visitaaponce.com

UNRWA Mendorong Penyelidikan Independen atas Serangan Israel terhadap Gudang Bantuan di Gaza

UNRWA Mendorong Penyelidikan Independen atas Serangan Israel terhadap Gudang Bantuan di Gaza
UNRWA telah mendesak penyelidikan independen terhadap serangan Israel terhadap salah satu gudang bantuan di Rafah, Jalur Gaza.(AFP)

BADAN PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menyerukan penyelidikan independen atas serangan Israel terhadap salah satu gudang bantuannya di Rafah di Jalur Gaza pada Rabu (13/3). Selain bangunan untuk program kemanusiaan itu hancur, serangan tersebut juga menewaskan seorang staf badan tersebut dan melukai banyak orang.

“PBB, personel, lokasi, dan asetnya harus dilindungi setiap saat. Sejak perang ini dimulai, serangan terhadap fasilitas, konvoi, dan personel PBB telah menjadi hal biasa yang secara terang-terangan mengabaikan hukum humaniter internasional,” kata Ketua UNRWA Philippe Lazzarini melalui media sosial.

Ia juga menyerukan penyelidikan independen atas pelanggaran-pelanggaran ini dan perlunya akuntabilitasnya. Tanpa cara itu, kebiadaban serupa akan terus diulangi Israel di Gaza.

Baca juga : UNRWA Kecam Penghancuran Gudang Bantuan oleh Israel

Lazzarini juga mengungkapkan lebih banyak anak-anak dilaporkan tewas dalam perang yang berkecamuk di Gaza dibandingkan empat tahun konflik di seluruh dunia. Angka itu merujuk pada catatan PBB yang menunjukkan bahwa 12.193 anak telah terbunuh dalam konflik di seluruh dunia antara 2019 dan 2022.

Hal ini dibandingkan dengan laporan dari Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas yang menunjukkan lebih dari 12.300 anak meninggal di wilayah Palestina antara Oktober lalu dan akhir Februari.

“Perang ini adalah perang terhadap anak-anak. Ini adalah perang terhadap masa kecil dan masa depan mereka,” kata Lazzarini.

Baca juga : PBB Ingatkan Ledakan Kematian Anak Gaza karena Bencana Kelaparan

Sementara itu parlemen Israel pada Rabu memberikan persetujuan akhir terhadap perubahan anggaran negara tahun 2024 untuk mendanai perang di Gaza, yang kini memasuki bulan keenam.

Anggaran yang diubah ini menambahkan puluhan miliar pengeluaran tambahan untuk pertahanan dan kompensasi bagi rumah tangga dan dunia usaha yang terkena dampak konflik.

Anggota Knesset, atau parlemen, telah memulai kembali perdebatan mengenai paket pengeluaran sebesar 584 miliar shekel atau US$160 miliar termasuk pembayaran utang. Rencana tersebut juga mencakup alokasi yang lebih tinggi untuk kesehatan, pendidikan, kepolisian dan kesejahteraan.

Anggaran tersebut memerlukan tiga putaran pemungutan suara untuk menjadi undang-undang. Knesset memberikan persetujuan awalnya sebulan yang lalu dan putaran kedua dan ketiga diperkirakan akan diadakan pada Rabu (13/3), tergantung pada lamanya perdebatan, yang sering kali berlangsung gaduh. (France24/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat