juga : Temui Korban Gaza Palestina, Utusan PBB: Saya Hancur

Konflik tersebut dipicu oleh serangan militan Hamas di Israel selatan yang mengakibatkan kematian sekitar 1.160 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.

Bersumpah untuk melenyapkan Hamas, Israel melancarkan serangan militer besar-besaran di Gaza yang menurut kementerian kesehatan wilayah yang dikelola Hamas telah menewaskan sedikitnya 27.947 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Riyadh berulang kali menyerukan gencatan senjata sambil mengkritik agresi Israel di Gaza. 

Baca juga : Rencana Sasaran Israel, Warga Palestina Bersiap Hadapi Evakuasi Rafah

Walaupun pemerintahan Presiden AS Joe Biden telah menyuarakan optimisme bahwa normalisasi Saudi-Israel dapat dihidupkan kembali, Arab Saudi mengatakan pada minggu ini bahwa pihaknya telah mengatakan kepada Washington bahwa mereka tidak akan menjalin hubungan dengan Israel sampai negara Palestina merdeka diakui dan pasukan Israel meninggalkan Gaza.

Penguasa Hamas di Gaza memperingatkan pada Sabtu bahwa operasi Israel di Rafah dapat menyebabkan puluhan ribu korban di kota tersebut.

Kantor Presiden Palestina Mahmud Abbas mengatakan tindakan tersebut mengancam keamanan dan perdamaian di kawasan di dunia dan merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap semua aturan. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat