visitaaponce.com

Dukung Kemerdekaan Gaza, Umat Muslim Indonesia Minta Israel Dikeluarkan dari Keanggotaan PBB

Dukung Kemerdekaan Gaza, Umat Muslim Indonesia Minta Israel Dikeluarkan dari Keanggotaan PBB
Ribuan umat Islam memenuhi taman depan Patung Kuda Jakarta. Mereka tampak semangat mengikuti Aksi Doa untuk Gaza.(Antara)

RIBUAN umat Islam memenuhi taman depan Patung Kuda Jakarta. Mereka tampak semangat mengikuti Aksi Doa untuk  Gaza. 

Terlihat hadir dalam aksi tersebut seperti Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam (Persis) KH Jeje Zaenudin, Ustadz Muhammad Zaitun Rasmin, Ustadz Erick Yusuf, Ustadz Bachtiar Nashir, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid, Taufik Ismail dan tokoh-tokoh lainnya. 

Di kegiatan tersebut Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengatakan, bahwa dalam alinea pertama pembukaan UUD 1945, telah ditegaskan bahwa bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan oleh karena itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan.

Baca juga : WHO: Butuh Waktu Lama untuk Fungsikan Rumah Sakit Gaza Kembali

"Begitu juga terkait penjajahan Palestina oleh Israel.  Sejak presiden Soekarno hingga presiden sekarang, Indonesia posisinya tetap sama, mendukung kemerdekaan Palestina dan menolak penjajahan Israel,"katanya, Ahad (7/4/2024).

Ia juga mengapresiasi pemerintah Indonesia melalui Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat ini sudah benar. Pria berumur 63 tahun itu juga menyambut baik keputusan resolusi PBB. Namun, ia berharap ada langkah lebih besar lagi yang dilakukan dengan menghapus keanggotaan Israel dari PBB

"Kami minta PBB mengeluarkan Israel dari keanggotaan, bahkan harus diberikan sanksi karena telah melakukan kejahatan internasional,"katanya.

Baca juga : Ribuan Warga Israel Kecam Netanyahu karena Gagal di Gaza

Dalam kesempatan itu juga Prof., K.H., Muhammad Sirajuddin Syamsuddin, M.A.,  mengatakan bahwa ia sudah kehabisan pernyataan tentang Israel. Sebab, apa yang dilakukan mereka sudah sangat keterlaluan. Untuk itu ia akan mengajukan Proposal Risalah Jakarta ke masyarakat Internasional.

"Proposal tersebut berisi, dari Indonesia, kita luncurkan safari kemerdekaan. Mungkin di mulai dari Kuala Lumpur, Islamabad dan negara-negara cinta damai," kata pria yang juga merupakan Ketua Steering Committee (SC) Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina.

Kedua, mengirim pasukan keamanan pencegah penjajahan Israel. Dimulai dari Indonesia, Turki, dan negara-negara lain yang cinta damai. 

Baca juga : Indonesia Diimbau Keluar dari Rutinitas Biasa dalam Mendukung Palestina

"Yang di mana pada waktunya nanti mengajak negara seperti Rusia, Afrika Selatan, dan khususnya Amerika Serikat agar tidak lagi melakukan standar ganda,"katanya.

Ketua Perhimpunan Warga Gereja Indonesia (PWGI) Shephard Supit turut hadir dalam Aksi Doa untuk Gaza. Di Hadapan ribuan muslim, ia mengatakan tidak setuju penjajahan yang dilakukan Israel. 

"UUD Indonesia juga mendukung tercipta perdamaian. Sebab kemerdekaan adalah hak segala bangsa. Itu sebabnya saya kira bahwa apa yang terjadi yakni kekerasan, kesemena-menaan, tindakan-tindakan yang tidak berperikemanusiaan, perlu kita serukan supaya dihentikan dari muka bumi ini," ujar dia.

Baca juga : WHO: Rumah Sakit Terbesar di Gaza Menjadi Cangkang Kosong dengan Kuburan Manusia

Pada 1 Maret, kata dia, gereja-gereja sedunia mengadakan hari doa sedunia diikuti oleh 63 negara. Mereka yang menjadi pusat doa adalah gereja yang ada di Palestina.

"Artinya bahwa kondisi di sana (Gaza, Palestina) bukan hanya jadi perhatian salah satu golongan tetapi sudah menjadi perhatian seluruh umat manusia semua agama," tegas Pendeta.

Ia berharap melalui apa yang dilakukan hari ini, PBB akan mendengar dan negara-negara lain dapat mendengar, supaya memberikan tekanan kepada Israel agar melakukan gencatan senjata.

"Kita mohon yang berwenang di Indonesia mendesak menghentikan kekerasan yang terjadi di Palestina," ucap dia. (Z-8)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat