Indonesia dan OKI Serukan Penyelamatan UNRWA, Badan PBB untuk Pengungsi Palestina
![Indonesia dan OKI Serukan Penyelamatan UNRWA, Badan PBB untuk Pengungsi Palestina](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/02/d5458a3ba29f69a312b8e2eaa48bb3d7.jpg)
SEJUMLAH menteri luar negeri Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menegaskan perlunya menyelamatkan badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), yang menghadapi tekanan karena penangguhan pendanaan oleh para negara donor.
Pernyataan itu disampaikan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi, yang bersama mitranya dari Arab Saudi, Yordania, Palestina, dan Mesir bertemu Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres di Jenewa, Swiss, pada Senin (26/2).
“Kita perlu bekerja keras untuk menyelamatkan UNRWA. Mengingat pentingnya UNRWA bagi para pengungsi Palestina, bukan saja yang tinggal di Gaza tetapi juga pengungsi Palestina yang tinggal di Tepi Barat, Yordania, Suriah, dan lainnya,” kata Retno dalam keterangan tertulisnya.
Baca juga : Diveto AS, Retno Sesalkan Gagalnya Resolusi Gencatan Senjata di Gaza
Komite Menlu OKI, yang mendapat mandat dari KTT Liga Arab-OKI di Riyadh untuk menggalang dukungan internasional bagi Palestina, juga menyoroti standar ganda yang diterapkan sejumlah negara dalam merespons isu Palestina.
“Para menlu OKI yang hadir menyampaikan kembali komitmennya untuk terus berjuang bagi Palestina, dan kami sampaikan bahwa two state solution menjadi satu-satunya solusi dan ini penting untuk terus menjadi pedoman bagi kita semua,” tutur Retno.
Selain itu, dalam acara sampingan terkait Palestina tang dilakukan di Markas Besar PBB di Jenewa, Retno menegaskan bahwa dunia tidak boleh tinggal diam dalam merespons perang Israel di Gaza.
Baca juga : Israel Berniat Hancurkan Badan PBB untuk Pengungsi Palestina UNRWA
“Gencatan senjata sangat diperlukan jika kita ingin melihat perbaikan situasi di lapangan,” katanya.
Lebih lanjut, Menlu RI juga menyerukan penyaluran bantuan kemanusiaan yang cukup dan berkelanjutan, termasuk untuk penduduk di Gaza utara yang saat ini banyak mengalami kelaparan.
Dalam pertemuan bertema “Human Rights Situation in the Occupied Palestinian Territory” itu, Menlu Retno menyinggung soal keputusan Mahkamah Internasional (ICJ) yang seharusnya mengikat bagi semua negara, tak terkecuali Israel.
“Namun sebulan setelah keputusan sementara ICJ atas submisi Afrika Selatan, Israel tetap tidak memenuhi tenggat waktu untuk sampaikan laporan wajibnya (obligatory report). Hal ini tentunya tidak dapat terus dibiarkan,” ujarnya.
Retno secara tegas juga meminta negara-negara menghentikan pengiriman senjata ke Israel, sebagai bagian dari upaya memerangi ketidakadilan yang sudah berlangsung lama bagi bangsa Palestina. (Ant/Z-4)
Terkini Lainnya
Israel Diminta Hormati Resolusi Soal Libanon
Puluhan Pasien Tinggalkan Gaza untuk Mendapat Perawatan Medis
60 Warga Palestina Tewas dalam Serangan Israel di Jalur Gaza
Terungkap, India Ekspor Roket dan Bahan Peledak ke Israel
Warga Gaza Butuh Lebih dari Sekadar Makanan
Mahkamah Agung Israel Putuskan Siswa Seminari Ultra-Ortodoks Wajib Direkrut Militer
6 Warga Palestina Tewas dalam Serangan di Rafah dan Shujayea
Hamas Sebut Perundingan Gencatan Senjata dengan Israel Buntu di Tengah Aksi Unjuk Rasa di Tel Aviv
Rugi Akibat Boikot, MAP Group tidak Gegabah Tutup Gerai Starbucks
PBB Kecam Tentara Israel yang Lepaskan Anjing ke Tahanan Palestina
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap