visitaaponce.com

G20 Sebut Solusi 2 Negara Jawaban atas Konflik Israel-Palestina

G20 Sebut Solusi 2 Negara Jawaban atas Konflik Israel-Palestina
G20(MAURO PIMENTEL / AFP)

PARA menteri luar negeri pada pertemuan kelompok negara-negara G20 di Brazil hampir sepakat dalam mendukung solusi dua negara sebagai satu-satunya jalan menuju perdamaian dalam konflik Israel-Palestina.

“Ada kebulatan suara dalam solusi dua negara sebagai satu-satunya solusi terhadap konflik tersebut,” kata Menteri Luar Negeri Brasil, Mauro Vieira, pada akhir pertemuan dua hari tersebut.

Vieira mengatakan seluruh anggota kelompok negara dengan perekonomian terbesar di dunia menyoroti kekhawatiran mengenai perang di Gaza dan risiko penyebaran konflik di Timur Tengah.

Baca juga : PBB: Cukup Sudah, Kekerasan ini Harus Dihentikan !

Ada seruan untuk gencatan senjata dan akses ke Gaza untuk bantuan kemanusiaan, sementara banyak negara mengkritik serangan militer Israel di Rafah.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pemerintahan koalisi sayap kanannya sebagian besar menolak pembentukan negara Palestina.

Meski begitu, Washington, sekutu utama Israel, berpendapat bahwa solusi dua negara adalah satu-satunya cara yang layak untuk mewujudkan perdamaian abadi di kawasan tersebut. Namun menolak seruan beberapa negara, termasuk Brasil, untuk segera melakukan gencatan senjata.

Baca juga : Doa Paus untuk Ukraina, Israel-Palestina hingga Rohingya

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken menyebut ia menemukan kesamaan dengan anggota G20 di Gaza, meskipun AS memveto resolusi Dewan Keamanan PBB mengenai konflik tersebut minggu ini untuk ketiga kalinya. Hal ini mencerminkan meningkatnya frustasi internasional terhadap dukungan AS terhadap Israel.

Pada konferensi pers setelah pertemuan G20, Blinken menambahkan bahwa mengakhiri konflik adalah tujuan bersama dan cara untuk mencapainya adalah melalui perjanjian yang membantu AS menjadi perantara antara Israel dan Hamas mengenai pembebasan sandera.

“Mungkin ada perbedaan mengenai taktik, dan mungkin ada perbedaan mengenai resolusi Dewan Keamanan, namun kami mencoba untuk fokus untuk benar-benar mendapatkan hasil,” ujar Blinken.

Baca juga : Menlu: Ada Harapan Putin dan Zelenskyy Hadir di G20

Pertemuan yang menjadi agenda kelompok G20 yang dipimpin Brazil pada tahun ini membahas ketegangan yang terjadi di dunia saat ini, terutama terfokus pada pertempuran di Gaza dan Ukraina.

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan sebelumnya bahwa ada konsensus mengenai perlunya solusi dua negara di Israel, didukung oleh setiap pembicara yang membahas konflik tersebut.

"Semua orang di sini, semuanya, saya belum pernah mendengar ada yang menentangnya. Ada permintaan kuat untuk solusi dua negara," kata Borrell kepada wartawan.

Baca juga : Menlu Retno Marsudi Kecam Kebiadaban Israel di Pertemuan G20

“Itu adalah konsensus di antara kita," tegasnya.

“Tidak akan ada perdamaian, tidak akan ada keamanan berkelanjutan bagi Israel kecuali Palestina memiliki prospek politik yang jelas untuk membangun negara mereka sendiri,” lanjutnya.

Borrell, mengaku krisis di Gaza meluas ke Tepi Barat, yang benar-benar mengerikan ketika pemukim Israel menyerang warga sipil Palestina.

Baca juga : Demokrasi Merosot di tengah Kecamuk Perang dan Polarisasi Politik

Mengenai Ukraina, Borrell mengatakan dia tidak melihat tanda-tanda Rusia menerima gencatan senjata.

“Putin ingin melanjutkan perang ini,” katanya, berbicara tentang Presiden Rusia Vladimir Putin.

Para menteri luar negeri negara-negara Barat dari G20 pada hari Rabu menyerang Rusia atas invasi mereka ke Ukraina ketika Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mendengarkan selama pertemuan tersebut.

"Saya pikir jika Anda berada di ruangan itu, seperti Menteri Luar Negeri Lavrov, Anda akan mendengar paduan suara yang sangat kuat... tentang pentingnya mengakhiri agresi Rusia," ujar Blinken.

Vieira menambahkan semua negara G20 mendukung prioritas yang ditetapkan Brasil untuk kelompok tersebut pada tahun 2024, meliputi reformasi PBB dan organisasi multilateral lainnya, memerangi perubahan iklim, dan mengurangi kelaparan dan kemiskinan di dunia. (AFP/fer/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat