Temui Korban Gaza Palestina, Utusan PBB Saya Hancur
![Temui Korban Gaza Palestina, Utusan PBB: Saya Hancur](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/12/4ac71550dfd6696fe16fbf258ac650ba.jpg)
DUTA Besar Dewan Keamanan PBB melakukan perjalanan ke Mesir pada Senin (11/12) untuk bertemu warga Jalur Gaza, Palestina, yang menjadi korban perang akibat serangan membabi buta Israel. Kunjungan itu dilakukan beberapa hari setelah Amerika Serikat memblokir resolusi gencatan senjata.
Perjalanan informal satu hari yang diselenggarakan Uni Emirat Arab dan Mesir terjadi di tengah meningkatnya krisis kemanusiaan di Gaza yang dilanda perang. Krisis itu digambarkan sebagai kuburan oleh Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
Sekitar selusin duta besar dari negara-negara, termasuk Rusia dan Inggris, ikut ambil bagian. Namun, Amerika Serikat (AS), yang memveto resolusi Dewan Keamanan untuk menyerukan gencatan senjata pada Jumat, tidak mengirimkan perwakilannya. Begitu pula Prancis.
Baca juga: Israel Serang Gaza Selatan Setelah Peringatan Hamas
Para utusan tersebut mengunjungi satu rumah sakit di El-Arish dekat perbatasan Rafah dengan Gaza. Rumah sakit ini merawat orang-orang yang telah dievakuasi dari konflik.
Di antara orang-orang yang mereka temui ialah Wafaa Asaad, seorang remaja berusia 27 tahun dari Gaza. Ia sedang hamil tua ketika rumahnya terkena serangan Israel dan menewaskan suaminya serta melukai kedua putrinya.
Baca juga: Drone Hizbullah Menyerbu, Beberapa Tentara Israel Terluka
Dia dievakuasi ke Mesir untuk perawatan medis serta lengan dan kakinya diamputasi. Namun secara ajaib ia berhasil melahirkan hanya beberapa jam setelah melintasi perbatasan.
Itu dikatakan saudara perempuannya, Alaa, kepada AFP. "Pesan kami kepada PBB ialah kami ingin perang dihentikan," kata Alaa. Keponakannya yang baru lahir terbaring di tempat tidur di sampingnya.
Utusan Ekuador Jose de la Gasca mengatakan kepada AFP bahwa dia hancur dengan kunjungan ke rumah sakit tersebut. "Saya baru saja bertemu dengan seorang ibu muda yang kehilangan anaknya dan memiliki seorang gadis kecil lagi yang terluka," katanya.
"Saya tidak ingin melihat lagi yang baru saja saya lihat. Ini mengerikan."
Para diplomat tersebut kemudian dijadwalkan mengunjungi penyeberangan Rafah, satu-satunya pintu gerbang ke Gaza. Keberangkatan melalui penyeberangan dikontrol dengan ketat dan hanya warga negara asing serta orang-orang yang terluka parah yang diizinkan meninggalkan Gaza dalam sebagian besar keadaan.
Kekurangan segalanya
Berbicara di awal perjalanan, utusan UEA Lana Nusseibeh mengatakan perjalanan tersebut bukanlah tugas resmi Dewan Keamanan. Para anggotanya ikut ambil bagian dalam perjalanan tersebut atas inisiatif nasional dan pribadi mereka sendiri.
Philippe Lazzarini, kepala badan pengungsi Palestina di PBB, UNRWA, memberi pengarahan kepada para utusan tersebut mengenai situasi kemanusiaan sebelum ia menuju ke Gaza untuk kunjungan ketiganya sejak dimulainya perang pada Oktober. Ada, "Frustrasi mendalam, kekecewaan, dan kemarahan (bahwa) kita bahkan tidak dapat mencapai konsensus untuk gencatan senjata," kata Lazzarini.
"Tidak ada tempat yang benar-benar aman di Jalur Gaza. Bahkan gedung PBB yang saat ini menampung lebih dari satu juta orang telah terkena dampaknya," tambahnya.
"Kelaparan merajalela di Gaza. Semakin banyak orang yang belum makan selama satu hari, dua hari, tiga hari. Orang-orang kekurangan segalanya."
Perang ini dipicu ketika Hamas, kelompok Palestina yang menguasai Gaza, melakukan serangan paling mematikan terhadap Israel pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang, menurut data Israel, dan menyandera sekitar 240 orang kembali ke Gaza. Israel membalas dengan serangan militer yang telah menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza dan menewaskan sedikitnya 17.997 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas. (AFP/Z-2)
Terkini Lainnya
Kekurangan segalanya
Tim Medis Mulai Evakuasi Pasien Rumah Sakit Eropa Gaza
Israel Diminta Hormati Resolusi Soal Libanon
Puluhan Pasien Tinggalkan Gaza untuk Mendapat Perawatan Medis
60 Warga Palestina Tewas dalam Serangan Israel di Jalur Gaza
Terungkap, India Ekspor Roket dan Bahan Peledak ke Israel
Warga Gaza Butuh Lebih dari Sekadar Makanan
Malaysia Gabung Indonesia Jaga Perdamaian di Palestina
Penggemar Kecewa Aespa Jadi Bintang Iklan McDonald's
55 Tahanan Palestina Dibebaskan Israel, Termasuk Direktur Rumah Sakit al-Shifa
Video Tunjukkan Warga Palestina Mengungsi dari Khan Younis Setelah Perintah Evakuasi Israel
Protes Besar di Yerusalem Terhadap Perintah Wajib Militer bagi Yahudi Ultra-Ortodoks
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap