Kapal Filipina Rusak Dihantam Milik Tiongkok
![Kapal Filipina Rusak Dihantam Milik Tiongkok](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/03/be9dbb11e3e65f915d0312c50e5edb8b.jpg)
PENJAGA Pantai Filipina (PCG) mengatakan salah satu kapalnya mengalami kerusakan oleh kapal-kapal Tiongkok. Itu terjadi dalam misi pengiriman pasokan logistik di Laut China Selatan (LCS).
Juru Bicara PCG Jay Tarriela mengatakan insiden itu terjadi pada Selasa (5/3) pagi, di dekat Second Thomas Shoal. Tempat itu menjadi tempat tinggal bagi sekelompok kecil pelaut Filipina, tepatnya di kapal perang Sierra Madre, yang dikaramkan hampir 25 tahun lalu.
Dia membagikan video dan gambar di X yang menunjukkan satu kapal Tiongkok melintasi haluan kapal logistik Filipina. Usai ditabrak, para krunya pun bergegas untuk menjatuhkan pelampung di antara kapal-kapal tersebut.
Baca juga : Filipina Komitmen terhadap Kode Etik Laut China Selatan
Kapal-kapal PCG mengawal kapal-kapal pengirim perbekalan. "Kapal-kapal PCG menghadapi manuver berbahaya dan pemblokiran dari kapal-kapal Penjaga Pantai Tiongkok dan Milisi Maritim Tiongkok," tulis Tarriela di platform media sosial X.
Ia menambahkan bahwa misi pasokan terus berlanjut. "Tindakan sembrono dan ilegal mereka menyebabkan tabrakan antara MRRV-4407 dan China Coast Guard 21555 yang mengakibatkan kerusakan struktural ringan pada kapal PCG," ujarnya.
Penjaga Pantai Tiongkok mengatakan pihaknya telah mengambil tindakan sesuai peraturan terhadap kapal-kapal Filipina di wilayah tersebut dan menuduh rombongan kapal Filipina memasuki perairannya secara ilegal. Ketegangan di LCS meningkat selama setahun terakhir atau usai Manila menuduh Beijing mengambil tindakan berbahaya terhadap kapal-kapalnya dan melakukan berbagai protes diplomatik.
Beting Thomas Kedua, yang dikenal sebagai Beting Anyungin oleh Filipina dan Ren'ai Jiao oleh Tiongkok, terletak sekitar 200 km dari Pulau Palawan di Filipina barat dan lebih dari 1.000 km dari Pulau Hainan di Tiongkok selatan. Filipina ialah salah satu dari beberapa negara Asia Tenggara yang mengklaim sebagian wilayah LCS. Sementara Beijing mengklaim hampir seluruh wilayah perairan tersebut.
Pada 2012, Tiongkok menguasai Scarborough Shoal setelah kebuntuan selama berbulan-bulan. Filipina membawa kasusnya ke Pengadilan Arbitrase Permanen di Den Haag yang menyatakan bahwa klaim Tiongkok tidak memiliki dasar hukum. (Aljazeera/Z-2)
Terkini Lainnya
Ayo Pantau Cuaca 22 Juni 2024
Penjaga Pantai Tiongkok Dituduh seperti Bajak Laut di Laut Cina Selatan
Menakar Strategi RI dalam Menangkal Ancaman Konflik Laut China Selatan
Ubah Wajah Laut China Selatan Jadi Sea of Peace
Ubah Wajah Laut China Selatan Jadi Sea of Peace
Marcos Jr Janji Hadapi Tiongkok
Cek Prakiraan Cuaca (30/6) untuk Merencanakan Aktivitas Anda
Pemblokiran Akses Internet ke Filipina dan Kamboja Jadi Ikhtiar Kecil Berantas Judi Online
Calvin Verdonk: Harusnya Indonesia Menang 5-0 atas Filipina
Lawan Berat Menanti Timnas di Putaran Ketiga
Indonesia vs Filipina, Timnas Garuda Sementara Unggul 2-0
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap